LKS B Kemunculan Macam-macam Keterampilan Proses Sains dalam LKS

143 penelitian dan menetapkan variabel operasional, yang paling sedikit muncul yaitu mengumpulkan dan mengolah data serta membuat tabel data. Keterampilan proses sains mengamati terdapat pada seluruh kegiatan, hal ini menunjukkan bahwa dalam seluruuh kegiatan siswa harus menggunaka n semua alat inderanya seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, dan penciuman. Dalam kegiatan ilmiah mengamati berarti menyeleksi fakta- fakta yang relevan dan memadai dari hal-hal yang diamati. Rustaman, 2005 :78 Tugas individu memuat keterampilan proses sains pengamatan dalam kegiatan mengamati ciri-ciri umum kingdom plantae, tugas kelompok yaitu mengamati perbedaan berbagai kelompok tumbuhan, tugas proyek yaitu pembuatan gambarfoto yang berbasis pengamatan keindahan bentuk dan warna tumbuhan di sekitar, berpikir kritis yaitu pengamatan kedua jenis tumbuhan lalu mengelompokkannya, review dan penerapan yaitu pengamata n ciri-ciri umum kingdom plantae, serta lembar kegiatan siswa yaitu praktikum pengamatan pada tumbuhan gymnospermae dan angiospermae. Kata yang terdapat pada keterampilan proses sains mengamati yaitu amatilah, bagaima na ciri-ciri, dan sebagainya. Seluruh kegiatan diatas merupakan keterampila n proses sains mengamati karena siswa melakukan kegiatan pengamatan dengan menggunakan indera baik pengamatan secara langsung maupun tidak langsung. Keterampilan proses sains komunikasi terdapat pada tugas individ u yaitu pembuatan laporan dari analisis siklus hidup tumbuhan lumut, tugas kelompok yaitu pembuatan laporan kegiatan pengamatan struktur tumbuha n 144 lumut, berpikir kritis yaitu mendiskusikan dengan teman sekelompok mengena i dampak upaya pemanfaatan keanekaragaman plantae, serta lembar kegiatan siswa yaitu pembuatan laporan mengenai praktikum pengamatan perbedaan ciri tumbuhan gymnospermae dan angiospermae. Pembuatan laporan dalam suatu kegiatan merupakan contoh bentuk keterampilan proses sains komunikas i secara tertulis, sedangkan diskusi merupakan bentuk keterampilan proses sains komunikasi secara langsung. Untuk mencapai keterampilan berkomunikas i siswa harus dapat menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan yang telah dikerjakan dengan sistematis dan jelas, selain itu diharapkan siswa mampu menjelaskan hasil kegiatan, mendiskusikan dan menggambarkan data yang diperoleh ke bentuk diagram, grafik atau tabel. Rustaman, 2005: 90 Keterampilan proses sains mengklasifikasi terdapat seluruh kegiatan yaitu tugas individu pada kegiatan mengenali nama dan mengelompokkan ciri- ciri umum kingdom plantae, tugas kelompok yaitu menulis perbedaan berbagai kelompok tumbuhan, tugas proyek yaitu pembuatan gambar atau foto berbasis perbedaan bentuk dan warna tumbuhan di ligkungan sekitar, berpikir kritis yaitu penentuan kelas masing- masing tumbuhan serta mencantumka n alasannya, review dan penerapan yaitu pada tugas mencari perbedaan ciri-cir i ketiga divisi tumbuhan lumut, serta pada lembar kegiatan siswa yaitu mencatat hasil pengamatan mengenai perbedaan bunga, buah, biji, batang, dan akar pada praktikum pengamatan ciri tumbuhan gymnospermae dan angiospermae. Keterampilan proses sains mengklasifikasi mencakup kegiatan mencari 145 perbedaan atau persamaan, menggolongkan, mengelompokkan, melihat ciri- ciri serta membandingkan. Ada beberapa metode yang berbeda dalam melakukan klasifikasi. Metode yang paling sederhana adalah klasifikasi serial. Objek ditempatkan dalam urutan peringkat didasarkan pada beberapa persyaratan, misalnya siswa dikelompokkan berdasarkan tingginya. Dua metode lainnya adalah klasifikasi biner dan klasifikasi bertingkat. Dalam sistem klasifikasi biner, satu set objek yang sederhana dibagi menjadi dua himpunan bagian. Rezba 1999: 29 Keterampilan proses sains melakukan pengukuran hanya terdapat pada tugas proyek yaitu pada pembuatan pembatas buku, alas makan, sampul buku, kartu ucapan atau suvenir berbasis pada keindahan bentuk dan warna tumbuha n yang terdapat pada lingkungan sekitar. Ketika kita mengukur beberapa benda, kita membandingkan benda tersebut untuk didefinisikan dengan rujukan yang disebut satuan. Sebuah informasi hasil pengukuran berisi dua bagian yaitu angka untuk memberitahu berapa banyak, dan nama satuan untuk memberita hu kita berapa banyak dengan rujukan apa Rezba, 1999: 28 Keterampilan proses sains menyimpulkan terdapat pada tugas individu yaitu menghubungkan ciri- ciri kingdom plantae berdasarkan hasil pengamatan, tugas kelompok yaitu menghubungkan hasil pengamatan dengan kelompok lain tentang perbedaan ciri masing-masing tumbuhan, berpikir kritis yaitu menghubungkan upaya pemanfaatan keanekaragaman plantae dengan dampak yang ditimbulkan jika tidak seimbang dengan pelestariannya, review dan penerapan yaitu pada 146 kegiatan pengelompokkan Marsilea crenata dalam kelompok paku heterospor lalu pembuatan skema metagenesis tumbuhan tersebut setelah melakuka n analisis penggolongan tumbuhan paku, serta yang terakhir pada lembar kegiatan siswa yaitu menyimpulkan kegiatan praktikum perbedaan ciri tumbuhan gymnospermae dan angiospemae. Keterampilan proses sains menyimpulkan mencakup berbagai kegiatan seperti menyimpulkan suatu kegiatan, menganalisis hasil penelitian, serta menemukan pola hasil pengamatan, sehingga seluruh kegiatan di atas merupakan keterampilan proses sains menyimpulkan. Keterampilan proses sains memprediksi mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu pola yang sudah ada, menggunakan pola-pola atau hubungan informasiukuranhasil observasi dan mengantisipasi suatu peristiwa berdasarkan pola atau kecenderungan. Apabila siswa dapat mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan fakta yang menunjukkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada, Rustaman, 2005:79 hal ini terdapat pada tugas kelompok yaitu menetukan generasi gametofit dan sporofit berdasarkan hasil