Konsep Power Foucault Konsep Pemberdayaan

26 teknisinstrumen kebijakan yang dapat digunakan untukmencapai tujuan. Secara keseluruhan kurangadanya pertimbangan cara di mana tujuantersebut ditetapkan oleh masyarakat yang bersangkutan. Namun jelas dari negara-negara maju bahwa tujuan pengaturan ini adalah proses yang sangat diperebutkan, di mana keterampilan politik yang besar diperlukan untuk memfasilitasi konsensus pada tingkat dimana masyarakat luas bersedia untuk melihat sumber pajak yang dihabiskan untuk mendanai perlindungan orang miskin, orang tua, anak-anak atau kelompok lainnya. Sementara kelompok masyarakat sipil misalnya kelompok penekan dan media memainkan peran yang sangat signifikandalam perdebatan ini, literatur tentang perlindungan sosial umumnya menganalisa peran masyarakat sipil dalamperlindungan sosial hanya sebagai mekanisme pengiriman yang bertujuan untuk kebijakan yang ditentukan oleh teknokrat. Inijelas bahwa kelompok-kelompok ini juga berfungsi untuk menuntut pertanggungjawaban daripenyedia, dan jiwa media publik untuk mengembangkan pendekatan kebijakan yang efektif dan mengalokasikan sumber daya. Bantuan teknis daribadan-badan pembangunan perlu untuk dihubungkan dengan peningkatan kapasitas untuk menganalisis perlindungan sosialdalam perawatan isu-isu pemerintahan dan kebijakan publik. Andy Norton: 2001.

2.4. Konsep Power Foucault

Konsep Kekusasan Foucault dipengaruhi oleh Nietzsche. Foucault menilai bahwa filsafat politik tradisional selalu berorientasi pada soal legitimasi. Kekuasaan adalah sesuatu yang dilegitimasikan secara metafisis kepada negara yang memungkinkan negara dapat mewajibkan semua orang untuk mematuhinya. Universitas Sumatera Utara 27 Namun menurut Foucault, kekuasaan adalah satu dimensi dari relasi. Di mana ada relasi, di sana ada kekuasaan. Kekuasaan menurut Foucault ada di mana-mana. Hal pertama yang akan dibahas di sini yaitu tentang hubungan antara kekuasaan dan diskursus ilmu pengetahuan. Menurut Foucault kehendak untuk kebenaran sama dengan kehendak untuk berkuasa. Dalam Kegilaan dan Peradaban Foucault melukiskan bagaimana kegilaan itu didefinisikan dari berbagai kelompok yang dominan pada masa tertentu. Karena itu dia meragukan legitimasi eliminasi kegilaan dari kebudayaan yang resmi Arie, 2011. Jim Ife, 1996dalam Arie, 2011mengatakan inti dari empowerment adalah power, yaitu: a. Memberi dayakekuatan kepada individu atau kelompok b. Memungkinkan mereka untuk mengambil kekuasaan ke tangan mereka sendiri c. Mendistribusikan kekuasaan dari yang kaya ke yang miskin. Jenis Power type of power: a. kekuasaan atas pilihan pribadi dan kesempatan hidup b. kekuasaan atas kebutuhan c. kekuasaan atas ide d. kekuasaan atas lembaga e. kekuasaan atas sumber daya f. kekuasaan atas kegiatan ekonomi g. kekuasaan atas reproduksi Universitas Sumatera Utara 28

2.5. Konsep Pemberdayaan

MerriamWebster dan Oxford English Dictionary mengemukakan defenisi pemberdayaan dalam arti sempit yang berkaitan dengan sistem pengajaran bahwa kata “empower” mengandung dua arti yaitu to give power ofauthority dan pengertian kedua berarti to give ability to or enable .dalam pengertian pertama diartikan sebagai memberi kekuasaan,mengalihkan kekuasaan, atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain.Sedangkan, dalampengertian kedua, diartikan sebagai upaya untukmemberikan kemampuan atau keberdayaan.Sedangkan proses pemberdayaan dalam konteks aktualisasidiri berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuanindividu dengan menggali segala potensi yang dimiliki oleh individutersebut baik menurut kemampuan keahlian skill ataupunpengetahuan knowledge. Pemberdayaanadalah membantu seseorang atau kelompok untukmemperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukantindakan yang akan dilakukan terkait dengan diri mereka termasukmengurangi hambatan pribadi dan sosial. Hal ini dilakukan untukmeningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakandaya yang dimiliki antara lain dengan transfer daya darilingkunganya.

a. Tujuan Pemberdayaan