49 Gambar 4. Imago Attacus atlas
Imago jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan bentuk antenanya. Imago jantan mempunyai bulu-bulu antena yang panjang dan lebar, sedangkan imago betina
mempunyai bulu-bulu yang pendek dan lebih kecil. Warna antena coklat kemerahan, tubuh imago betina biasanya lebih besar dari imago jantan.
Proses perkawinan dimulai saat imago betina mengeluarkan semacam zat pemikat lawan jenis yang disebut pheromone. Ngengat jantan yang cara mendeteksi adanya
pheromone dengan antena yang panjang dan melebar akan segera mencari dan mendatangi imago betina. Perkawinan akan berlangsung selama sehari penuh dari
dinihari hingga menjelang malam hari. Setelah melakukan perkawinan, imago betina akan segera bertelur. Imago betina
akan meletakkan telurnya berjajar di bawah daun dan kadang-kadang ada yang diranting, wadah pemeliharaan, dan tempat lain yang dianggap cocok. Imago betina yang tidak
melakukan perkawinan tetap akan bertelur dengan pola peletakan telur yang sama. Selama proses habituasi dan domestikasi A. atlas F1-F3, imago betina mampu
menghasilkan telur sebanyak 100 sampai 362 butir.
50
4.4.2. Telur
Telur dihasilkan oleh imago betina baik yang telah kawin maupun yang tidak. Telur yang dapat menetas menjadi larva adalah telur yang telah dibuahi. Imago betina
yang tidak melakukan perkawinan akan menghasilkan telur steril yang tidak menetas menjadi larva.
Ciri-ciri telur A. atlas secara umum berwarna putih kehijauan, bentuk oval agak gepeng dengan ukuran panjang 2,5-2,7 mm, lebar 2,1-2,3 mm dan tinggi 2,1 mm. Telur
yang baru keluar dari imago betina biasanya dilindungi oleh suatu cairan berwarna kemerahan hingga coklat. Cairan ini bersifat lengket ketika basah yang berfungsi untuk
melekatkan telur pada substrat. Cairan ini disekresi oleh imago betina bersamaan dengan keluarnya telur. Induk betina biasanya meletakkan telurnya di daun, ranting, wadah
pemeliharaan, dan tempat lain yang cocok Gambar 5.
Gambar 5. Bentuk telur yang diletakkan pada wadah pemeliharaan
51 Penetasan telur biasanya berlangsung pada pagi hari antara pukul 05.00 hingga
sekitar 9.30 pagi. Masa bertelur 2 sampai 10 hari, yang diletakkan secara berkelompok. Setelah masa inkubasi telur antara 10 sampai 12 hari, telur mulai menetas menjadi larva.
Larva-larva ini menggunakan sisa kulit telurnya sebagai makanan pertama ketika baru menetas, sebelum menggunakan daun sebagai makanan utamanya.
4.4.3. Larva
Pada tahap larva, A. atlas memiliki 6 tahapan instar. Pada setiap instar, ciri-ciri, ukuran dan perilaku larva berbeda sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan larva.
Pergantian masa instar ditandai dengan pergantian kulit molting. Instar pertama dimulai saat larva menetas dari telur hingga pergantian kulit yang pertama. Pergantian kulit pada
larva menandai pergantian masa instar, demikian selanjutnya sampai instar keenam. Pada instar keenam diakhiri saat larva mulai merajut kokon untuk selanjutnya memasuki
periode pupa. Pergantian kulit pada tahap larva sangat diperlukan dalam pertumbuhan dan
perkembangan larva, karena kulit dari zat kitin telah mengeras dan tidak mungkin lagi untuk tumbuh dan mengembang. Pada akhir instar, kulit ini harus dilepaskan dan diganti
yang baru untuk melangsungkan pertumbuhan dan perkembangan larva. Pergantian kulit dilakukan pada saat pertumbuhan larva telah mencapai maksimal
yang ditandai dengan larva tidak aktif makan dan banyak berdiam diri dengan menggulungkan kepalanya membentuk huruf C atau J. Kondisi ini berlangsung kurang
lebih selama 6-24 jam hingga terjadi pergantian kulit. Pergantian kulit terjadi pada seluruh lapisan kutikula dinding tubuh, kepala, dan lapisan-lapisan kutikula trakea, usus
52 depan dan usus belakang yang dilakukan dalam bentuk potongan-potongan melalui
anusnya Borror, 1992. Larva yang selesai melakukan pergantian kulit akan diam sebentar dan sesaat
kemudian larva akan memakan sebagian eksuvalennya. Kulit yang baru terbentuk tidak tertutup oleh bubuk putih. Bubuk putih ini akan semakin menebal dengan bertambahnya
umur tiap instar. Aktivitas makan larva akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur instar larva.
4.4.3.1 Larva instar pertama
Larva yang baru menetas panjangnya rata-rata 0,5-0,9 cm rataan dari 4 ekor larva Gambar 6. Kepala berwarna hitam, bagian dorsal tubuh terdapat scolus berwarna
kuning pucat tanpa bubuk putih dan bagian ventral larva hitam kehijauan.
Gambar 6. Larva instar 1 yang diletakkan pada daun Larva yang baru menetas akan memakan sebagian dari sisa kulit telurnya sebelum
memakan daun. Larva segera aktif untuk mencari makan dan tempat yang cocok untuk Daun sirsak
larva A. atlas