commit to user 56
penyelenggaraan penyuluhan, terkait dengan pembiayaan sarana- prasarana digunakan untuk pengadaan dan pemeliharaan sarana-
prasarana.
c. Kualitas Informasi
Cyber Extension
Ponniah
et al.
2008 berpendapat bahwa, pesan dan informasi yang mendalam dan berkualitas sangat diperlukan dalam
cyber extension
yang dikembangkan di India. Pesan penyuluhan sangat diperlukan untuk
disampaikan penyuluh kepada penerima manfaat dalam proses adopsi Mardikanto, 1996.
Sistem teknologi informasi harus menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan, karena didasarkan informasi yang akurat, tepat
waktu, dan relevan Jogiyanto, 2005. Modi
dkk
. 2008 menyatakan informasi yang akurat tentang pasar dan harga, cuaca, dan kegiatan
off-farm,
tenaga kerja dapat meningkatkan efisiensi di bidang pertanian Kualitas informasi cyber
extension
juga terkait dengan percepatan informasi agar memenuhi tepat waktu, tepat tempat, dan tepat sasaran Badan
PPSDMP, 2010. Jogiyanto 2005 menambahkan bahwa, yang menjadi karakteristik informasi dalam sistem teknologi informasi diantaranya
kepadatan informasi, luas informasi, frekuensi informasi dan skedul informasi.
Misrawi 2010 mengemukakan bahwa kualitas informasi dari
website
dapat dilihat dari 1 tema, 2 akurasi terkait dengan sumbernya, 3 tujuan edukasi, promosi, advokasi, provokasi, justifikasi atau agitasi, 4
commit to user 57
kompetensi kompetensi pembuat informasi,5 aktualitas menyajikan informasi terbaru atau dengan kata lain selalu diperbaharui.
Leeuwis 2004 menyatakan bahwa kecepatanaktualitas informasi pada media internet lebih cepat dibandingkan media massa lain, karena berita dan
aktualitas sering ada sebelum disiarkan oleh radiotelevisi. Kebaharuan informasi dalam website dapat dilihat dari aktualitas informasi, kerena dapat
di-
update
secara sentral, dan langsung tersedia untuk dibaca siapa saja. Gaol 2008 menjelaskan dalam suatu sistem informasi, suatu informasi
yang berkualitas harus memenuhi syarat kelengkapan informasi. Kelengkapan informasi mengacu kepada kedalaman dan perincian informasi dan jumlah
informasi yang disediakan bagi pengguna. Penjelasan “informasi yang benar dan lengkap” sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik mencakup 1 informasi yang memuat identitas serta status subjek hukum dan
kompetensinya, baik sebagai produsen, pemasok, penyelenggara maupun perantara 2 informasi lain yang menjelaskan hal tertentu yang menjadi
syarat sahnya perjanjian serta menjelaskan barang danatau jasa yang ditawarkan, seperti nama, alamat, dan deskripsi barangjasa.
Sesuai pasal 28, Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, yang mengatur Materi
Penyuluhan menjelaskan bahwa: 1
Materi penyuluhan dalam bentuk teknologi tertentu yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha, harus mendapat
commit to user 58
rekomendasi dari lembaga pemerintah, kecuali teknologi yang bersumber dari pengetahuan tradisional.
2 Lembaga pemerintah pemberi rekomendasi wajib mengeluarkan
rekomendasi setelah proses pengujian dan administrasi selesai. 3
Teknologi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan oleh Menteri.
Mardikanto 2010 menjelaskan, persyaratan utama agar pesan dan informasi dapat diterima dengan jelas oleh sasaran penerima manfaat,
haruslah: 1
Mengacu kepada ‘kebutuhan masyarakat’, dan disampaikan pada saat sedang dan atau segera akan dibutuhkan.
Sesuai Undang-udang No. 16 Tahun 2006, tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, pasal 27 dijelaskan “materi
penyuluhan dibuat berdasarkan ‘kebutuhan’ dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha dengan memperhatikan kelestarian sumberdaya
pertanian, perikanan dan kehutanan. 2
Disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami; 3
Tidak memerlukan korbanan yang memberatkan; 4
Memberikan harapan peluang keberhasilan yang tinggi, dengan tingkat manfaat yang merangsang;
5 Dapat diterapkan sesuai dengan kondisi pengetahuan, ketrampilan,
sumberdaya yang dimilikidapat diusahakan masyarakatnya.
commit to user 59
d. Sosialisasi