pengamata n mengenai struktur tumbuhan lumut, berpikir kritis yaitu menganalisis dampak yang terjadi apabila upaya pemanfaatan keanekaragaman Plantae tidak seimbang dengan pelestariannya, serta review dan penerapan yaitu menjelaska n kenapa Equisetum termasuk kelompok paku peralihan setelah melakuka n 147 pengamatan. Keterampilan proses sains memprediksi mencakup kegiatan menggunakan pola hasil penelitian seperti pada seluruh kegiatan di atas. Keterampilan proses sains identifikasi variabel tidak terdapat pada bab ini. Keterampilan proses sains membuat tabel terdapat pada tugas kelompok yaitu menuliskan perbedaan jenis-jsnis umbuhan dalam bentuk tabel serta lembar kegiatan siswa yaitu mencatat hasil pengamatan ciri tumbuha n gymnospermae dan angiospermae dalam bentuk tabel. Keterampilan proses sains membuat grafik atau diagram dan keterampilan proses sains mendeskripsikan hubungan antar variabel terdapat tidak terdapat pada bab ini. Hal ini menunjukkan bahwa Bab 1 dalam LKS B kurang memuat keterampila n proses sains menginterpretasi data dalam bentuk yang lebih mudah dipahami selain tabel yaitu dalam bentuk grafik atau diagram. Rezba, 1999 Keterampilan proses sains mengumpulkan dan mengolah data terdapat pada tugas individu yaitu dalam tugas mengamati ciri dan struktur tumbuha n paku mulai dari mencari tumbuhan paku, mengamati, memotong secara melintang pada sorus untuk diamati di bawah mikroskop serta membuat laporan hasil kegiatan tersebut, tugas kelompok yaitu pada kegiatan mengamat i perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil dengan menggunakan kecambah setelah beberapa hari lalu melakukan pengamatan dan membuat laporan dari kegiatan tersebut, dan yang terakhir pada lembar kegiatan siswa yaitu praktikum pengamatan ciri tumbuhan gymnospermae dan angiospermae. Seluruh kegiatan diatas merupakan keterampilan proses sains mengumpulka n 148 dan mengolah data karena siswa melakukan pengamatan lalu kemudian mengolah data yang didapat untuk dijadikan laporan. Keterampilan proses sains menganalisis hasil penelitian terdapat dalam tugas individu yaitu menganalisis ciri-ciri kingdom plantae berdasarkan hasil pengamatan, tugas kelompok yaitu menganalisis hasil pengamatan dengan kelompok lain tentang perbedaan ciri masing- masing tumbuhan, berpikir kritis yaitu menganalisis dampak upaya pemanfaatan keanekaragaman plantae jika tidak seimbang dengan pelestariannya, serta yang terakhir pada lembar kegiatan siswa yaitu menganalisis hasil pengamatan mengenai perbedaan tumbuha n gymnospermae dan angiospermae. Pada kegiatan diatas terlihat jelas bahwa kalimat perintah yang muncul dalam keterampilan proses sains menganalis is hasil penelitian adalah “analisislah” sehingga siswa melakukan analisis mengenai hasil pengamatan atau menginterpretasikan data hasil pengamata n dan menghubungkannya dengan teori. Keterampilan proses sains menyusun hipotesis tidak terdapat pada bab ini. Keterampilan proses sains menetapkan variabel operasional terdapat pada tugas individu yaitu pengamatan ciri dan struktur tumbuhan paku dengan cara pengamatan sorusnya, tugas kelompok yaitu pada kegiatan mengamat i perbedaan berbagai kelompok tumbuhan dan bagian yang diamati adalah akar, batang, daun, spora, bunga, dan biji pada tiap kelompok tumbuhan. Pada kegiatan review dan penerapan yaitu pada pengelompokkan tumbuha n berdasarkan berkas pengangkut dan alat perkembangbiakannya, serta yang 149 terakhir pada lembar kegiatan siswa yaitu pada hasil pengamatan tumbuha n angiospermae dan gymnospermae sedangkan bagian yang diamati yaitu bunga, buah, biji, batang, dan akar. Seluruh kegiatan diatas merupakan keterampila n proses sains menetapkan variabel operasional karena siswa menentukan cara pengambilan data dari objek yang akan diamati dan menetapkan variabel yang akan dilakukan dalam percobaan. Mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti menetapkan bagaimana suatu variabel itu diukur. Definis i operasional variabel adalah definisi yang menguraikan bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi ini harus menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang akan dicatat dari suatu eksperimen. Rezba, 1999: 29 Keterampilan proses sains menyusun percobaan tidak terdapat pada bab ini jadi hanya keterampilan proses sains melakukan percobaan yang terdapat pada tugas individu yaitu dalam kegiatan mengamati struktur tumbuhan paku dan siswa mencari tumbuhan paku lalu mengamati umbuhan paku lengkap dengan bagian-bagiannya, pada tugas kelompok yaitu pada pengamatan stuktur tumbuhan lumut menggunakan kaca pembesar atau lup serta menggambar dan menyebutkan bagian-bagiannya. Pada lembar kegiatan siswa keterampila n proses sains melakukan percobaan terdapat pada praktikum tumbuhan berbiji terbuka gymnospermae dan tumbuhan berbiji tertutup angiospermae. Siswa melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan sehingga seluruh kegiatan tersebut masuk dalam keterampilan proses sains melakuka n 150 percobaan. Percobaaneksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga penentuan kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat. Untuk keberhasilan ini maka setiap eksperimen harus dirancang dulu kemudian di uji coba Rezba, 1999: 30 2 Bab 2 Bab 2 LKS B memuat materi mengenai animalia, pada bab ini tidak terdapat tugas individu. Bab 2 memuat seluruh keterampilan proses sains dasar dengan frekuensi paling banyak yaitu pengamatan, klasifikasi dan menyimpulkan, sedangkan yang paling sedikit muncul yaitu melakuka n pengukuran. Keterampilan proses sains terpadu yang tidak muncul pada Bab 2 yaitu identifikasi variabel, membuat grafik atau diagram, mendeskripsika n hubungan antar variabel, dan menyusun hipotesis, sedangkan yang paling sering muncul yaitu menganalisis hasil penelitian, lainnya memiliki frekuens i yang sama dan tidak terlalu sering muncul yaitu membuat tabel data, mengumpulkan dan mengolah data, menetapkan variabel