permainan ini tidak hanya terdapat menggiring bola untuk melewati lawan, tapi juga menggiring bola untuk membuka ruang agar dapat mengumpan pada rekan
satu tim.
2.7.2 Peraturan Permainan
2.7.2.1 Memulai Permainan
1 Masing-masing pemain dari tiap-tiap tim menempatkan posisinya masing-
masing, tim penyerang berada diluar garis bidang 1, pemain bertahan pada bidang 2 dengan 4 pemain, bidang 4 dengan 3 pemain dan bidang 6 dengan 2
pemain. 2
Pemain penyerang memegang 7 bola dan yang 2 pemain tidak. Pemain penyerang berusaha melewati pemain bertahan menuju ke luar garis bidang 6
dan kembali lagi ke luar garis bidang 1. 3
Pemain yang tidak membawa bola dapat melewati pemain bertahan dengan bebas dan mencari posisi dibidang selanjutnya untuk menerima umpan
apabila pemain penyerang lainnya kesulitan melewati pemain bertahan. 4
Pemain yang telah mengumpan bola juga dapat bergerak bebas melewati pemain bertahan menuju bidang selanjutnya.
5 Pemain bertahan berusaha menghalangi dan merebut bola dari pemain
bertahan. 2.7.2.2
Mencetak poin Pemain yang telah melewati bidang 6 dan kembali lagi ke luar garis bidang
1 mendapatkan poin 1.
2.7.2.3 Mematikan Lawan
Pemain yang telah terebut bolanya atau bola keluar dari lapangan permainan, tidak dapat bermain lagi.
2.7.2.4 Pelanggaran
1 Pemain bertahan keluar dari area pemain bertahan.
2 Kontak fisik antara pemain penyerang dan bertahan menggiring bola diluar
lapangan. 3
Seluruh atau sebagian tubuh pemain penyerang keluar dari lapangan 2.7.2.5
Waktu pertandingan. 1
Permainan dibagi menjadi 4 babak, 2 babak menjadi pemain penyerang dan 2 babak menjadi pemain bertahan.
2 Setiap babak berakhir apabila seluruh pemain penyerang telah mencetak poin
atau sudah keluar dari permainan dan tidak ada lagi pemain penyerang didalam lapangan.
2.7.3 Sarana dan Prasarana
2.7.3.1 Lapangan
Lapangan permainan Sepkbola 6 Bidang berukuran 24x12 meter yang dibagi dengan garis menjadi 6 bidang yang diberi nomor 1 sampai 6. Tim
bertahan menempatkan 4 pemain pada bidang 2, 3 pemain pada bidang 4 dan 2 pemain pada bidang 6. Sementara bidang 1,3 dan bidang 5 adalah bidang netral
yang dapat ditempati oleh tim penyerang dan pemain bertahan tidak boleh masuk kedalamnya.
12 meter
24 meter Gambar 1 : Lapangan Awal Permainan Sepakbola 6 Bidang
2.7.3.2 Bola
Bola yang dipakai adalah bola sepak ukuran 4 dan 5. Analisis Kelebihan dan kekurangan model sepakbola 6 bidang dalam
pembelajaran: Tabel 1 Analisis awal kelebihan dan kelemahan permainan sepakbola 6 bidang
No. Kelebihan Kelemahan
1. Aspek fisik
a. Semua siswa dituntut untuk bergerak,
sehingga salah satu tujuan pendidikan jasmani terlaksana psikomotor.
b. Bersifat kompetitif, sehingga siswa akan
lebih termotivasi untuk mengembangkan keterampilanya agar tidak kalah dari
lawannya.
c. Dengan permainan sepakbola 6 bidang
ini siswa dituntut untuk memiliki unsur kesegaran jasmani yang tinggi yaitu
kecepatan, kelincahan, kelenturan, koordinasi, reaksi, ketepatan, kekuatan,
keseimbangan, daya tahan dan daya ledak. Hal tersebut sangatlah jelas
terdapat dalam permainan sepakbola 6 bidang ini. Contohnya agar bisa
melewati lawan, siswa harus mempunyai kelincahan dan kecepatan
dalam menggiring bola, serta aspek kesegaran jasmani lainnya sebagai
pendukung, dalam mengumpan bola -
Membutuhkan bola yang cukup banyak, sehingga
hanya sekolah yang mempunyai bola yang
cukup banyak yang dapat menerapkan model
pembelajaran sepakbola 6 bidang ini .
- Sulit untuk mengawasi
semua siswa, karena hampir semua siswa
membawa bola, sehingga fokus perhatian terpecah.
Sehingga disini dibutuhkan kejujuran dari
siswa apabila sudah keluar dari permainan.
6 5
1 2
3 4
siswa harus mempunyai ketepatan dan koordinasi yang baik.
d. Dapat meningkatkan keterampilan
dalam sepakbola khususnya teknik menggiring bola. Selain teknik
menggiring bola, permainan sepakbola 6 bidang ini juga mengandung teknik
dalam sepakbola lainnya sebagai pendukung, yaitu teknik mengumpan,
mengkontrol bola, serta penempatan posisi.
2. Aspek non fisik
a. Fleksibel dalam hal tempat
permainannya. Dalam hal ini tidak perlu menggunakan lapangan sepakbola yang
normal, tapi juga bisa menggunakan lahan yang kosong yang tidak terlalu
luas.
b. Mengandung unsur bermain, sehingga
siswa akan memperoleh kesenangan dan kepuasan.
c. Siswa dituntut bekerja sama dalam
permainan sepakbola 6 bidang ini, sehingga tujuan afektif terlaksana.
d. Mengembangkan kemampuan siswa
dalam hal memecahkan masalah dan pengambilan keputusan melalui
gerakan, sehingga tujuan kognitif terlaksana.
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bojong pada semester ganjil tahun ajaran 20122013.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto,2006:130 . Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI di SMA
Negeri 1 Bojong Kabupaten Tegal tahun ajaran 20122013. Jumlah anggota populasi yaitu 226 siswa yang terdiri dari 6 kelas dan tiap kelas rata-rata
berjumlah 38 siswa. 3.2.2
Sampel Menurut Arikunto 2006, sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Memperhatikan sifat dan karakter dari populasi yang ada, maka dalam penelitian sampel yang diambil dengan cara sampling purposive. Sampling
purposive adalah teknik pengumpulan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan tersebut adalah:
1 Waktu pembelajaran pada hari yang sama.
2 Tenaga pengajar sama.
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 4 kelas. 2 kelas untuk uji kelompok kecil, dan 2 kelas untuk uji kelompok besar.