Mesir Pakistan Sejarah Perbankan Syariah di Dunia

24

D. Sejarah Perbankan Syariah di Dunia

Meski Iran dinobatkan sebagai negara dengan aset keuangan syariah terbesar di dunia, namun sebenarnya ia bukanlah negara pelopor bagi industri tersebut. Berdasarkan sejarah keuangan syariah di dunia, jauh sebelum Iran melakukan revolusinya, negara-negara lain sudah berusaha menciptakan sistem keuangan yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Meskipun beberapa di antaranya kemudian mengalami kegagalan atau kemunduran dikarenakan kurangnya dukungan dari masyarakat dan pemerintah.

1. Mesir

Literatur ekonomi Islam, khususnya yang membahas sejarah perbankan syariah, lebih banyak menuliskan bahwa eksperimen perbankan syariah modern pertama kali dapat dilacak pada pendirian Mit Ghamr Savings Bank pada tanggal 25 Juni 1963 di sebuah provinsi pedesaan Delta Nil, Mesir. 18 Karena pergolakan situasi politik di Mesir pada akhir tahun 1960-an, operasi Mit Ghamr diambil alih oleh Bank Nasional Mesir dan Bank Sentral pada paruh kedua tahun 1967. Sesudah itu, produk dan layanan bebas-bunga ditinggalkan dan operasi Mit Ghamr kembali pada sistem berbasis bunga. Pengenalan bunga dalam operasi Mit Ghamr mengurangi jumlah penabung secara drastis. Pada tahun 1971, pemerintahan baru Anwar Sadat merevitalisasi konsep perbankan bebas-bunga dan Nasser Social Bank milik 18 Mei Pheng Lee dan Ivan Jeron Detta, Islamic Banking Finance Law, h. 2. 25 pemerintah didirikan untuk membawa bisnis yang didasari konsep syariah, diikuti Faisal Islamic Bank of Egypt, Islamic International Bank for Investment and Development, dan Egyptian Saudi Finance Bank. 19 Namun saat ini, perbankan syariah di Mesir mengalami kemunduran sejak terjadinya merger pertama kali antara sebuah bank syariah Islamic International Bank for Investment and Development dengan dua bank konvensional United Bank of Egypt dan Nile Bank. Mereka bersama-sama membentuk lembaga keuangan konvensional di bawah United Bank, yang 99,9 asetnya dimiliki Bank Sentral Mesir. Saat ini hanya ada dua bank syariah: Faisal Islamic Bank of Egypt dan Egyptian Saudi Finance Bank, di samping beberapa outlet syariah di bank konvensional. Lebih lanjut, tidak lebih dari 128 cabang syariah dari ribuan kantor cabang aktif, yang berarti hanya ada 28 divisi yang telah dibuka sejak tahun 1981. 20

2. Pakistan

Usaha kelembagaan syariah pertama yang mengikuti prinsip-prinsip hukum Islam didirikan pada akhir tahun 1950-an di wilayah pedesaan Pakistan. Lembaga ini didukung oleh beberapa tuan tanah yang melakukan simpanan dana tanpa bunga; kredit disalurkan kepada pemilik tanah yang lebih miskin untuk meningkatkan pertanian. Tidak ada bunga yang dikenakan dalam kredit, tapi ada 19 Mei Pheng Lee dan Ivan Jeron Detta, Islamic Banking Finance Law, h. 6. 20 Lahem al Nasser, Islamic Banking in Egypt, artikel diakses pada 9 Mei 2010 dari http:www.asharq-e.comnews.asp?section=6id=13844 . 26 sedikit biaya administrasi untuk menutupi biaya operasional bank. Tidak ada kekurangan peminjam, tetapi para penabung cenderung memandang pembayaran mereka kepada lembaga sebagai komitmen satu-kali. Hasilnya, tidak butuh waktu lama bagi proyek percobaan ini untuk kehabisan dana. 21 Pakistan merupakan di antara tiga negara dunia yang telah mencoba mengimplementasikan perbankan bebas-bunga dalam tingkat nasional. Islamisasi sistem perbankan di Pakistan terjadi pada akhir tahun 1970-an sebagai hasil dari coup detat Jendral Zia pada tahun 1977. Dewan Ideologi Islam didirikan pada bulan September 1977 bersama dengan kelompok lainnya seperti Superior Task Force yang dibentuk oleh Dewan Perbankan Pakistan untuk menghapuskan bunga dalam sistem perbankan. Pada tahun 1979, empat institusi keuangan yaitu House Building Finance Corporation, Investment Corporation of Pakistan, Nastional Investment Trust, dan Bankers Equity Limited mulai menawarkan fasilitas berdasarkan prinsip syariah. Pada bulan Juni 1980, Bank Negara Pakistan mulai menggunakan metode profit-sharing bagi-hasil dan mark-up marjin untuk transaksi yang melibatkan governmental bodies. Pada bulan Januari 1981, seluruh bank memiliki kasir untuk rekening berbasis profit-sharing dan memulai pelayanan berbasis syariah. Mulai Januari 1985, seluruh transaksi keuangan yang melibatkan pemerintahan, perusahaan negara, dan perusahaan saham menjadi 21 Delwin A. Roy, Islamic Banking, Middle East Studies, Vol. 27 No. 3 Taylor Francais, Ltd., Juli 1991, h. 428. 27 bebas-bunga dan sejak 15 Juli 1985 seluruh tabungan yang ditempatkan dalam lembaga keuangan menjadi bebas-bunga. 22 Namun proses islamisasi di Pakistan belum menyeluruh. Pihak pemerintah masih membayarkan bunga pada utang internasional. Seluruh bank lebih memilih menggunakan perdagangan yang terkait dengan pembiayaan dari pada profit-loss sharing. Begitu juga tidak adanya mekanisme lembaga yang bertanggung jawab memeriksa dan mengsahkan prosedur operasional perbankan dari sudut sisi syariah.

3. Sudan