operasional, menyusun percobaan, dan melakukan percobaan. Keterampilan proses sains mengamati terdapat pada tugas kelompok yaitu kegiatan menentukan ciri-ciri umum kingdom animalia melalui pengamatan berbagai jenis hewan, tugas proyek yaitu pembuatan permaina n 151 atau peta pikiran tentang konsep ciri dan klasifikasi invertbrata dan vertebrata, berpikir kritis yaitu membandingkan perbedaan ciri-ciri kingdom plantae dan animalia setelah melakukan pengamatan, review dan penerapan yaitu menjelaskan lapisan tubuh pada hewan tripoblastik pseudoselomata setelah melakukan pengamatan, serta lembar kegiatan siswa yaitu pada praktikum mengamati arthropoda. Seluruh kegiatan di atas merupakan keterampila n proses sains mengamati karena siswa melakukan pengamatan menggunaka n indera baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan membandingka n hal-hal yang diamati siwa mengembangkan kemampuan mencari persamaan dan perbedaan suatu bendaperistiwa. Rustaman, 2005: 78 Keterampilan proses sains komunikasi terdapat pada tugas kelompok yaitu mempresentasikan hasil pengamatan mengenai ciri-ciri hewan kelompok invertebrata, tugas proyek yaitu mempresentasikan hasil prmainan kelompok atau pembuatan mind mapping tentang konsep ciri dan klasifikasi invertebra ta dan vertebrata, serta lembar kegiatan siswa yaitu pembuatan laporan mengena i praktikum mengamati arthropoda. Seluruh kegiatan di atas merupakan keterampilan proses sains mengkomunikasi baik secara tidak langsung pembuatan laporan maupun secara langsung mempresentasikan hasil pengamatan. Komunikasi adalah keterampilan proses sains yang ke dua, bergandengan dengan pengamatan. Siswa harus berkomunikasi dalam rangka membagikan hasil pengamatan kepada orang lain, dan komunikasi harus jelas dan efektif agar orang lain dapat memahami informasi tersebut. Salah satu 152 kunci untuk berkomunikasi efektif adalah dengan menggunakan rujukan referensi. Rezba, 1999: 27 Keterampilan proses sains mengklasifikasi terdapat pada tugas kelompok yaitu menyebutkan ciri-ciri masing- masing hewan yang diamati pada tugas menentukan ciri-ciri umum kingdom animalia meliputi habitat, cara hidup, jenis makanan, ukuran tubuh serta warna tubuh. Pada kegiatan berpikir kritis yaitu menjelaskan perbedaan ciri-ciri kingdom plantae dan ciri-cir i kingdom animalia, review dan penerapan yaitu menjelaskan perbedan antara hewan diploblastik dan tripoblastik, serta lembar kegiatan siswa yaitu menganalisis persamaan dan perbedaan keempat kelompok filum arthropoda pada praktikum mengamati arthropoda. Semua kegiatan diatas merupakan bagian dari keterampilan proses sains mengklasifikasi karena siswa mencari ciri-ciri dan mencari perbedaan atau persamaan dari hasil suatu pengamata n. Mengelompokkan adalah suatu sistematika yang digunakan untuk menggolongkan sesuatu berdasarkan syarat-syarat tertentu. Proses mengklasifikasikan tercakup beberapa kegiatan seperti mencari kesamaan, mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, membandingkan, dan mencari dasar penggolongan. Rustaman, 2005: 78 Keterampilan proses sains melakukan pengukuran hanya terdapat pada tugas kelompok yaitu pada tugas menentukan ciri-ciri umum kingdom animalia pada saat melakukan pengukuran tubuh hewan yang diamati. Keterampila n proses sains menyimpulkan terdapat pada tugas kelompok yaitu membuat 153 kesimpulan mengenai kegiatan menentukan ciri-ciri umum kingdom animalia, tugas proyek yaitu dalam tugas pembuatan peta konsep tentang ciri dan klasifikasi invertebrata dan vertebrata, berpikir kritis yaitu tentang pembahasan mengenai manfaat terumbu karang dan apa saja yang dapat merusaknya serta pelestariannya, review dan penerapan yaitu menyimpulkan peran vertebrata bagi kehidupan manusia, dan yang terakhir lembar kegiatan siswa yaitu menyimpulkan hasil praktikum mengamati arthropoda. Keterampilan proses sains menyimpulkan meliputi kegiatan menemukan pola hasil pengamata n untuk m emperoleh kesimpulan, ada pula yang jelas terdapat kalimat “buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan” sehingga seluruh kegiatan di atas mengandung keterampilan proses sains menyimpulkan. Keterampilan proses sains memprediksi terdapat pada tugas kelompok yaitu dalam menganalisis perbandingan kompleksitas sistem organ vertebrata sebagai dasar pengelompokannya, berpikir kritis yaitu memprediksi kegiatan manusia yang dapat merusak serta yang dapat melestarikan terumbu karang, review dan penerapan yaitu memprediksi peran Mollusca dalam bidang ekonomi, serta lembar kegiatan siswa yaitu menganalisis persaaman dan perbedaan ciri kelompok hewan dalam filum arthropoda. Keterampilan proses sains memprediksi merupakan kegiatan menemukan pola dalam penelit ia n untuk dapat menyatakan apa yang mungkin terjadi dalam penelitian, sehingga kegiatan menggunakan pola hasil penelitian untuk menjawab pertanyaan atau menganalisis hasil penelitian seperti kegiatan di atas masuk dalam keterampila n 154 proses sains memprediksi. Seperti kesimpulan,ramalan didasarkan pada apa yang kita amati dan masa lalu kita sehingga mengalami model mental yang terbangun dari pengalaman-pengalaman. Jadi meramal tidak hanya sekedar menebak, tetapi harus berdasarkan kesimpulan kita atau hipotesis tentang peristiwa yang memberi kita cara untuk menguji kesimpulan atau hipotesis.Rezba, 1999: 28 Keterampilan proses sains identifikasi variabel tidak terdapat pada bab ini. Keterampilan proses sains membuat tabel terdapat pada tugas kelompok yaitu memasukkan hasil pengamatan mengenai annelida dalam tabel pengamatan serta dalam lembar kegiatan siswa yaitu mencatat hasil pengamatan mengenai arthropoda dalam tabel. Perintah memasukkan hasil pengamatan dalam tabel tertulis jelas dalam tiap kegiatan. Keterampilan proses sains membuat grafik atau diagram dan keterampilan proses sains mendeskripsikan hubungan antar variabel terdapat tidak terdapat pada bab ini. Keterampilan proses sains mengumpulkan