Pemahaman Konsep Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologis Darsono, 2000: 25.

2.3 Pemahaman Konsep

Pemahaman berasal dari kata paham mendapat awalan “pe” dan akhiran “an”. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia Poerwadarminta, 2003, paham berarti mengerti dengan tepat sedangkan konsep berarti suatu rancangan. Di dalam fisika, konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek atau kejadian. Jadi pemahaman konsep adalah pengertian yang benar tentang suatu rancangan atau ide abstrak. Pemahaman konsep ialah suatu pengertian yang merupakan kemampuan untuk menemukan ciri-ciri yang sama pada sejumlah benda dan merupakan dasar bagi pembentukan konsep-konsep konkret. Ingatan mengenai pengamatan yang telah lalu itulah yang disebut dengan konsep tanggapan.

2.4 Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar kontruktivisme. Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan model pengajaran langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik, dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Menurut Johnson, Johnson dan Smith, sebagaimana dikutip oleh Shimazoe dan Aldrich 2010:52-57 terdapat lima prinsip dalam pembelajaran kooperatif yaitu sebagai berikut : 1 ketergantungan antar anggota, 2 setiap anggota bertanggung jawab akan tugasnya masing-masing, 3 ada interaksi antar anggota, 4 saling mengembangkan dan meningkatkan keahlian masing-masing anggota kelompok, dan 5 lebih mengutamakan penilaian kelompok daripada individu. Pembelajaran kooperatif juga bermanfaat bagi siswa sebagaimana ditulis oleh Shimazoe dan Aldrich 2010:52-57 sebagai berikut: 1 meningkatkan pembelajaran, 2 membantu meningkatkan nilai lebih tinggi, 3 mengajarkan keterampilan sosial dan nilai-nilai sipil, 4 mengajarkan keterampilan berpikir, 5 meningkatkan kemampuan individu, dan 6 mengembangkan sikap positif terhadap pembelajaran otonom. Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat sebab sebagian besar orang bekerja dalam suatu organisasi yang saling bergantung satu sama lain.

2.5 Metode Demonstrasi