Uji Kualitas Kokon Kualitas Kokon

56

4.4.3.6 Larva Instar kelima

Ciri morfologi larva instar 5 hampir sama dengan larva instar 4. Hal yang membedakan adalah ukuran tubuh yang semakin besar, gemuk dan kokoh. Ukuran panjang tubuh larva instar 5 antara 5,51-8 cm rataan dari 4 ekor larva. Pertambahan ukuran tubuh larva instar 5 terlihat sangat nyata. Seiring dengan kecepatan larva menkonsumsi pakan daun sirsak maupun daun teh. Larva mampu menghabiskan seluruh bagian daun kecuali ibu tulang daunnya, baik daun yang muda maupun daun yang sudah tua. Pola makan larva instar 5 sudah teratur, yaitu dengan memakan daun setengah bagian dan di kiri atau di kanan ibu tulang daun, dari pangkal hingga ke ujung daun Gambar 10. Aktivitas makan larva berlangsung terus menerus sepanjang hari yang diikuti dengan periode istirahat beberapa saat. Pada periode ini pengaruh lingkungan terhadap larva relatif kecil, karena perilaku larva tidak menunjukkan hal-hal yang lain dari biasanya. Hal ini kemungkinan karena larva sudah beradaptasi secara baik terhadap kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Perubahan lingkungan yang tidak ekstrim akan memberikan pengaruh yang kecil terhadap metabolisme larva. Gambar 10 Larva Attacus atlas instar 5 57

4.4.3.7 Larva instar Keenam

Larva instar 6 merupakan tahapan terakhir stadium larva. Larva instar 6 ini memiliki ciri- ciri : ukuran tubuh relatif sangat besar, gemuk dan kokoh, panjang tubuh mencapai 8.1-12 cm rataan dari 4 ekor larva Gambar 11. Gambar 11 Larva Attacus. atlas instar 6 Pada awal instar tubuh berwarna hijau cerah dengan bintik-bintik berwarna hitam di bagian dorsal thoraks dan di sekitar anal. Gerakan larva terlihat lamban karena tubuh yang gemuk dan kokoh. Aktivitas makan larva sangat tinggi, dikarenakan larva instar 6 merupakan periode terakhir untuk memperoleh makanan sebagai cadangan energi pada stadium pupa. Menjelang berakhirnya larva instar 6, tubuh dominan berwarna putih di bagian dorsal, hijau kekuningan di bagian ventral dan lateral. Larva menjadi kurang aktif makan dan aktif berjalan-jalan dari dan ke daun atau ke sudut mencari tempat yang tepat untuk membuat kokon. Kondisi ini diawali ketika larva masih aktif makan, tetapi feses yang dikeluarkan bersifat encer atau diare. Beberapa saat kemudian larva menjadi kurang aktif makan. Larva instar 6 biasanya memilih daun sebagai tempat melekatkan kokon yang aman. Larva yang telah menemukan daun yang cocok akan segera merajut kokon pada