untuk menentukan langkah dan strategi antisipasi dini terhadap bahaya kebakaran diperlukan pengembangan model prediksi terhadap kebakaran menggunakan data
iklim. Chandler et. al 1983a menyatakan bahwa cuaca dan iklim mempengaruhi
kebakaran hutan dengan berbagai cara yang saling berhubungan yaitu: 1 Iklim menentukan jumlah total bahan bakar yang tersedia. 2 Iklim menentukan jangka
waktu dan keparahan musim kebakaran. 3 Cuaca mengatur kadar air dan kemudahan bahan bakar hutan untuk terbakar, dan 4 Cuaca mempengaruhi proses
penyalaan dan penjalaran kebakaran hutan.Selanjutnya, sifat-sifat bahan bakar seperti tipe bahan bakar, kandungan bahan bakar, sifat-sifat instrinsik,
kekompakan, dan kadar air bahan bakar juga sangat dipengaruhi oleh faktor iklim, demikian menurut Rice dan Martin 1985, Johansen 1985, van Wagtendonk dan
Sydoriak 1985, Saharjo 1999
.
Bahkan pada beberapa kejadian kebakaran Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model prediksi peluang
kejadian dan luas kebakaran hutan dan lahan menggunakan data curah hujan.
6.2. Data dan Metode Data
Data yang digunakan dalam penelitian pada bab ini adalah data CMORPH- IRI dasarian wilayah Palangka Raya dari tahun 2003 – Juli 2012. Data ini
diperoleh dari situs milik IRI melalui http:iridl.ldeo.columbia.edumaproom
.Fire . Data lainnya adalah data luas kebakaran yang digunakan pada bab 5.
Metode Analisis
Analisis penetapan luas kebakaran dilakukan dengan menggunakan data curah hujan. Asumsi dalam pendekatan ini didasarkan bahwa penurunan hujan
akan menyebabkan turunnya kadar air bahan bakar hutan sehingga bahan bakar menjadi lebih mudah terbakar. Berdasarkan hasil penelitian pada bab 5 diperoleh
bahwa ada korelasi yang baik r = 0.82 antara luas kebakaran dengan akumulasi curah hujan 2 dua bulan sebelum kebakaran dengan tingkat keragaman sebesar
67.2. Luas lahan terbakar cenderung meningkat dengan menurunnya akumulasi
hujan 2 bulan sebelumnya. Dari hubungan ini, prediksi peluang kerusakan hutan akibat kebakaran dapat dilakukan melalui beberapa tahap analisis. Adapun
tahapan analisis adalah sebagai berikut:
-
Tahap 1: Penetapan hubungan tingkat kerusakan kebakaran dengancurah hujan. Tahapan ini telah dilakukan pada bab sebelumnya Bab 5 untuk
mengetahui apakah tingkat kerusakan akibat kebakaran memiliki hubungan nyata dengan curah hujan. Dari Bab 5 luas kebakaran dapat diprakirakan
berdasarkan akumulasi curah hujan dua bulan sebelum kebakaran dengan persamaan sebagai berikut:
Luas Ha = 5.13 – 21.7 CH2bl – 93 R-sq = 67.2
- Tahap 2: Menghitung akumulasi curah hujan dua bulanan untuk menentukan
pola hujan dua bulan dan peluang curah hujan dua bulan yang lebih rendah dari 93 mm. Data akumulasi curah hujan dua bulanan ini dihitung dengan
menggunakan data curah hujan CMORPH-IRI. Penggunaan data CMORPH dikarenakan keterbatasan ketersediaan data observasi.
- Tahap 3: Apabila informasi sifat hujan dua bulanan ke depan diperkirakan
akan jauh di bawah normal atau lebih rendah dari 93 mm, maka diperkirakan risiko terjadi kebakaran pada dua bulan ke depan akan tinggi. Dengan
mengintegrasikan model empiris yang diperoleh pada tahap 1menggunakan simulasi Monte Carlo melalui lembar kerja stokastik stochastic spreadsheet,
besar peluang terjadinya kebakaran pada dua bulan ke depan dapat diketahui. Selanjutnya untuk prediksi peluang kebakaran diperlukan informasi hujan dua
bulanan. Informasi hujan dua bulanan yang digunakan adalah informasi prakiraan yang memiliki nilai error. Nilai error ini sangat menentukan
besarnya tingkat kepastian certainty prakiraan kebakaran tersebut. Semakin kecil error dari tinggi hujan prakiraan, maka akan semakin besar tingkat
kepastian nilai prakiraan kebakaran. Jika informasi nilai error tidak ada, nilai error
tinggi hujan dua bulanan dapat diduga berdasarkan persamaan hubungan antara nilai koefisien keragaman CV dan rata-rata tinggi hujan.
Secara skematis, hubungan antara ke tiga tahapan analisis di atas disajikan pada Gambar 6-1.
Data Curah Hujan CH CMORPH- IRI Tahun 2003 - 2012
- Hitung CH dua bulanan
- Tentukan distribusi normal CH
- Hitung Rata2 dan keragamanan
Tentukan Bulan2 dengan nilai CH 2 bulan 93
Hitung Peluang Kejadian dan Luas
kebakaran Informasi prediksi CH
dari BMKG Tinggi hujan nilai errornya
Simulasi Monte Carlo melalui Lembar Kerja Stokastik
Cek apakah CH prediksi di bawah normal
Lakukan antisipasi dan upaya pencegahan pada daerah rawan kebakaran
Penentuan Nilai peluang ambang kritis kejadian dan luas
kebakaran Simulasi Monte Carlo
Apakah nilai Peluang Kejadian dan luas
kebakaran melewati batas kritis?
Ya
Tidak perlu dilakukan intensifikasi upaya
antisipasi kebakaran Tidak
Gambar 6-1. Proses Penyusunan Model Prediksi Risiko Kebakaran Hutan dari Data Curah Hujan
6. 3. Hasil dan Pembahasan