Pendahuluan MODEL PREDIKSI RISIKO KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

6. MODEL PREDIKSI RISIKO KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

6.1. Pendahuluan

Salah satu dampak perubahan iklim terhadap keberadaan hutan adalah perubahan intensitas, frekuensi, lama dan waktu kejadian kebakaran hutan. Perubahan iklim dapat memberikan dampak pada hutan, melalui peningkatan suhu yang akan meningkatkan kerentanan vegetasi. Perubahan iklim pada hutan dapat berupa: 1 Perubahan keanekaragaman hayati, flora dan fauna; 2 Peningkatan kerentanan vegetasi hutan terhadap ancaman bahaya kebakaran; 3 Peningkatan bahaya kebakaran hutan dilihat dari kondisi lingkungan; 4 Peningkatan kerentanan lahan gambut terhadap kekeringan dan bahaya kebakaran; 5 Perubahan serangan hama dan penyakit pada hutan tanaman. Apabila dibandingkan dengan faktor perusak lainnya, kebakaran hutan merupakan ancaman yang paling berbahaya bagi keberadaan hutan.Hal ini dkarenakankebakaran yang terjadi dalam waktu yang singkat dapat menimbulkan kerusakan yang besar. Selain dampaknya pada kerusakan vegetasi dan lahan hutan, kebakaran juga dapat berdampak bagi lingkungan, termasuk asap lintas batas negara dan pada kesehatan manusia. Oleh karena itu, kejadian kebakaran hutan perlu diantisipasi dan dicegah sedini mungkin. Kalimantan Tengah merupakan salah satu wilayah dengan luas areal hutan gambut tropis terbesar di dunia. Akibat pembukaan dan konversi lahan secara besar-besaran yang dimulai pada tahun 1996 hingga 1998 dan penggunaan api dalam aktivitas penyiapan lahan pertanian, menjadikan wilayah ini seringkali mengalami kebakaran, terutama pada musim kemarau. Walaupun sudah ada upaya dari Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dalam menurunkan tingkat kebakaran yang terjadi, namun hingga saat ini Kalimantan Tengah masih termasuk salah satu wilayah yang rawan terhadap kebakaran. Oleh sebab itu, untuk menentukan langkah dan strategi antisipasi dini terhadap bahaya kebakaran diperlukan pengembangan model prediksi terhadap kebakaran menggunakan data iklim. Chandler et. al 1983a menyatakan bahwa cuaca dan iklim mempengaruhi kebakaran hutan dengan berbagai cara yang saling berhubungan yaitu: 1 Iklim menentukan jumlah total bahan bakar yang tersedia. 2 Iklim menentukan jangka waktu dan keparahan musim kebakaran. 3 Cuaca mengatur kadar air dan kemudahan bahan bakar hutan untuk terbakar, dan 4 Cuaca mempengaruhi proses penyalaan dan penjalaran kebakaran hutan.Selanjutnya, sifat-sifat bahan bakar seperti tipe bahan bakar, kandungan bahan bakar, sifat-sifat instrinsik, kekompakan, dan kadar air bahan bakar juga sangat dipengaruhi oleh faktor iklim, demikian menurut Rice dan Martin 1985, Johansen 1985, van Wagtendonk dan Sydoriak 1985, Saharjo 1999 . Bahkan pada beberapa kejadian kebakaran Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model prediksi peluang kejadian dan luas kebakaran hutan dan lahan menggunakan data curah hujan.

6.2. Data dan Metode Data