dan mengolah data terdapat pada tugas kelompok yaitu dalam kegiatan ciri dan klasifikasi hewan vertebrata mulai dari mengamati berbagai macam ciri lalu mengelompokkannya serta menganalisis hasilnya dan pada lembar kegiatan siswa yaitu dalam praktikum mengamati arthropoda mulai dari mempersiapka n hewan yang akan diamati, menggambarnya lalu mencatat hasil yang didapat serta menganalisi hasil pengamatan. Kedua kegiatan diatas merupakan keterampilan proses sains mengumpulkan dan mengolah data karena siswa 155 melakukan kegiatan mulai dari mengumpulkan data lalu menganalisis nya hingga didapat hasil yang jelas untuk kemudian dijelaskan dalam laporan. Keterampilan proses sains menganalisis hasil penelitian terdapat dalam tugas kelompok yaitu menganalisis hasil pengamatan mengenai annelida, berpikir kritis yaitu menganalisis perbedaan ciri-ciri kingdom plantae dan animalia setelah mempelajarinya serta lembar kegiatan siswa yaitu menganalisis hasil pengamatan mengenai persamaan ciri-ciri hewan dalam praktikum mengamati arthropoda. Perintah menganalisis hasil pengamata n te rdapat jelas dalam perintah “analisislah hasil pengamatan” sehingga seluruh kegiatan di atas merupakan keterampilan proses sains menganalisis hasil penelitian yaitu menginterpretasikan data hasil pengamatan serta menghubungkan data dengan teori Rezba, 1999: 28 Keterampilan proses sains menyusun hipotesis tidak terdapat pada bab ini, karena tidak ada pembuatan dugaan sementara dalam praktikum. Keterampilan proses sains menetapkan variabel operasional terdapat pada tugas kelompok yaitu dalam tugas tentang ciri dan klasifikasi hewan vertebrata, cara pengambilan data dari objek yang akan diamati adalah meliputi penutup tubuh, alat gerak, alat respirasi, jantung, suhu tubuh, organ yang berkembang serta reproduksinya. Pada lembar kegiatan siswa yaitu pada praktikum mengamat i arthropoda dan cara pengambilan data dari objek yang diamati adalah dengan memperhatikan tubuh, jumlah kaki, sayap, alat tubuh lain, habitat serta masuk dalam kelompok apa. Kedua kegiatan di atas merupakan keterampilan proses 156 sains menetapkan variabel operasional karena menentukan cara pengambila n data dari suatu objek. Rezba, 1999: 29 Keterampilan proses sains menyusun percobaan terdapat pada tugas kelompok yaitu dalam kegiatan mengetahui ciri-ciri hewan kelompok invertebrata dan pada lembar kegiatan siswa yaitu dalam praktikum mengamat i arthropoda. Kedua kegiatan di atas merupakan keterampilan proses sains menyusun percobaan karena siswa menentukan alat dan bahan yang akan digunakan saat melakukan percobaan, menentukan apa yang akan diamati serta menentukan cara kerja. Keterampilan proses sains melakukan percobaan terdapat pada tugas kelompok yaitu menentukan ciri-ciri umum kindom animalia dan pada lembar kegiatan siswa yaitu praktikum mengamat i arthropoda. Kedua kegiatan di atas merupakan keterampilan proses sains melakukan percobaan karena siswa melakukan percobaan sesuai dengan cara kerja yang sudah tertera. Rezba, 1999: 30 3 Bab 3 Bab 3 LKS B memuat materi tentang ekologi. Bab 3 memuat seluruh keterampilan proses sains dan yang paling sering muncul adalah pengamata n dan mengklasifikasi, sedangkan yang paling sedikit muncul yaitu melakuka n pengukuran. Keterampilan proses sains terpadu yang tidak muncul pada Bab 3 yaitu identifikasi variabel, membuat grafik atau diagram, menyusun hipotesis, dan menyusun percobaan sedangkan yang paling sering muncul yaitu mendeskripsikan hubungan antar variabel. 157 Keterampilan proses sains mengamati terdapat pada seluruh kegiatan yaitu tugas individu yaitu mengamati gambar jaring-jaring makanan, tugas kelompok yaitu mengamati komponen ekosistem, tugas proyek yaitu pengamatan keseimbangan ekosistem sekitar, berpikir kritis yaitu pengamata n daur air dan aktivitas manusia dalam memanfaatkan air , review dan penerapan yaitu pengamatan tingkatan trofik pada rantai makanan yang terdapat dalam ekosistem, serta lembar kegiatan siswa yaitu pengamatan ciri-ciri interaksi yang terjadi dlam hubungan antarkomponen ekosistem. Kalimat perintah yang terdapat dalam kegiatan diatas adalah “amatilah...” sehingga jelas seluruh kegiatan di atas merupakan keterampilan proses sains mengamati karena siswa melakukan pengamatan objek baik secara langsung atau pengamatan melalui gambar atau bagan. Menurut Rustaman 2005: 78 mengamati merupakan suatu proses untuk mengenal sesuatu dengan jalan memperhatikan atau menyadar i obyekperistiwa, untuk hal ini siswa harus menggunakan semua alat inderanya seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, dan penciuma n. Dalam kegiatan ilmiah mengamati berarti menyeleksi fakta-fakta yang relevan dan memadai dari hal-hal yang diamati. Keterampilan proses sains komunikasi terdapat pada tugas kelompok yaitu pembuatan laporan mengenai pengamatan komponen ekosistem, tugas proyek yaitu memperesentasikan poster hasil kerja kelompok mengena i pelestarian lingkungan, serta lembar kegiatan siswa yaitu pembuatan laporan mengenai praktikum hubungan antarkomponen ekosistem. Siswa melakuka n 158 komunikasi baik secara langsung yaitu melalui presentasi ataupun secara tidak langsung yaitu melalui pembuatan laporan tertulis. Siswa harus berkomunikas i dalam rangka membagikan hasil pengamatan kepada orang lain, dan komunikasi harus jelas dan efektif agar orang lain dapat memahami informas i tersebut. Salah satu kunci untuk berkomunikasi efektif adalah dengan menggunakan rujukan referensi Rezba, 1999: 27. Keterampilan proses sains mengklasifikasi terdapat pada seluruh kegiatan yaitu pada tugas individ u mengelompokkan peran setiap makhluk hidup dalam jaring-jaring makanan, tugas kelompok yaitu pengelompokkan komponen biotik dan abiotik pada suatu ekosisitem, tugas proyek yaitu mengklasifikasikan jenis-jenis pelestaria n lingkungan, berpikir kritis yaitu menganalisis berbagai macam jenis energi alternatif dalam ekosistem, review dan penerapan