Analisis Validitas Analisis Daya Pembeda

3.4 Analisis Hasil Pengujian Instrumen

Untuk mendapatkan instrumen yang baik, terlebih dahulu dilakukan uji coba tes untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Dari hasil uji coba itu kemudian dianalisis untuk mengetahui daya pembeda, tarafindeks kesukaran, validitas dan reliabilitas tes.

3.4.1 Analisis Validitas

Menurut Arikunto 2007: 79, instrumen penelitian dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi biserial sebagai berikut : q p St Mt Mp r bis keterangan: Mp = rata-rata skor siswa yang pada butir soal menjawab benar. Mt = rata-rata skor seluruh siswa St = simpangan baku skor total p = proporsi siswa q = 1 – p p = siswa seluruh jumlah benar menjawab yang siswa banyaknya Dari hasil perhitungan, soal yang memenuhi kriteria valid dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Ringkasan Validitas Soal Uji Coba No Kriteria No soal Jumlah 1. Valid 1; 5; 6; 7; 8; 9; 10; 11; 13; 14; 15; 16; 17; 18; 20; 22; 23; 25; 26; 27; 28; 29; 30; 32; 34; 35; 36;37;38;39;40 31 77.5 2. Tidak valid 2; 3; 4; 12; 19; 21; 24; 31 9 22.5

3.4.2 Analisis Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa kelas atas dan kelas bawah. Soal ini dikatakan baik apabila daya pembeda soal makin besar. Dalam menentukan daya pembeda soal atau indek diskriminasi D, peserta dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas atas dan kelas bawah Arikunto, 2006: 213. Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah: D = B A P P Dengan P A = A A J B P B B B J B Keterangan : D = Daya beda soal indeks diskriminasi P A = Proporsi siswa kelas atas yang menjawab benar P B = Proporsi siswa kelas bawah yang menjawab benar J A = Banyaknya siswa kelas atas J B = Banyaknya siswa kelas bawah B A = Banyaknya siswa kelas atas yang menjawab benar B B = Banyaknya siswa kelas atas yang menjawab benar Kriteria soal-soal yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut : 0,00 ≤ D 0,20 maka daya pembedanya kurang 0,20 ≤ D 0,40 maka daya pembedanya cukup 0,40 ≤ D 0,70 maka daya pembedanya baik 0,70 ≤ D ≤ 1,00 maka daya pembedanya baik sekali bila D negatif, semua tidak baik, jadi butir soal yang mempunyai nilai D negatif, sebaiknya dibuang. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, soal yang memenuhi yang kriteria daya beda dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Ringkasan Daya Beda Soal Uji Coba No Kriteria No soal Jumlah 1. Baik 15; 16; 20; 33; 35; 36; 37; 38; 39 9 22.5 2. Cukup 1; 3; 4; 5; 6; 8; 9; 10; 11; 12; 14; 17; 18; 22; 23;24; 25; 26; 27; 28; 30; 31; 32; 34; 40 25 62.5 3. Jelek 2; 7; 13; 19; 21; 29 6 15

3.4.3 Analisis Taraf Kesukaran