Metode ceramah Metode diskusi Kerangka Berpikir

2.5.2 Kelebihan Metode Demonstrasi :

1 Perhatian anak didik dapat dipusatkan, dan titik berat yang dianggap penting oleh guru dapat diamati. 2 Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang didemonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain. 3 Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar. 4 Dapat menambah pengalaman anak didik. 5 Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang disampaikan. 6 Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran lebih jelas dan kongkrit. 7 Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karena ikut serta berperan secara langsung.

2.6 Metode ceramah

Metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Dalam pembelajarannya siswa dituntut untuk melihat dan mendengarkan. Pembelajaran terpusat pada guru siswa cenderung pasif. Di dalam metode ceramah pembelajaran hanya terjadi satu arah yaitu dari guru ke siswa.

2.7 Metode diskusi

Dalam metode diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengungkapkan pendapat menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain.

2.8 Pokok Bahasan Cahaya

2.6.1 Cahaya sebagai Gelombang Elektromagnetik

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang tidak memerlukan medium untuk merambat sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium. Setiap benda yang memancarkan cahaya disebut sumber cahaya dan setiap benda yang tidak dapat memancarkan cahaya disebut benda gelap. 1 Benda tembus cahaya, yaitu benda yang dapat meneruskan cahaya yang diterimanya. contoh benda baur adalah es dan air keruh. 2 Benda tak tembus cahaya, yaitu benda yang tidak dapat meneruskan cahaya yang diterimanya.

2.6.2 Pemantulan Cahaya

Setiap benda bersifat memantulkan cahaya. Benda dapat terlihat karena benda tersebut memantulkan cahaya. Secara lengkap hukum pemantulan cahaya adalah sebagai berikut. 1 Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar. 2 Sudut datang sama dengan sudut pantul. Meskipun hampir semua benda bersifat memantulkan cahaya, tetapi hanya beberapa saja yang dapat memantulkan cahaya secara sempurna. Permukaan benda yang memantulkan cahaya mempengaruhi karakteristik pemantulan. Pada Gambar 2.1 terlihat cahaya yang mengenai yang rata akan dipantulkan secara teratur oleh permukaan tersebut. Pemantulan ini disebut sebagai pemantulan teratur. Gambar 2.1 Pemantulan Teratur Pada permukaan yang tidak rata, cahaya akan dipantulkan secara tidak teratur. Perhatikan Gambar 2.2 Pantulan jenis ini disebut dengan pemantulan baur. Sinar-sinar cahaya yang datang sejajar akan dipantulkan oleh permukaan menjadi tidak sejajar. Gambar 2.2 Pemantulan Baur

2.6.2.1 Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

Cermin bersifat memantulkan cahaya secara teratur karena permukaannya bersifat rata dan bening. Gambar 2.3 Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar Sinar datang yang mengenai cermin datar akan dipantulkan. Jika sinar datang tegak lurus terhadap cermin akan dipantulkan tegak lurus cermin. Pada gambar terlihat bahwa bayangan pada cermin datar merupakan perpanjangan sinar -sinar pantulnya. Bayangan yang terbentuk akibat perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar pantul dinamakan bayangan maya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah 1 sama besar, 2 berkebalikan, 3 tegak, 4 maya, dan5 jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin. Jika terdapat dua buah cermin datar yang membentuk sudut α, maka banyaknya bayangan yang dibentuk dirumuskan oleh persamaan sebagai berikut. 1 360 n Keterangan: n = banyaknya bayangan yang dibentuk nilai n harus bilangan bulat tidak pecahan. α = sudut antara dua cermin.

2.6.2.2 Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung

Cermin cekung adalah cermin yang bentuknya melengkung seperti bagian dalam bola. Pada pemantulan cahaya oleh cermin cekung, jarak antara benda dan cermin mempengaruhi bayangan yang dihasilkan. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung merupakan perpotongan sinar pantul atau merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar pantul. Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya konvergen. Berikut adalah gambar lukisan sinar istimewa pada cermin cekung. . Gambar 2.4 Bagian-bagian Cermin Cekung Gambar 2.5 Sinar Datang Sejajar Sumbu Utama Dipantulkan Melalui Titik Fokus Gambar 2.6 Sinar Datang Melalui Titik Fokus Dipantulkan Sejajar Sumbu Utama Keterangan : SU = Sumbu Utama M = Pusat Kelengkungan Gambar 2.7 Sinar Datang Melalui Pusat Kelengkungan Dipantulkan Kembali Melalui Titik Pusat Kelengkungan Cermin

2.6.2.3 Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung

Cermin cembung adalah cermin yang bagiannya melengkung seperti bagian luar bola. Perhatikan skema bentuk cermin cembung pada Gambar 2.8. Terlihat bahwa cermin cembung merupakan kebalikan cermin cekung. Seperti halnya cermin cekung, sebelum menggambarkan pembentukan bayangan, perlu diketahui sinar-sinar istimewa yang dimiliki cermin cembung. Sinar-sinar istimewa itu dapat dilihat pada Gambar 2.9, Gambar 2.10, dan Gambar 2.11. Gambar 2.8 Skema Cermin Cembung Keterangan : SU = Sumbu Utama M = Pusat Kelengkungan Gambar 2.9 Sinar Datang Sejajar Sumbu Utama Dipantulkan Seolah-olah Berasal dari Titik Fokus Gambar 2.10 Sinar Datang Seolah-olah Menuju Titik Fokus Dipantulkan Sejajar Sumbu Utama Gambar 2.11Sinar Datang yang Menuju Pusat Kelengkungan Cermin Dipantulkan Seolah-olah Berasal dari Pusat Kelengkungan yang Sama

2.9 Kerangka Berpikir

Tujuan pembelajaran sangatlah penting sebab suatu pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila tujuan dari pembelajaran itu dapat tercapai. Untuk itu guru harus mampu untuk merumuskan tujuannya secara tepat agar mampu mengukur prestasi belajar siswa. Prestasi belajar yang dicapai tiap individu merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang saling mempengaruhi. Diantara berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah lingkungan sekolah, karena sekolah merupakan lingkungan tempat siswa berinteraksi sehingga mampu menumbuhkan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar dapat mencapai hasil yang lebih baik apabila siswa mempunyai motivasi dan keinginan untuk belajar. Dalam hal ini guru dituntut untuk mendesain suatu kegiatan pembelajaran yang tidak membosankan. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi merupakan salah satu langkah yang dapat diterapkan oleh guru. Hal ini karena pelajaran fisika yang membutuhkan contoh-contoh konkret agar siswa mudah memahami konsep- konsep yang rumit dan abstrak. Misalnya pada pokok bahasan cahaya yang membutuhkan suatu peragaan sehingga siswa mudah untuk memahami materi yang diajarkan. Melihat dari ciri-ciri pembelajaran fisika, maka diperlukan suatu desain metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk belajar. Motivasi berakibat pada kemauan belajar siswa, yang akhirnya berpengaruh pada pemahaman konsep pemantulan cahaya pada siswa sehingga hal ini bisa meningkatkan hasil belajar siswa.

2.10 Hipotesis Penelitian