yaitu menjelaskan perbedaan antara rantai makanan dan jaring-jaring makanan, serta pada lembar kegiatan siswa yaitu pengelompokkan komponen biotik dan abiotik dalam praktikum hubungan antarkomponen ekosistem. Keterampilan proses sains mengklasifikasi meliputi mengelompokkan, membandingkan, mencari perbedaan atau persamaan, serta mencari ciri-ciri sehingga seluruh kegiatan di atas merupakan keterampilan proses sains mengklasifikasi. Mengelompokka n adalah suatu sistematika yang digunakan untuk menggolongkan sesuatu berdasarkan syarat-syarat tertentu. Proses mengklasifikasikan tercakup beberapa kegiatan seperti mencari kesamaan, mencari perbedaan, 159 mengontraskan ciri-ciri, membandingkan, dan mencari dasar penggolonga n. Rustaman, 2005 :78 Keterampilan proses sains melakukan pengukura n hanya terdapat pada tugas kelompok yaitu melakukan pengukuran dalam tugas mengamat i komponen ekosistem, perintah untuk melakukan pengukuran terlihat jelas ditandai dengan adanya kalimat “mintalah bantuan guru untuk mengukurnya”. Keterampilan proses sains menyimpulkan terdapat pada tugas individu yaitu menyimpulkan apa yang dimaksud dengan jaring-jaring makanan setelah melihat gambar, tugas kelompok yaitu menyimpulkan komponen penyusun ekosistem, berpikir kritis yaitu menyimpulkan dampak ketidakseimbangan daur air, review dan penerapan yaitu menjelaskan pengertian ekosistem setelah membaca dan melakukan pengamatan, serta lembar kegiatan siswa yaitu menyimpulkan hasil dari kegiatan praktikum hubungan antarkompone n ekosistem. Seluruh kegiatan di atas merupakan keterampilan proses sains menyimpulkan karena siswa melakukan penyimpulan atas kegiatan yang telah dilakukan melalui cara menemukan pola dalam suatu kegiatan sehingga bisa ditarik hasil atau kesimpulan. Keterampilan proses sains memprediksi terdapat pada tugas individu yaitu memprediksi kemungkinan yang terjadi jika salah satu komponen dalam rantai makanan hilang, tugas kelompok yaitu mencari gambar daur fosfor dan daur sulfur lalu menggambar kedua daur biogeokimia tersebut lalu menganalisis proses kedua daur tersebut, berpikir kritis yaitu menjelaskan kemungkinan yang dilakukan berkaitan dengan pemuliha n 160 keseimbangan lingkungan, serta pada review dan penerapan yaitu memprediks i pengaruh komponen abiotik pada komponen biotik suatu ekosistem. Terdapat kalim at yang jelas dalam kegiatan tersebut yaitu “jelaskan kemungkinan” dan pada kegiatan yang lain terlihat bahwa siswa harus menggunakan pola untuk mengerjakan soal sehingga seluruh kegiatan di atas merupakan keterampila n proses sains memprediksi. Membuat ramalan prediksi adalah membuat dugaan secara logis tentang hasil dari kejadian masa depan. Kemampuan untuk membuat ramalan tentang kejadian di masa depan memungkinkan kita untuk berhasil berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita. Ramalan ini didasarkan pada pengamatan yang baik dan kesimpulan yang dibuat tentang kejadian yang diamati. Rezba, 1999: 27 Keterampilan proses sains identifikasi variabel tidak terdapat pada bab ini. Keterampilan proses sains membuat tabel terdapat pada tugas kelompok yaitu mencatat hasil pengamatan mengenai pengamatan komponen ekosistem serta pada lembar kegiatan siswa yaitu menuliskan semua makhluk hidup komponen biotik dan abiotik dalam tabel pengamatan. Kalimat perintah terliha t jelas dalam tiap kegiatan seperti “catatlah hasil pengamatan dalam tabel berikut” atau “tulis hasil pengamatan pada tabel pengamatan di bawah ini” sehingga sudah jelas kegiatan di atas merupakan keterampilan proses sains membuat tabel. Keterampilan proses sains membuat grafik atau diagram tidak terdapat pada bab ini. Keterampilan proses sains mendeskripsikan hubungan antar 161 variabel terdapat pada tugas individu yaitu dalam menjelaskan hubungan antar makhluk hidup dalam jaring-jaring makanan, pada tugas kelompok yaitu menganalisis hubungan antara komponen biotik dan biotik dalam ekosistem, berpikir kritis yaitu menganalisis hubungan antara air, review dan penerapan pada menjelaskan mengenai peran dekomposer dalam daur nitrogen, fosfor, dan karbon, serta yang terakhir pada lembar kegiatan siswa yaitu mencari interaksi atau hubungan antarkomponen biotik maupun antara komponen biotik dan abiotik dari hasil praktikum hubungan antarkomponen ekosistem. Seluruh kegiatan di atas merupakan keterampilan proses sains mendeskripsika n hubungan antar variabel karena siswa menjelaskan hubungan antar variabel bebas maupun terikat dari data maupun percobaan sesuai dengan indikator yang disampaikan oleh Rezba 1999: 28. Keterampilan proses sains mengumpulkan dan mengolah data terdapat pada tugas kelompok yaitu mengamati komponen ekosistem dan pada lembar kegiatan siswa yaitu praktikum hubungan antarkomponen ekosistem. Kedua kegiatan di atas merupakan keterampilan proses sains mengumpulkan dan mengolah data karena siswa melakukan pengambilan data, mengumpulkannya, lalu mengolah serta menganalisisnya hingga menjadi sebuah laporan. Keterampilan proses sains menganalisis hasil penelitian terdapat dalam tugas kelompok yaitu menganalisis komponen biotik dan abiotik dalam kegiatan mengamati komponen ekosistem, berpikir kritis yaitu pada menganalis is berbagai macam energi alternatif dan keungguan energi matahari sebagai energi 162 alternatif dibanding energi alternatif lainnya serta pada lembar kegiatan siswa yaitu menganalisis macam interaksi antarkomponen biotik dan makhluk hidup yang terlibat dalam interaksi tersebut serta interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Kalimat perintah dalam kegiatan ini sangat jelas yaitu “analisislah...” sehingga dapat dengan jelas disimpulkan bahwa kegiatan di atas masuk dalam keterampilan proses sains menganalisis hasil penelitian. Keterampilan proses sains menyusun hipotesis tidak terdapat pada bab ini padahal hal ini perlu untuk proeses menggunakan informasi dengan mengemukakan dugaan atau generalisasi sementara yang