Adapun perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua yang menjadi target populasi dan dapat dilihat secara lebih jelas dalam tabel 3.1
berikut ini.
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2007-2010 Sampel
Sumber: Situs resmi BEI, http:www.idx.co.id, 2012 Data diolah
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder pada penelitian ini bersumber dari Jakarta Stock Exchange monthly, JSX
Statistik dan Indonesian Capital Market Directory 2007-2010 yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia dan di download dari www.idx.co.id, yang memuat laporan
keuangan tahunan dari setiap emiten, dari situs resmi Bursa Efek Indonesia
No Kode Nama Emiten
Tanggal Berdiri Tanggal Listing
Industri Makanan dan Minuman
1 CEKA
Cahaya Kalbar Tbk 09 Desember 1980
09 Juli 1996 2
DLTA Delta Djakarta Tbk
15 Juni 1970 27 Februari 1984
3 INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk 14 Agustus 1990
14 Juli 1994 4
MYOR Mayora Indah Tbk
17 Februari 1977 04 Juli 1990
5 MLBI
Multi Bintang Indonesia Tbk 03 Juni 1929
15 Desember 1981 6
SKLT Sekar Laut Tbk
19 Juli 1976 08 September 1993
7 STTP
Siantar Top Tbk 12 Mei 1987
16 Desember 1996 8
ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Trade
02 November 1971 02 Juli 1990
Industri Rokok
9 GGRM
Gudang Garam Tbk 26 Juni 1958
27 Agustus 1990 10
HMSP H.M. Sampoerna Tbk
27 Maret 1905 15 Agustus 1990
Industri Farmasi
11 DVLA
Darya-Varia Laboratoria Tbk 15 Desember 1976
11 November 1994 12
KAEF Kimia Farma Tbk
16 Agustus 1971 04 Juli 2001
13 MERK
Merck Tbk 14 Oktober 1970
23 Juli 1981 14
PYFA Pyridam Farma Tbk
27 November 1976 16 Oktober 2001
15 TSPC
Tempo Scan Pacific Tbk 20 Mei 1970
17 Juni 1994
Industri Kosmetik Barang Keperluan Rumah Tangga
16 TCID
Mandom Indonesia Tbk 05 november 1969
30 September 1993 17
MRAT Mustika Ratu Tbk
14 Maret 1978 27 Juli 1995
18 UNVR
Unilever Indonesia Tbk 05 Desember 1993
11 Januari 1982
Industri Peralatan Rumah Tangga
19 KDSI
Kedawung Setia Industrial Tbk 09 Januari 1973
26 Juli 1996 20
LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk
30 November 1972 17 Oktober 1974
Universitas Sumatera Utara
http:www.jsx.co.id. Data yang digunakan merupakan data antar waktu time series, yang disebut juga dengan pooling data.
3.5 Identifikasi dan Operasional Variabel
3.5.1 Variabel Independen
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat secara positif atau negatif Uma Sekaran, 2006.
Intellectual capital adalah sumber daya pengetahuan dalam bentuk karyawan, pelanggan, proses atau teknologi yang mana perusahaan dapat menggunakannya
dalam proses penciptaan nilai bagi perusahaan. Intellectual capital yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja IC
yang diukur berdasarkan value added yang diciptakan oleh physical capital VACA, human capital VAHU, dan structural capital STVA.
Dalam mengukur kinerja Intellectual Capital dalam penelitain ini yaitu dengan mengkombinasikan Value Added Capital Employed VACA, Value Added
Human Capital VAHU, dan Structural Capital Value Added STVA. Kombinasi dari ketiga value added tersebut disimbolkan dengan nama VAIC
TM
yang dikembangkan oleh Pulic 1998; 1999; 2000. Konsep ini telah diuji dan diadopsi
oleh Firer dan Williams 2003; Mavridis 2004; Chen et al., 2005; Kamath 2007; dan Tan et al. 2007.
Formulasi dan tahapan perhitungan VAIC
TM
adalah sebagai berikut:
Tahap pertama : Menghitung Value Added VA .
VA dihitung sebagai selisih antara output dan input Pulic, 1999.
VA = OUT - IN
Universitas Sumatera Utara
Dimana: a. OUT = Output: total penjualan dan pendapatan lain
b. IN = Input: beban penjualan dan biaya-biaya lain selain beban karyawan.
Tahap kedua : Menghitung Value Added Capital Employed VACA.
VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE
terhadap value added organisasi.
Dimana: a. VACA = Value Added Capital Employed: rasio dari VA terhadap CE
b. VA = Value Added c. CE = Capital Employed: dana yang tersedia, Total Ekuitas + Laba bersih setelah
pajak.
Tahap ketiga : Menghitung Value Added Human Capital VAHU.
VAHU menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh
setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value added.
Dimana: a. VAHU = Value Added Human Capital: rasio dari VA terhadap HC.
b. VA = Value Added c. HC = Human Capital: beban karyawan
Tahap keempat: Menghitung Structural Capital Value Added STVA.
VACA = VACE
VAHU = VAHC
Universitas Sumatera Utara
Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai.
Dimana: a.
STVA = Structutal Capital Value Added b. SC = Structural Capital : VA – HC
c. VA = Value Added
Tahap kelima : Menghitung Value Added Intellectual Capital VAIC
TM
. VAIC
TM
mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang dapat juga dianggap sebagai BPI Business Performance Indicator. VAIC
TM
merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya, yaitu: VACA, VAHU, dan STVA.
3.5.2 Variabel Dependen
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Uma Sekaran, 2006..
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan yang diproksikan dengan Return on Asset ROA, Asset Turnover Ratio ATO, dan
Market to Book Value Ratio MBR. ROA merupakan ukuran profitabilitas sedangkan ATO merupakan ukuran produktivitas, dan MBR merupakan ukuran
valuasi pasar.
VAIC
TM
= VACA + VAHU + STVA STVA = SCVA
Universitas Sumatera Utara
a. Return on Asset ROA
Return on Asset ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aset yang dimilikinya. ROA mereflesikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total aset Chen et al., 2005.
Rumus untuk menghitung ROA yaitu:
��� = ���� ������
����� �����
b. Asset Turnover Ratio ATO