teratur oleh permukaan tersebut. Pemantulan ini disebut sebagai pemantulan teratur.
Gambar 2.1 Pemantulan Teratur Pada permukaan yang tidak rata, cahaya akan dipantulkan secara tidak
teratur. Perhatikan Gambar 2.2 Pantulan jenis ini disebut dengan pemantulan baur. Sinar-sinar cahaya yang datang sejajar akan dipantulkan oleh permukaan
menjadi tidak sejajar.
Gambar 2.2 Pemantulan Baur
2.6.2.1 Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
Cermin bersifat memantulkan cahaya secara teratur karena permukaannya bersifat rata dan bening.
Gambar 2.3 Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar Sinar datang yang mengenai cermin datar akan dipantulkan. Jika sinar
datang tegak lurus terhadap cermin akan dipantulkan tegak lurus cermin. Pada gambar terlihat bahwa bayangan pada cermin datar merupakan perpanjangan sinar
-sinar pantulnya. Bayangan yang terbentuk akibat perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar pantul dinamakan bayangan maya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin datar adalah 1 sama besar, 2 berkebalikan, 3 tegak, 4 maya, dan5 jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
Jika terdapat dua buah cermin datar yang membentuk sudut α, maka banyaknya bayangan yang dibentuk dirumuskan oleh persamaan sebagai berikut.
1 360
n
Keterangan:
n = banyaknya bayangan yang dibentuk nilai n harus bilangan bulat tidak pecahan.
α = sudut antara dua cermin.
2.6.2.2 Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang bentuknya melengkung seperti bagian dalam bola. Pada pemantulan cahaya oleh cermin cekung, jarak antara benda dan
cermin mempengaruhi bayangan yang dihasilkan. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung merupakan perpotongan sinar pantul atau merupakan perpotongan
dari perpanjangan sinar pantul. Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya konvergen. Berikut adalah gambar lukisan sinar istimewa pada cermin cekung.
.
Gambar 2.4 Bagian-bagian Cermin Cekung
Gambar 2.5 Sinar Datang Sejajar Sumbu Utama Dipantulkan Melalui Titik Fokus
Gambar 2.6 Sinar Datang Melalui Titik Fokus Dipantulkan Sejajar Sumbu Utama Keterangan :
SU = Sumbu Utama M = Pusat
Kelengkungan
Gambar 2.7 Sinar Datang Melalui Pusat Kelengkungan Dipantulkan
Kembali Melalui Titik Pusat Kelengkungan Cermin
2.6.2.3 Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang bagiannya melengkung seperti bagian luar bola. Perhatikan skema bentuk cermin cembung pada Gambar 2.8.
Terlihat bahwa cermin cembung merupakan kebalikan cermin cekung. Seperti halnya cermin cekung, sebelum menggambarkan pembentukan bayangan, perlu
diketahui sinar-sinar istimewa yang dimiliki cermin cembung. Sinar-sinar istimewa itu dapat dilihat pada Gambar 2.9, Gambar 2.10, dan Gambar 2.11.
Gambar 2.8 Skema Cermin Cembung Keterangan :
SU = Sumbu Utama M = Pusat
Kelengkungan
Gambar 2.9 Sinar Datang Sejajar Sumbu Utama Dipantulkan Seolah-olah Berasal dari Titik Fokus
Gambar 2.10 Sinar Datang Seolah-olah Menuju Titik Fokus Dipantulkan Sejajar Sumbu Utama
Gambar 2.11Sinar Datang yang Menuju Pusat Kelengkungan Cermin Dipantulkan Seolah-olah Berasal dari Pusat Kelengkungan yang Sama
2.9 Kerangka Berpikir