dapat menjelaska n atau menghubungkan sifat-sifat benda peristiwa, berhipotesis melibatka n keterampilan menduga sesuatu, menguraikan sesuatu yang menunjukka n hubungan sebab akibat antara dua variabel pengetahuan yang telah dimilikinya. Keterampilan proses sains menetapkan variabel operasional terdapat pada tugas kelompok dalam kegiatan mengamati komponen ekosistem dan pada lembar kegiatan siswa yaitu praktikum hubungan antarkomponen ekosistem. Kedua kegiatan di atas masuk dalam keterampilan proses sains menetapkan variabel operasional karena menetapkan cara pengambilan data dari objek yaitu dengan membedakan komponen biotik dan abiotiknya. Keterampilan proses sains menyusun percobaan terdapat pada tugas kelompok dalam kegiatan mengamat i komponen ekosistem dan pada lembar kegiatan siswa yaitu praktikum hubungan antarkomponen ekosistem, siswa menentukan apa yang akan diamati, alat bahan, serta menentukan cara kerjanya. Keterampilan proses sains 163 melakukan percobaan terdapat pada tugas kelompok dalam kegiatan mengamati komponen ekosistem dan pada lembar kegiatan siswa yaitu praktikum hubungan antarkomponen ekosistem karena siswa melakuka n percobaan sesuai dengan cara kerja. Rezba, 1999:30 4 Bab 4 Bab 4 LKS B memuat materi tentang “Perubahan LingkunganIklim dan Daur Ulang Limbah”. Bab 4 memuat seluruh keterampilan proses sains dasar dengan banyak frekuensi tinggi yaitu pengamatan, klasifikasi, menyimpulka n, dan memprediksi, yang paling sedikit muncul yaitu melakukan pengukura n. Keterampilan proses sains terpadu yang tidak muncul pada Bab 4 yaitu membuat grafik atau diagram. Keterampilan proses sains terpadu yang paling sering muncul adalah menganalisis hasil penelitian dan yang paling sedikit muncul yaitu identifikasi variabel dan menyusun hipotesis. Keterampilan proses sains mengamati terdapat pada seluruh kegiatan yaitu tugas individu dalam pengamatan tindakan orang-orang maupun teman- teman di sekitar yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan dan penghematan energi, tugas kelompok yaitu pada pengamatan mengena i kerusakan lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini, tugas proyek dalam pengamatan mengenai kerusakan alam yang terjadi di sekitar tempat tingga l, berpikir kritis pada pengamatan pada pencemaran sungai, review dan penerapan yaitu pengamatan eutrofikasi pada pengairan, serta lembar kegiatan siswa yaitu pengamatan dalam praktikum pencemaranpolusi air. Kalimat 164 perintah yang muncul dalam kegiatan ini yaitu “amatilah...” sehingga siswa melakukan pengamatan menggunakan indera baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga masuk dalam keterampilan proses sains dasar mengamati. Keterampilan proses sains komunikasi terdapat pada tugas individ u yaitu pembuatan laporan dari hasil kegiatan pencarian informasi mengena i pengolahan limbah pabrikindustri, pada tugas kelompok dalam pembuatan laporan mengenai dampak dan pencegahan polusi udara lalu mempresentasika n di depan kelas, tugas proyek yaitu mempresentasikan karya dari daur ulang limbah di depan kelas, serta pada lembar kegiatan siswa yaitu pembuatan laporan mengenai praktikum pencemaran polusiair serta mempresentasikannya di depan kelas. Pembuatan laporan serta presentasi di depan kelas merupakan bentuk keterampilan proses sains dasar mengkomunikasi yaitu secara langsung dan tidak langsung. Rezba, 1999: 27 Keterampilan proses sains mengklasifikasi terdapat pada seluruh kegiatan yaitu tugas individu dalam studi literatur tentang jenis-jenis limba h berdasarkan komponen penyusunnya, wujudnya, serta pengaruhnya terhadap kesehatan dan perubahan lingkungan. Pada tugas kelompok mengena i pengelompokkan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh faktor alam atau faktor manusia, tugas proyek yaitu mecari jenis-jenis pemanfaatan daur ulang limbah, berpikir kritis mengenai ciri-ciri sungai yang terkena limbah, review dan penerapan mengenai perbedan antara limbah organik dan limba h anorganik, serta lembar kegiatan siswa yaitu membandingkan pengaruh 165 pencemaran air dari berbagai variabel. Siswa melakukan banyak keterampila n proses sains mengklasifikasi pada kegiatan di atas mulai dari mencari perbedaan, ciri-ciri, membandingkan serta mengelompokkan. Rustama n, 2008:52 Keterampilan proses sains melakukan pengukuran terdapat pada tugas kelompok dalam melakukan pengukuran bobot limbah yang terdapat di kegiatan mendata berbagai macam limbah dan pemanfaatannya, pada lembar kegiatan siswa yaitu pengukuran menggunakan gelas ukur pada berbagai macam jenis air seperti air sumur, air selokan dan lain-lain dalam praktikum pencemaranpolusi air Keterampilan proses sains menyimpulkan terdapat pada seluruh kegiatan yaitu tugas individu dalam menyimpulkan upaya apa saja yang perlu dilakukan pada pelestarian lingkungan, tugas kelompok yaitu pembuatan kesimpulan mengenai dampak dan pencegahan polusi udara, tugas proyek tentang pemanfaatan daur ulang limbah, berpikir kritis pada tugas menelit i pencemaran sungai, review dan penerapan menyimpulkan akibat polusi udara bagi kesehatan manusia, serta lembar kegiatan siswa yaitu pembuatan kesimpulan mengenai pengaruh detergen bagi kehidupan organisme di perairan. Keterampilan proses sains menyimpulkan mencakup kegiatan menemukan pola dalam pengamatan sehingga dapat menarik kesimpulan dari pengamatan tersebut, ada pula yang dengan jelas tertulis bahwa siswa harus mengambil kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan. Keterampilan proses sains memprediksi terdapat pada seluruh kegiatan yaitu tugas individu tentang menjelaskan tahap-tahap proses pengolaha n 166 limbah pabrikindustri berdasarkan skema instalasi pengelolaan air limba h, tugas kelompok yaitu menjelaskan dampak kerusakan lingkungan dari berbagai segi setelah melakukan pengamatan mengenai kerusakan lingkungan, tugas proyek yaitu menggunakan pola hasil penelitian mengenai limbah untuk membuat karya daur