Uji Heterokedastisitas Uji Autokorelasi

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat nilai VIF untuk variabel VAIC, Ukuran dan Leverage lebih kecil dari 10. Sedangkan nilai tolerance-nya lebih besari dari 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas dan variabel kontrol. Hasil pengujian terlihat pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3. Uji Multikolinieritas Hipotesa Pertama Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -1.424 .280 -5.088 .000 Ln_VAIC -.599 .070 -.678 -8.612 .000 .964 1.038 UKURAN .354 .217 .143 1.636 .106 .780 1.281 Ln_LEVERAGE -.285 .119 -.212 -2.392 .019 .761 1.314 a. Dependent Variable: Ln_ROA Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data diolah

4.1.3.3. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan satu dengan pengamatan lain, jika varians residual dari pengamatan satu dengan pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastistik. Model regresi yang baik ialah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengna melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID residual dan ZPRED prediksi variabel terikat. Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Gambar 4.3. Grafik Scatterplot Hipotesa Pertama 4.1.3.3.1 Uji Glejser Tabel 4.4. Uji Glejser Hipotesa Pertama Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .746 .168 4.442 .000 Ln_VAIC -.071 .042 -.193 -1.689 .095 .964 1.038 UKURAN -.080 .130 -.078 -.617 .539 .780 1.281 Ln_LEVERAGE .002 .072 .004 .029 .977 .761 1.314 a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut absut. Hal ini terlihat dari profitabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

4.1.3.4. Uji Autokorelasi

Pendekatan masalah autokorelasi dilakukan dengan pengujian Durbin- Watson atau uji DW. Dari Tabel 4.5 diperoleh nilai hitung Durbin-Watson sebesar 2,104. Dari tabel statistik Durbin-Watson dengan α = 5 diperoleh nilai DW lebih besar dari upper bound du atau dapat ditulis sebagai berikut, d du atau 2,104 1,72. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis awal Ho diterima artinya tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif pada persamaan regresi. Tabel 4.5. Uji Autokorelasi Hipotesa Pertama Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .739 a .546 .528 .68446 2.104 a. Predictors: Constant, Ln_LEVERAGE, Ln_VAIC, UKURAN b. Dependent Variable: Ln_ROA Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data diolah

4.1.4. Hasil Regresi Berganda Hipotesa Pertama Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Pertama