konsep merupakan entitas penting dalam belajar penemuan Suprijono,2009:46- 55.
2.3 Pendidikan jasmani
2.3.1 Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan
keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangann seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif dan afektif setiap siswa Samsudin, 2008: 2 .
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan
perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan pancasila. Cholik
Mutohir, 2002 : 3 . Pendidikan jasmani dan kesehatan pada hakikatnya adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta
emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang
tepisah kualitas fisik dan mentalnya.
Pada kenyataannya, pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak
manusia. Lebih khusus lagi, penjaskes berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya : hubungan dari perkembangan tubuh-
fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah
yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani dan kesehatan yang berkepentingan dengan peerkembangan total
manusia. Pendidikan jasmani ini karenanya harus menyebabkan perbaikan dalam
pikiran dan tubuh yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistik tubuh dan jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga
domain kependidikan: psikomotor, kognitif, dan afektif. Menurut Robert Gensmer, penjas diistilahkan sebagai proses menciptakan tubuh yang baik bagi
tempat pikiran atau jiwa. Artinya, dalam tubuh yang baik diharapkan pula terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi kuno : “ men sana in
corporesano “ H.J.S. Husdarta,2009: 3-4 .
2.3.2 Tujuan Pendidikan Jasmani