ulang limbah, berpikir kritis tentang menjelaskan pola yang terjadi dalam pencemaran air sungai hingga tidak memungkinkan ada kehidupan lagi di dalamnya, review dan penerapan pada menjelaskan tentang mengapa eutrofikasi dapat mengganggu kehidupan orrganisme air setelah mempelajari tentang eutrofikasi perairan, serta lembar kegiatan siswa pada penjelasan berbagai pertanyaan tentang praktikum pencemaranpolusi air sehingga siswa menggunakan pola hasil penelitian dan hal itu masuk dalam keterampilan proses sains memprediksi. Rezba, 1999: 28 Keterampilan proses sains identifikasi variabel hanya terdapat pada lembar kegiatan siswa yaitu pada praktikum pencemaranpolusi air karena siswa menentukan variabel bebas dan variabel terikat dari percobaan tersebut dimana variabel terikatnya yaitu dua ekor ikan kecil dan variabel bebasnya yaitu berbagai jenis air mulai dari air sumur hingga air detergen. Keterampila n proses sains membuat tabel terdapat pada tugas kelompok yaitu ketika siswa memasukkan berbagai macam peristiwa kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh faktor alam atau faktor manusia dalam tabel serta pada lembar kegiatan siswa yaitu ketika siswa menuliskan hasil pengamatan mengena i pencemaranpolusi air dalam tabel hasil pengamatan yang sudah diberi 167 petunjuk penulisannya sehingga siswa melakukan keterampilan proses sains membuat tabel. Keterampilan proses sains membuat grafik atau diagram tidak terdapat pada bab ini, padahal menurut Rezba 1999:18 keterampilan proses sains pembuatan tabel dan grafikdiagram merupakan keterampilan proses sains yang saling berhubungan karena sama-sama bentuk interpretasi data sehingga hasrusnya disajikan lengkap pembuatan data baik melalui bentuk tabel maupun grafikdiagram. Keterampilan proses sains mendeskripsikan hubungan antar variabel terdapat pada tugas individu yaitu menentukan pengaruh atau hubungan antara limbah dan pengaruhnya terhadap kesehatan lingkunga n, tugas kelompok pada hubungan kerusakan lingkungan dengan kehidupan manusia dari segi ekonomi, kesejahteraan, dan kebahagiaan manusia. Kegiatan review dan penerapan memuat keterampilan proses sains mendeskrisika n hubungan antar variabel yaitu pada pertanyaam mengenai hubunga n penggunaan pestisida dan herbisida yang berlebihan dengan dampak yang ditimbulkan bagi tanah, serta lembar kegiatan siswa yaitu pada hasil pengamatan praktikum pencemaranpolusi udara tentang mendeskripsika n hubungan antara ikan dengan air yang ditempatinya mulai dari air bersih hingga air yang diberi detergen. Siswa menjelaskan mengenai hubungan antara variabel bebas dan terikat dari suatu percobaan. Rezba, 1999: 28 Keterampilan proses sains mengumpulkan dan mengolah data terdapat pada tugas individu yaitu tentang pengolahan limbah pabrikindustri mulai dari mencari informasi mengenai instalasi pengelolaan air limbah, skema Instalas i 168 Pengelolaan Air Limbah IPAL, hingga tahap-tahap pengolahan limba h pabrikindustri. Pada tugas kelompok keterampilan proses sains mengumpulkan dan mengolah data terdapat pada kegiatan mendata berbagai macam limbah dan pemanfaatannya mulai dari mengumpulkan semua jenis limbah yang dihasilkan dari sekolah, rumah, atau tempat lain lalu menimbangnya serta mendata limbah tersebut, setelah itu siswa menganalis is limbah apa yang dapat dimanfaatkan serta apakah memiliki pengaruh pada perubahan lingkungan. Tugas proyek terdapat pada kegiatan membuat karya daur ulang limbah yang ada di sekitar mulai dari mendesain produk daur ulang yang akan dibuat sesuai dengan buku pedoman pemanfaatan daur ulang limba h, membuatnya sesuai desain lalu mempresentasikannya di depan kelas, yang terakhir pada lembar kegiatan siswa yaitu dalam praktikum pencemaranpolus i air, siswa mengumpulkan data mengenai hasil dari berbagai perlakuan kepada ikan mengenai perbedaan air yang ditempatinya lalu mengolah data tersebut hingga dapat dilihat hasilnya dan siswa bisa menarik kesimpulan dari hasil percobaan tersebut. Siswa perlu diajarkan bagaimana membedakan antara pengamatan dan kesimpulan. Mereka harus mampu membedakan dengan bukti yang mereka kumpulkan mengenai alam antara pengamatan dengan tafsiran mereka berdasarkan pengamatan atau kesimpulan. Rezba, 1999: 27 Keterampilan proses sains menganalisis hasil penelitian terdapat pada seluruh kegiatan yaitu tugas individu dalam menganalisis jenis-jenis limba h berdasarkan komponen penyusunnya, wujudnya, dan pengaruh limba h 169 terhadap kesehatan dan perubahan lingkungan. Tugas kelompok terdapat dalam kegiatan menganalisis limbah- limbah yang dapat dimanfaatkan dan cara pemanfaatannya, tugas proyek pada menganalisis kerusakan alam yang terjadi di lingkungan tempat tinggal lalu membuatnya dalam bentuk lisan, tulisa n, poster, atau video. Berpikir kritis memuat keterampilan proses sains menganalisis hasil penelitian dalam tugas menganalisis mengenai pencemaran sungai, review dan penerapan pada menganalisis mengenai bagaimana penyakit minamata bisa terjadi, serta lembar kegiatan siswa yaitu pada praktikum tentang pencemaranpolusi air pada ikan yang ditempatkan pada berbagai air berbeda mulai dari air sumur hingga air yang diberi detergen sehingga siswa harus menganalisis hasil penelitian untuk dapat menjawab berbagai pertanyaan serta kesimpulan untuk membuat laporan praktikum. Keterampilan proses sains menyusun hipotesis hanya terdapat pada lembar kegiatan siswa yaitu siswa membuat hipotesis pada praktikum pencemaranpolusi air tentang bagaima na pengaruh pencemaran air bagi organisme organisme yang hidup di dalamnya. Keterampilan proses sains menetapkan variabel operasional terdapat pada tugas individu yaitu mendata jenis-jenis limbah berdasarkan komponen penyusun serta wujudnya. Tugas kelompok dalam mendata berbagai macam limba h berdasarkan asal limbah tersebut dan lembar kegiatan siswa yaitu menentuka n pencemaran air pada praktikum dengan menggunakan ikan sebagai variabel terikat dan berbagai macam jenis air sebagai variabel bebas sehingga siswa menentukan variabel operasional dalam percobaan. Rezba 1999: 28. 