Sikap attitude Praktek atau Tindakan action

5. Sintesis synthesis Sintesis menunjuk kepada sesuatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sitesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi- formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. 6. Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya diare di suatu tempat, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB, dan sebagainya. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas.

2.1.3. Sikap attitude

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut salah seorang ahli psikologis sosial, Newcomb, yang dikutip oleh Notoatmodjo, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan pelaksanaan motif tertentu. Sikap Universitas Sumatera Utara belum merupakan tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Menurut Allport 1954 yang dikutip oleh Notoatmodjo, menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai tiga komponen pokok, yaitu : 1. Kepercayaan keyakinan, ide,dan konsep terhadap suatu objek. 2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap objek. 3. Kecenderungan untuk bertindak tend to behave. Seperti halnya pengetahuan, sikap terdiri atas empat tingkatan, yaitu : 1. Menerima Receiving Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek. 2. Merespon Responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut. 3. Menghargai Valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi dari sikap menghargai. Universitas Sumatera Utara 4. Bertanggung jawab Responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilih dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

2.1.4. Praktek atau Tindakan action

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Sikap ibu yang positif terhadap imunisasi harus mendapat konfirmasi dari suaminya, dan ada fasilitas imunisasi yang mudah dicapai, agar ibu tersebut mengimunisasikan anaknya. Di samping faktor fasilitas, juga diperlukan dukungan support dari pihak lain, misalnya dari suami atau istri, orangtua atau mertua, dan lain-lain. Notoatmojo, 2003 Praktek ini mempunyai beberapa tingkatan. 1. Persepsi perception Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama. Misalnya, seorang ibu dapat memilih makanan yang bergizi tinggi bagi anak balitanya. 2. Respons terpimpin guided response Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat dua. Misalnya, seseorang ibu dapat memasak sayur dengan benar, mulai dari cara mencuci dan memotong- motongnya, lamanya memasak, menutup pancinya, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 3. Mekanisme mecanism Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktek tingkat tiga. Misalnya, seorang ibu yang sudah mengimunisasikan bayinya pada umur-umur tertentu, tanpa menunggu perintah atau ajakan orang lain. 4. Adopsi adoption Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Misalnya, ibu dapat memilih dan memasak makanan yang bergizi tinggi bedasarkan bahan-bahan yang murah dan sederhana. Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung yakni dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu recall. Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung, yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden. Sebuah penelitian terhadap perilaku ibu tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan sintetik yang dilakukan oleh Sari 2010 yang menemukan bahwa perilaku ibu tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan di TK AL-UMMI di Aceh Utara berada pada kategori sedang, hal ini dikarenakan ibu masih menuruti keinginan anak dalam memilih dan mengonsumsi makanan jajanan, meskipun makanan jajanan tersebut mengandung pemanis buatan. Dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perlu dilakukan peningkatan penyuluhan oleh petugas puskesmas mengenai bahan tambahan pangan yang Universitas Sumatera Utara berbahaya bagi kesehatan anak kepada ibu, agar ibu mampu memilih makanan yang baik dikonsumsi oleh anaknya. Hasil penelitian lainnya oleh Daniaty 2009 mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan siswa SMP 3 dan SMA Negeri 1 Binjai tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan pangan, menunjukkan bahwa pengetahuan responden SMP Negeri 3 Binjai lebih banyak pada kategori sedang 50,79 sedangkan responden SMA Negeri 1 Binjai lebih banyak pada kategori baik 59,38. Sikap responden SMP Negeri 3 Binjai lebih banyak pada kategori sedang 53,57 sedangkan responden SMA Negeri 1 Binjai lebih banyak pada kategori baik 72,73. Sementara itu, tindakan responden dari kedua sekolah berada pada kategori sedang masing-masing sebanyak 63,49 dan 62,50.

2.2. Pangan