Penelitian Yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

33 proses sosial yan dimaksud sekaligus menjadi bentuk kegiatan PKSA terhadap anak yang menerima bantuan meliputi : 1 Asesmen masalah dan kebutuhan anak, termasuk orangtuakeluarga dan lingkungan sosial. 2 Pendampingan sosial oleh peksos,TKSA atau relawan sosial sampai anak memperoleh pemenuhan kebutuhan dasar, meningkatkan tanggung jawab orang tua serta semakin berperanya lembaga kesejahteraan sosial. 3 Melakukan verifikasipemantaun terhadap keberlanjutan pemenuhan kebutuhan hak-hak anak dalam system perlindungan keluarga.

B. Penelitian Yang Relevan

Dari sekian banyak penelitian yang relevan tentang anak jalanan, berikut ini ada beberapa hasil penelitian yang dinilai relevan dengan penelitian yang mengangkat permasalahan anak jalanan dan pendampingan anak jalanan : 1. Hasil penelitian Muhamad Arif Rizka yang berjudul 2010 “Pola Pendampingan Anak Jalanan di Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Rumah Impian Yogyakarta ”. Menjelaskan bahwa : 1 pola pendampingan di LSM Rumah Impian dengan cara partisipatif yaitu turun langsung ke jalan, pendampingan menjalin relasi yang sejajar dan setara dengan anak jalanan melalui komunikasi yang intensif, melaksanakan pendampingan belajar, serta mengadakan tindak lanjut dari semua kegiatan pendampingan tersebut. Pendampingan dari 44 anak jalanan oleh LSM rumah impian sudah 6 diantaranya kembali ke sekolah dan 13 34 anak jalanan kembali ke orang tua dan hidup mandiri tapi 25 anak lainya yang masih tetap menjadi anak jalanan. 2 faktor pendukung, yaitu : respon yang baik dari anak jalanan dan orang tua anak jalanan terhadap pendamping anak jalanan, antusias anak jalanan mengikuti proses pendampingan yang dilakukan LSM Rumah Impian, serta dari pendamping yang mau meluangkan waktu luang mereka setelah mereka kerja dan beraktifitas. 3 Faktor penghambat : fasilitas pendampingan yang masih terbatas, pendampingan yang kurang kondusif karena tempat Rumah Impian yang di pinggir jalan dan bising, serta sebagian anak jalanan yang malas mengikuti pendampingan dan mengajak atau mempengarui anak jalanan yang lain. 2. Hasil penelitian dari M. Lucky Lukman Dolly yang berjudul 2012 “ Kehidupan Anak Jalan Di Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta “. Dalam penelitian ini menjelaskan beberapa pokok permasalahan yang diteliti diantaranya: tentang gaya hidup anak jalanan, faktor yang mempengarui gaya hidup anak jalanan dan interaksi dalam pendidikan anak jalanan. Dalam penelitian ini memberikan sumbangan referensi untuk peneliti karena membahas salah satunya interaksi dalam pendidikan anak jalanan yang didalamnya ada kegiatan pendampingan yang dilakukan Rumah Singgah Ahmad Dahlan. Penelitian ini dalam pelaksanaan pendampingan, pendamping memberikan pengajaran atau mendampingi belajar kepada anak jalanan. Metode pengajaran yang digunakan dalam pendampingan ini antara lain pendampingan secara 35 personal, kelo mpok, dan program penyadaran. Serta dalam penelitian ini sedikit membahas tentang program PKSA Program Kesejahteraan Sosial Anak. 3. Hasil penelitian dari Widiasih Pujiastuti yang berjudul 1999 “Peranan Rumah Singgah Terhadap Pelayanan Sosial Anak Jalanan Di Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta. Dalam penelitian ini menjelaskan pokok permasalahan yang diteliti tentang bagaimana peranan Rumah Singgah terhadap pelayanan sosial anak mulai dari kebutuhan fisik, rohani dan jasmani mereka. Pelayanan sosial dilakukan mulai dari proses penjangkauan anak jalanan dan pendmpingan anak jalanan yang dilakukan oleh pekerja sosial. Dalam proses penjangkauan dan pendampingan menemukan beberapa hambatan yaitu anak jalanan mencurigai dan menolak berhubungan dengan para pekerja sosial karena mereka dianggap orang asing yang dapat mengganggu keberadaan si anak, adapun ancaman dari orang-orang sekitar mereka agar tidak berhubungan dengan para pekerja sosial, anak jalanan yang tidak mau dibina oleh pekerja sosial. Sekitar 28 anak jalanan berhasil ditangani dengan rincian 11 orang sudah beralih kerja, 8 orang kembali ke orang tua atau lembaga pengganti, 8 orang kembali ke sekolah, 1 orang transmigrasi dan sekitar 37 anak masih menjadi anak jalanan.

C. Kerangka Berfikir