35
personal, kelo mpok, dan program penyadaran. Serta dalam penelitian ini sedikit membahas tentang program PKSA Program Kesejahteraan Sosial
Anak. 3. Hasil penelitian dari Widiasih Pujiastuti yang berjudul 1999 “Peranan
Rumah Singgah Terhadap Pelayanan Sosial Anak Jalanan Di Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta. Dalam penelitian ini menjelaskan
pokok permasalahan yang diteliti tentang bagaimana peranan Rumah Singgah terhadap pelayanan sosial anak mulai dari kebutuhan fisik, rohani
dan jasmani mereka. Pelayanan sosial dilakukan mulai dari proses penjangkauan anak jalanan dan pendmpingan anak jalanan yang
dilakukan oleh pekerja sosial. Dalam proses penjangkauan dan pendampingan menemukan beberapa hambatan yaitu anak jalanan
mencurigai dan menolak berhubungan dengan para pekerja sosial karena mereka dianggap orang asing yang dapat mengganggu keberadaan si
anak, adapun ancaman dari orang-orang sekitar mereka agar tidak berhubungan dengan para pekerja sosial, anak jalanan yang tidak mau
dibina oleh pekerja sosial. Sekitar 28 anak jalanan berhasil ditangani dengan rincian 11 orang sudah beralih kerja, 8 orang kembali ke orang tua
atau lembaga pengganti, 8 orang kembali ke sekolah, 1 orang transmigrasi dan sekitar 37 anak masih menjadi anak jalanan.
C. Kerangka Berfikir
Anak jalanan masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Kebanyakan masyarakat ingin menghilangkan anak jalanan yang dianggap
36
meresahkan masyarakat tanpa memberikan solusi yang tepat kepada mereka Masyarakat yang peduli dengan fenomena yang terjadi mempunyai ide untuk
memberikan pelayanan sosial untuk anak jalanan, salah satunya dengan adanya Rumah Singgah Ahmad Dahlan. Rumah Singgah Ahmad Dahlan berupaya
melakukan penyelamatan, pendampingan terhadap anak-anak. Penyelamatan tidak hanya melakukan kegiatan memberikan makan, minum, baju kepada anak jalanan
dalam tempo sesaat, melainkan memberikan fasilitas yang lebih serius yaitu Rumah Singgah dan memberikan progam-progam kepada mereka seperti yang
dilakukan Rumah Singgah Ahmad Dahlan Yogyakarta. Kerja sama dengan pemerintah harus dilaksanakan khususnya
Kementerian Sosial ataupun Dinas Perlindungan Anak untuk memberikan beberapa program yang dapat bermanfaat untuk anak jalanan. Salah satunya
adanya program PKSA yang bertujuan memberikan kebutuhan untuk anak-anak jalanan, balita terlantar dan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Harapanya
program tersebut berjalan dengan lancar pemerintah melalui Dinsos bekerja sama dengan Rumah Singgah Ahmad Dahlan untuk membantu menyalurkan bantuan
dari program PKSA sekaligus memberikan pendampingan terhadap anak-anak yang menerima bantuan dari program tersebut.
Diharapkan dengan pendampingan tersebut program PKSA dapat berjalan sesuai dengan harapan dan membantu anak-anak mengurangi aktifitas mereka di
jalan sehingga mereka akan terbiasa untuk tidak hidup di jalan. Visualisasi dari kerangka berfikir di atas dapat dilihat dari gambar
kerangka berfikir sebagai berikut :
37
Bagan 1. Kerangka berfikir
Sumber : olahan peneliti. Pendampingan PKSA oleh
Rumah Singgah Ahmad Dahlan
Masalah sosial anak jalanan
Program PKSA : Pemenuhan kebutuhan identitas
Pemenuhan kebutuhan fisik Pemenuhan kebutuhan emosional
Pemenuhan kebutuhan sosial
Hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan program
PKSA, anak jalanan tidak lagi turun kejalan
Rumah Singgah Ahmad Dahlan
Pelaksanaan Pendampingan
dengan Model Rumah Singgah
-
Persiapan - Proses Pelaksanaan Pendampingan
-Faktor Pendukung dan Penghambat
38
D. Pertanyaan Penelitian