4. Kinerja karyawan terhadap keberhasilan usaha
Dari tabel 4.32 didapat koefisien korelasi parsial variabel kinerja karyawan adalah 0,490
dengan demikian maka besarnya r
2
variabel kinerja karyawan sebesar
0,490
2
atau 0,240. Hal tersebut berarti bahwa besarnya pengaruh variabel kinerja karyawan terhadap keberhasilan usaha Koperasi
Kelompok Tani Sari Rejeki Desa Pulosari Kecamatan Kebak Kramat Kabupaten Karanganyar sebesar 24,0.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Deskripsi Mengenai Partisipasi Anggota, Lingkungan Usaha, Kualitas
Pelayanan, Kinerja Karyawan dan Keberhasilan Usaha
Partisipasi anggota koperasi adalah mengikutsertakan semua anggota koperasi dalam berbagai aktivitas perkoperasian guna mencapai tujuan dan
kesejahteraan anggota koperasi tersebut Hendar, 2005: 9. Untuk mengetahui keaktifan partisipasi anggota koperasi dapat diukur dari tiga indikator yaitu
partisipasi anggota dalam RAT, partisipasi dalam permodalan dan partisipasi dalam memanfaatkan jasa koperasi.
Pada Indikator Partisipasi anggota dalam rapat anggota diperoleh rata-rata sebesar 70 dan berada dalam kategori tinggi. Indikator partisipasi anggota dalam
permodalan diperoleh rata-rata sebesar 79 dan berada dalam kategori tinggi. Indikator partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi diperoleh rata-rata
sebesar 89 dan berada dalam kategori tinggi. Secara keseluruhan analisis deskriptif variabel partisipasi anggota diperolah rata-rata 83 dengan kriteria
tinggi. Hal ini berarti partisipasi anggota di KKT Sari Rejeki Desa Pulosari
Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar dalam kategori tinggi. Artinya rata-rata anggota tertib dan teratur dalam menjalankan kewajibannya dikoperasi
dengan menghadiri rapat anggota, menyetorkan simpanan pokok, wajib maupun sukarela, selain itu rata-rata anggota di KKT Sari Rejeki Desa Pulosari Kecamatan
Kebakkramat Kabupaten Karanganyar juga menggunakan jasa yang disediakan koperasi.
Selain partisipasi anggota, lingkungan usaha merupakan variabel yang mendukung dalam keberhasilan usaha koperasi. Lingkungan usaha dapat menjadi
pendorong maupun penghambat jalannya usaha Suryana, 2003: 75. Variabel lingkungan usaha dalam penelitian ini menggunkan empat indikator yaitu pesaing,
pembelipelanggan, lingkungan ekonomi, dan lingkungan teknologi. Indikator pesaing diperoleh rata-rata sebesar 72 dan berada dalam kategori kurang baik.
Indikator pembelipelanggan diperoleh rata-rata sebesar 75 dan berada dalam kategori baik. Indikator lingkungan ekonomi diperoleh rata-rata sebesar 82 dan
berada dalam kategori baik. Indikator lingkungan teknologi diperoleh rata-rata sebesar 88 dan berada dalam kategori baik. Secara keseluruhan lingkungan
usaha masuk dalam kategori baik dengan rata-rata sebesar 79. Artinya rata-rata anggota tidak terpengaruh oleh pesaing, setia terhadap koperasi, merasakan
manfaatnya dalam bidang ekonomi setelah menjadi anggota, serta anggota menilai bahwa teknologi yang digunakan di KKT Sari Rejeki Desa Pulosari Kecamatan
Kebakkramat Kabupaten Karanganyar sudah baik. Selain partisipasi anggota, lingkungan usaha, kualitas pelayanan juga
mempengaruhi keberhasilan usaha berkoperasi. Kualitas pelayanan dalam
penelitian ini menggunakan lima indikator yaitu keandalan, daya tanggap, keterjaminan, empati, dan keberwujudan fisik. Berdasarkan hasil analisis
deskriptif per indikator keandalan diperoleh rata-rata sebesar 76 dan berada dalam kategori baik. Indikator daya tanggap diperoleh rata-rata sebesar 87 dan
berada dalam kategori baik. Indikator keterjaminan diperoleh rata-rata sebesar 82 dan berada dalam kategori baik. Indikator empati diperoleh rata-rata sebesar
82 dan berada dalam kategori baik dan indikator keberwujudan fisik diperoleh rata-rata sebesar 86 dan berada dalam kategori baik. Secara keseluruhan kualitas
pelayanan diperoleh rata-rata sebesar 82 dan berada dalam kategori baik. Dengan demikian kualitas pelayanan di KKT Sari Rejeki Desa Pulosari
Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar tergolong baik. Artinya rata-
rata kualitas pelayanan yang diberikan oleh karyawan kepada anggota koperasi sudah baik.
Keberhasilan suatu usaha koperasi juga tidak lepas dari kinerja karyawan koperasi itu sendiri. Variabel kinerja karyawan dalam penelitian ini menggunakan
tiga indikator yaitu kualitas kerja, ketepatan waktu, dan komitmen. Berdasarkan hasil analisis deskriptif presentase per indikator kualitas kerja diperoeh rata
– rata sebesar 85 dan berada dalam kategori baik. Indikator ketepatan waktu diperoleh
rata-rata sebesar 80 dan berada pada kategori baik. Indikator komitmen diperoleh rata-rata 60 dan berada pada kategori kurang baik. Secara keseluruhan
kinerja karyawan diperoleh rata-rata sebesar 82 dan berada pada kategori baik.Artinya bahwa kinerja yang dimiliki karyawan di KKT Sari Rejeki Desa
Pulosari Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar sudah mendukung untuk mengembangkan usaha yang dimiliki koperasi.
