Pada kenyataannya, pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak
manusia. Lebih khusus lagi, penjaskes berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya : hubungan dari perkembangan tubuh-
fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah
yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani dan kesehatan yang berkepentingan dengan peerkembangan total
manusia. Pendidikan jasmani ini karenanya harus menyebabkan perbaikan dalam
pikiran dan tubuh yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistik tubuh dan jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga
domain kependidikan: psikomotor, kognitif, dan afektif. Menurut Robert Gensmer, penjas diistilahkan sebagai proses menciptakan tubuh yang baik bagi
tempat pikiran atau jiwa. Artinya, dalam tubuh yang baik diharapkan pula terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi kuno : “ men sana in
corporesano “ H.J.S. Husdarta,2009: 3-4 .
2.3.2 Tujuan Pendidikan Jasmani
Dalam Husdarta, 2009:9 dijelaskan dalam terminologi yang populer, maka tujuan pembelajaran pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam
domain psikomotorik, domain kognitif, dan domain afektif. Pengembangan domain psikomotorik secara umum diarahkan pada perkembangan aspek
kebugaran jasmani dan perkembangan aspek perseptual motorik. Domain
kognitifmencakup pengetahuan tentang fakta, konsep, penalaran dan kemampuan memecahkan masalah. Domain afektif mencakup sifat-sifat psikologis yang
menjadi unsur kepribadian yang kukuh. Tujuan pendidikan jasmani:
1 Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam
pendidikan jasmani. 2
Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.
3 Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran
pendidikan jasmani. 4
Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri, dan deamokratis melalui aktivitas jasmani.
5 Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi
berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmis, akuatik dan pendidikan luar kelas. Samsudin, 2008 : 3 .
2.3.3 Fungsi Pendidikan Jasmani
1.2.1.1
Aspek organik Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu
dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta memiliki landasan untuk perkembangan keterampilan, Meningkatkan kekuatan, Meningkatkan daya
tahan meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, Meningkatkan fleksibiltas.
1.2.1.2 Aspek neuromuskuler
Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot, mengembangkan keterampilan lokomotor, mengembangkan keterampilan non-
lokomotor, mengembangkan ketermapilan dasar manipulatif, mengembangkan faktor-faktor gerak, mengembangkan keterampilan olahraga dan mengembangkan
keterampilan rekreasi. 1.2.1.3
Aspek perseptual Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat,
mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau ruang, yaitu mengenali objek yang ada didepan, belakang, bawah, sebelah kanan, kiri
dari dirinya, mengembangkan koordinasi gerak visual, mengembangkan keseimbangan tubuh, mengembangkan dominasi konsistensi dalam
menggunakan tangan atau kaki kanan atau kiri dalam melempar atau menendang , mengembangkan lateralitas kemampuan membedakan antara sisi kanan atau
sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan atau kiri tubuhnya sendiri , mengembangkan image tubuh kesadaran bagian tubuh atau seluruh tubuh dan
hubungannya dengan tempat atau ruang. 1.2.1.4
Aspek kognitif 1
Mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan.
2 Meningkatkan pengetahuan peaturan permainan, keselamatan dan etika.
3 Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat
dalam aktivitas yang terorganisir.
4 Meningkatkan pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan hubungannya
dengan aktivitas jasmani. 5
Menghargai kinerja tubuh, penggunaan pertimbangan yang berhubungan dengan jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan dan arah yang digunakan
dalam mengimplementasikan aktivitas dan dirinya. 6
Meningkatkan pemahaman tentang memecahkan problem-problem perkembangan melalui gerakan Samsudin, 2008: 4-5.
2.4 Permainan