27 bebas-bunga dan sejak 15 Juli 1985 seluruh tabungan yang ditempatkan dalam
lembaga keuangan menjadi bebas-bunga.
22
Namun proses islamisasi di Pakistan belum menyeluruh. Pihak pemerintah masih membayarkan bunga pada utang internasional. Seluruh bank
lebih memilih menggunakan perdagangan yang terkait dengan pembiayaan dari pada profit-loss sharing. Begitu juga tidak adanya mekanisme lembaga yang
bertanggung jawab memeriksa dan mengsahkan prosedur operasional perbankan dari sudut sisi syariah.
3. Sudan
Keuangan syariah tidak muncul di Sudan sebelum akhir tahun 1970-an.
23
Sampai taraf tertentu, pendirian perbankan syariah merefleksikan perkembangan di negara-negara Teluk, dan kenaikan luar biasa harga minyak di awal 1970-an,
yang menghasilkan keuntungan besar di negara Teluk dan memberikan wiraswasta modal yang mencukupi. Banyak muslim Sudan yang tidak nyaman
dengan sistem perbankan nasional karena melibatkan kontrak berbasis-bunga. Mereka mencari alternatif bebas-bunga, dan beberapa dari mereka mengetahui
usaha pendirian lembaga keuangan syariah di beberapa tempat dunia muslim.
24
22
Mei Pheng Lee dan Ivan Jeron Detta, Islamic Banking Finance Law, h. 8.
23
Endre Stiansen, Interest Politics: Islamic Finance in the Sudan, 1977-2001. Dalam Clement M. Henry dan Rodney Wilson, ed., The Politics of Islamic Finance, Edinburgh: Edinburgh
University Press, 2004, h. 156.
24
Mit Ghamr Savings Bank Mesir sudah dikenal oleh beberapa kalangan di Sudan.
28 Islamisasi sistem perbankan Sudan dilakukan pada tahun 1977 ketika
Faisal Islamic Bank of Sudan didirikan di bawah FIBS Act of the National Peoples Council. Sesudah itu, lima bank syariah lain—Tadamon Islamic Bank,
the Sudanese Islamic Bank, the Islamic Co-operative Bank, Al Baraka Bank of Sudan, dan Islamic Bank for Western Sudan—didirikan. Pada bulan September
1983, seluruh bank diminta untuk diislamisasi tapi ketika pemerintahan saat itu digulingkan pada tahun 1985, terjadi kekacauan. Namun pada tahun 1994,
pemerintahan yang ada saat itu mengislamisasi ulang seluruh sistem perbankan.
25
4. Malaysia
Malaysia memiliki sejarah awal dalam hal lembaga keuangan syariah. Penyebutan khusus perlu diberikan kepada Tabung Haji di Malaysia, sebuah
lembaga keuangan, yang memainkan peran penting dalam evolusi perbankan syariah. Alasan pendirian lembaga ini adalah tuntutan bahwa uang untuk haji ke
Mekkah salah satu rukun Islam haruslah bersih dari bunga, dan hal itu tidak mungkin dilakukan dengan bank konvensional. Tujuan Tabung Haji yang
pertama adalah memudahkan umat muslim untuk menabung biaya perjalanan haji. Kedua, agar umat muslim mampu menginvestasikan tabungan mereka
sesuai dengan syariah. Ketiga, untuk memberikan kesejahteraan bagi umat muslim saat haji Ahmed, 1995.
26
25
Mei Pheng Lee dan Ivan Jeron Detta, Islamic Banking Finance Law, h. 8.
26
Abdullah Haiwad, Islamic Banking System, artikel diakses pada tanggal 10 Mei 2010 dari
http:ssrn.comabstract=1283093 .
29 Bank Islam Malaysia Berhad didirikan pada tahun 1983 dan terdaftar
secara umum pada tanggal 17 Januari 1992. Undang-Undang Perbankan Syariah 1983 mulai berlaku efektif pada tanggal 7 April 1983. Pada tanggal 1 Oktober
1999, bank syariah kedua, Bank Muamalat Malaysia Berhad BMMB mulai beroperasi. Pendirian BMMB merupakan dampak spin-off setelah terjadi merger
antara Bank Bumiputera Malaysia Berhad dan Bank of Commerce Malaysia Berhad.
27
5. Turki