73
Gambar 16. Konsumsi Pakan A.atlas F3 pada Sirsak dan Teh
5.2. Daya Cerna Pakan Attacus atlas F3 Pada Daun Sirsak dan Teh
Pemanfaatan pakan Attacus atlas F3 pada pakan daun sirsak dan teh selama perlakuan berlangsung disajikan pada Tabel 19.
Tabel 19. Pemanfaatan Pakan A. atlas F3 Pada Pakan Daun Sirsak dan Teh _________________________________________________________________
Daya Cerna Instar _________________________________________________________
Sirsak Teh _________________________________________________________________
Pertama 25,34 ± 2,5
a
29,88 ±1,37
b
Kedua 33,38 ±1,26
a
35,41 ±1,15
b
Ketiga 36,98 ±0,98
a
39,00 ±1,23
b
Keempat 42,24 ±1,39
a
44,46 ±1,46
b
Kelima 46,00 ± 0,71
a
47,78 ±1,42
b
Keenam 48,01 ± 0,98
a
48,61 ±0,93
b
_________________________________________________________________ Ket : Superscript berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata
74 Berdasarkan Tabel 19 dapat dijelaskan bahwa rataan pemanfaatan pakan A. atlas
F3 dengan pemberian pakan daun sirsak dan teh, yaitu A. atlas yang diberikan pakan daun sirsak dapat memanfaatkan pakan sebanyak 38,66 instar 1 sampai 6 dan daun
teh 40.86 selama periode larva instar. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terjadi perbedaan yang nyata antara sirsak dan teh, mulai dari instar pertama sampai dengan
instar enam. Dari aspek pemanfaatan pakan menunjukkan bahwa Attacus atlas yang diberikan pakan daun teh, dapat memanfaatkan pakan lebih banyak dibandingkan
dengan daun sirsak Gambar 17.
10 20
30 40
50 60
In sta
r P er
ta m
a
In st
ar K
ed ua
Ins ta
r K et
ig a
In st
ar Kee
m pa
t
In sta
r K elim
a
In sta
r K ee
na m
Tahapan Instar D
aya C er
n a
Sirsak .Teh
Gambar 17. Pemanfaatan Pakan A. atlas F3 Pada Sirsak dan Teh
75
5.3. Pertambahan Bobot Badan A. atlas F3 Pada Setiap Instar yang diberi
Pakan Daun Sirsak dan Teh Masing-masing n = 80
Pertambahan bobot badan awal dan akhir instar Attacus atlas F3 pada pakan daun sirsak dan teh selama perlakuan berlangsung dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Rataan Bobot Badan A. atlas F3 Pada Daun Sirsak dan Teh Pada Setiap Instar n = 80
Stadium Bobot Badan gEkor
Awal instar Awal instar daun sirsak daun teh
Akhir instar Akhir instar Daun sirsak daun teh
Instar pertama Instar kedua
Instar ketiga Instar keempat
Instar kelima Instar keenam
0,0003 ±0,0
a
0,0004 ±0,00
a
1,06 ±0,06
a
1,51 ±0,01
b
4,50 ±0,01
a
4,79 ±0,01
b
15,03 ±0,04
a
16,06 ±0,02
b
20,13 ±0,13
a
21,28 ±0,03
b
26,30 ±0,43
a
28,53 ±0,03
b
1,41 ± 0,00
a
1,51 ±0,01
a
5,11 ± 0,06
b
5,25 ±0,02
b
16,83 ± 0,01
a
17,02 ±0,03
b
19,03 ±0,01
a
21,59 ±0,02
b
29,30 ±0,04
a
30,02 ±0,04
b
26,85 ±0,43
a
28,57 ±0,05
b
Ket : Superscript berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata Dari Tabel 20 ini terlihat bahwa terjadi perbedaan bobot badan awal dan akhir instar pada
pakan daun sirsak maupun teh. Bobot badan tertinggi terdapat pada instar keenam, karena pada instar enam larva dapat menkonsumsi pakan cukup banyak serta waktu periode
cukup lama yaitu 8-10 hari., larva dapat menkonsumsi pakan cukup banyak yang digunakan sebagai cadangan energi untuk memasuki masa pupasi. Pertambahan bobot
badan akhir instar enam kecil disebabkan pada akhir instar enam larva sudah tidak makan lagi, kemudian banyak mengeluarkan feses seperti diare menyebabkan bobot badannya
menurun.