Hasil Analisis Kualitas Kokon Attacus atlas F1-F3 Yang Diberi Pakan Sirsak
108 120.000.000,- yang didapatkan dari hasil penjualan buah sirsak yang dijadikan dodol dan
kokon hasil pemeliharaan pada tanaman sirsak Rp 40 jutatahun. Keberhasilan hidup pada tanaman sirsak hanya 25 saja, sehingga dari 20.000 ekor larva akan menghasilkan
5000 butir kokon atau setara dengan 10 Kg kokon 500 butir kokon menghasilkan 1 Kg kokon atau dihasilkan 2,5 Kg benang. Hasil yang diperoleh akan semakin banyak
dengan bertambah besarnya pohon sirsak. Kelebihan usaha ulat sutera pada tanaman ini adalah tanaman terdapat hampir di semua tempat di Indonesia dan dapat ditanam pada
berbagai lokasi tanah, yaitu di pekarangan rumah, pegunungan maupun di dataran rendah. Roni 2005 seorang petani sekaligus sebagai pengusaha sutera di Purwakarta
yang memelihara Attacus atlas pada tanaman teh melaporkan bahwa walaupun Attacus atlas ini sebagai hama, tetapi tidak merusak secara keseluruhan perkebunan teh, bahkan
sangat membantu perekonomian petani pemetik teh. Hal ini disebabkan selain mendapatkan daun teh, petani setempat juga dapat mengambil kokon dari tanaman
tersebut. Berdasarkan hasil proses habituasi dan domestikasi Attacus atlas F1-F3, terlihat bahwa ulat kecil instar 1-3 menkonsumsi daun yang masih muda dengan hanya
memakan sebagian kecil saja, lebih banyak menkonsumsi daun yaitu pada ulat besar instar 4-6 yang dapat memakan daun lebih tua, sehingga daun yang masih muda dapat
diambil untuk pembuatan minuman teh. Selain itu tanaman teh adalah tanaman perdu dimana daunnya dapat diambil bagian pucuk saja dan dapat diperbanyak dengan stek.
109