Keberhasilan usaha merupakan suatu kondisi atau keadaan bertambah majunya suatu maksud dalam suatu kegiatan yang dilihat dari volume usaha dan
laba bersih. Variabel keberhasilan usaha dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator yaitu permodalan koperasi, volume usaha, dan SHU. Berdasarkan hasil
analisis deskriptif per indikator permodalan koperasi diperoleh rata-rata sebesar 75 dan berada dalam kategori baik.
Indikator volume usaha diperoleh rata-rata sebesar 79 dan berada dalam kategori baik. Indikator SHU diperoleh rata-rata
sebesar 80 dan berada dalam kategori baik. Secara keseluruhan keberhasilan koperasi diperoleh rata-rata sebesar 79 dan berada dalam kategori baik. Dengan
demikian keberhasilan usaha di KKT Sari Rejeki Desa Pulosari Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar tergolong baik. Artinya rata-rata SHU yang
diterima anggota tinggi, rata-rata anggota merasakan unit usaha yang ada di KKT Sari Rejeki Desa Pulosari Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar
sudah mencukupi. Serta sebagian besar anggota merasakan manfaat koperasi berupa terpenuhinya peminjaman dana maupun kebutuhan yang tersedia di
koperasi. 4.2.2
Pengaruh Partisipasi Anggota, Lingkungan Usaha, Kualitas Pelayanan dan Kinerja Karyawan Terhadap Keberhasilan Usaha di
KKT Sari Rejeki Desa Pulosari Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar
Keberhasilan usaha adalah suatu kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran agar terjadi perubahan yang lebih baik untuk bertambah maju dari
berbagai hal sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Usaha pada koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota. Keberhasilan koperasi memiliki kriteria jika setiap anggota selalu tertarik
atau selalu mempunyai gairah terhadap koperasinya, yaitu dengan mewujudkan suatu iklim yang dapat membangkitkan perasaan para anggotanya bahwa koperasi
miliknya yang harus dipelihara, dibina, dipupuk, dikembangkan, dan dipertahankan agar dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para anggotanya.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian menggunakan alat uji statistik yaitu uji simultan Uji F menunjukan secara simultan diperoleh
signifikasi sebesar 0,29
a
, maka H ditolak dan H
1
diterima. Signifikasi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, yang berarti H
1
yang berbunyi ada pengaruh partisipasi anggota, lingkungan usaha, kualitas pelayanan, dan kinerja karyawan
berkoperasi terhadap keberhasilan usaha di KKT Sari Rejeki Desa Pulosari Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar diterima.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda menggunakan program SPSS 16.00, diperoleh hasil koefisien determinasi simultan dilihat dari besarnya
adjusted R square
sebesar 0,788. Hal ini berarti 78,8 variabel keberhasilan usaha dapat dijelaskan oleh variabel partisipasi anggota, lingkungan usaha,
kualitas pelayanan, dan kinerja karyawan atau dengan kata lain keberhasilan usaha dipengaruhi oleh variabel partisipasi anggota, lingkungan usaha, kualitas
pelayanan dan kinerja karyawan sebesar 78,8, sedangkan sisanya 21,2 dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
Menurut Sitio dan Tamba 2001:30 keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi aktif anggota dalam koperasinya akan maju dan
berkembang sehingga koperasi dapat dikatakan berhasil. Lebih lanjut menurut Anoraga dan Widiyanti 2003:111 partisipasi anggota dapat diukur dari
kesediaan anggota itu untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaan secara bertanggung jawab. Jika sebagian besar anggota koperasi
sudah menunaikan kewajiban dan melaksanakan hak secara bertanggung jawab, maka partisipasi anggota koperasi yang bersangkutan sudah dikatakan baik. Akan
tetapi jika ternyata hanya sedikit yang demikian, maka partisipasi anggota koperasi dikatakan masih rendah atau buruk.
Partisipasi merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan. Menyatakan bahwa partisipasi dikembangkan untuk menunjukkan peran serta
keikutsertaan seseorang atau kelompok orang dalam aktivitas tertentu, sedangkan partisipasi anggota dalam koperasi berarti mengikutsertakan anggota
koperasi itu dalam kegiatan operasional dan pencapaian tujuan bersama. Hendar dan Kusnadi, 2005:90
Selain partisipasi faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah lingkungan usaha. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suryana 2003:75
Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya usaha.
Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro.
Menurut Soedirman 2006:4 kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keberlangsungan keberhasilan koperasi. Banyaknya anggota koperasi yang belum
memanfaatkan jasa pelayanan yang tersedia di koperasi. Hal ini menunjukkan kurang tumbuhnya rasa memiliki dari anggota sehingga mereka masih
memanfaatkan jalur lain dalam memenuhi kebutuhannya. Banyak hal yang menjadi penyebab keadaan ini, mulai dari kurangnya keragaman pelayanan yang
disediakan koperasi, mutu pelayanan, lokasi yang jauh dari domisili anggota sampai pada unsur rekreatif yang tidak diperoleh di koperasi mereka.
Selain partisipasi anggota, lingkungan usaha dan kualitas pelayanan, keberhasilan koperasi juga dipengaruhi oleh kinerja karyawan. Sesuai dengan
Sonny Sumarsono 2003:124 karyawanpengurus koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan koperasi sebagai organisasi
ekonomi yang berwatak sosial. Karyawanpengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
4.2.3 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Usaha di KKT