170 Keterampilan proses sains menyusun percobaan terdapat pada tugas kelompok yaitu menyusun percobaan tentang pendataan berbagai macam limbah dan pemnfaatannya karena siswa menentukan alat dan bahan dalam percobaan, tugas proyek dalam mendesain percobaan pembuatan karya daur ulang limbah, dan lembar kegiatan siswa yaitu pada penyusunan percobaan pencemaranpolusi air karena siswa menentukan berbagai jenis air variabel bebas yang akan dibawa dalam percobaan. Keterampilan proses sains melakukan percobaan terdapat pada tugas kelompok yaitu pada percobaan mendata berbagai macam limbah dan pemnfaatannya, tugas proyek pada percobaan pembuatan karya daur ulang limbah, dan yang terakhir pada lembar kegiatan siswa yaitu melakukan percobaan mengenai pencemaranpolusi air sehingga siswa melakukan percobaan sesuai dengan cara kerja. Rezba, 1999:30 LKS A keseluruhan memiliki 5 Bab sedangkan LKS B memiliki 5 Bab, walaupun terdapat perbedaan pada penyusunan bab tetapi materi yang dimuat dalam LKS A dan LKS B sama. Keterampilan proses sains yang muncul dalam LKS A dan LKS B jumlah kemunculannya berbeda. Keterampilan proses sains secara keseluruhan banyak ditemukan pada LKS A berjumlah 50,4 sedangkan untuk LKS B muncul keterampilan proses sains secara keseluruha n berjumlah 46,09. Keterampilan proses sains dasar pada LKS A terdapat sebanyak 25,83 dan untuk keterampilan proses sains terpadu sebanyak 24,57. Keterampilan proses sains dasar pada LKS B terdapat sejumla h 171 26,82 sedangkan keterampilan proses sains terpadu pada LKS B terdapat sebanyak 19,27. Keterampilan proses sains dasar pada keseluruhan LKS A dan B yaitu sebanyak 52,65 dan keseluruhan keterampilan proses sains terpadu pada kedua LKS yaitu 43,84 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada LKS Biologi Kelas X memuat keterampilan proses sains dasar yang lebih tinggi dibandingkan keterampilan proses sains terpadu. Keterampilan proses sains yang paling banyak muncul dari keseluruha n bab yang diteliti pada kedua LKS yaitu pengamatan dan mengklasifikas i. Keterampilan proses sains yang paling sedikit muncul yaitu membuat grafik atau diagram. Keterampilan proses sains yang paling banyak muncul tersebut mendukung atau sesuai dengan salah satu langkah pembelajaran 5M yaitu mengamati. Keterampilan proses sains terpadu yang mendukung pembelajara n 5M yaitu keterampilan proses sains mengumpulkan dan mengolah data yang merupakan keterampilan proses sains terpadu yang paling sering muncul pada LKS A dan LKS B, sehingga kedua LKS ini mendukung dan cocok untuk diterapkan pada pembelajaran 5M sesuai dengan kurikulum 2013. Keterampilan proses sains yang potensial mengembangkan kemampua n siswa khususnya cara berpikir siswa adalah keterampilan mengidentifikas i variabel, mendeskripsikan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis hasil penelitian, menyusun hipotesis, menyus un percobaan, dan melakukan percobaan. Keterampilan-keterampilan tersebut 172 merupakan keterampilan proses sains terpadu. Menurut Baskoro 2010:14 dalam artikelnya, keterampilan proses sains terpadu tersebut menuntut siswa bekerja dengan kemampuan berpikir tertinggi mereka, sehingga kemampua n berpikir tingkat tinggi siswa menjadi terlatihkan dengan baik. Karakter pembelajaran kooperatif menuntut siswa mampu saling belajar satu sama lain melalui kegiatan diskusi. Melalui kegiatan diskusi semacam ini akan memunculkan konflik kognitif pada diri siswa. Konsekuensinya, siswa tidak hanya bekerja dalam ranah berpikir rendah namun sudah mengacu pada ranah berpikir tinggi. Rezba 2007: 30 menyatakan bahwa pengamatan melibatkan lima panca indera, yaitu indera penglihatan, pendengaran, pembau, perasa dan peraba, akan tetapi pengamatan yang dilakukan pada LKS A dan LKS B tidak muncul pengamatan menggunakan indera pendengaran melainkan indera penglihatan, pembau, perasa serta peraba. Hal ini ditunjukkan dengan kemunculan kata perintah yang terdapat dalam LKS A dan LKS B. Ada beberapa jenis yang digunakan untuk berkomunikasi, yaitu dengan simbol, peta, penjelasan secara lisan, bahasa tubuh, bahasa tertulis, angka, musik, tabel data, gambar, charta, peta konsep, model dan grafik. Akan tetapi bentuk komunikasi pada LKS A dan LKS B yang muncul hanya bahasa tertulis, gambar, charta, grafik, skema dan bahasa lisan. Hal ini ditunjukkan dengan kata perintah yang digunakan dalam LKS A dan LKS B seperti: buatlah laporan, 173 gambarlah, buatlah chartagrafikskema, diskusikan dan presentasikan. Rezba 2007: 53 Pengukuran dilakukan terhadap sifat-sifat suatu objek seperti volume, panjang, lebar, massa, suhu, waktu dan lain-lain. Rezba 2007: 89 menyataka n bahwa ada keterampilan proses sains melakukan pengukuran di LKS A dan LKS B hampir terdapat seluruh pengukuran seperti yang disebutkan di atas kecuali pengukuran volume. Keterampilan proses sains mengklasifikas i, menyimpulkan, memprediksi, mengumpulkan dan mengolah data telah sesuai dengan keterampilan proses sains yang dikembangkan oleh Rezba. Rezba 2007: 303 menyatakan bahwa eksperimen dimulai dengan suatu pertanyaan. Aka tetapi LKS A dan LKS B menyusun percobaan dan melakukan percobaan yang telah ada atau disediakan. Hal ini membuat siswa tidak berperan aktif karena tidak diajak untuk menyusun percobaan sendiri, namun pada keterampilan proses sains melakukan percobaan hal tersebut sesuai karena siswa melakukan percobaan sesuai dengan cara kerja yang sudah tertera atau disediakan.

3. Kemunculan Keterampilan Proses Sains dalam LKS Biologi Kelas X

Keterampilan proses sains yang paling sering muncul dalam LKS A dan LKS B memiliki kesamaan, yaitu pengamatan dan mengklasifikasi. Keterampilan proses sains tersebut merupakan keterampilan proses sains dasar. LKS A memilik i 174 frekuensi keterampilan proses sains mengamati yang berjumlah 86,67 sedangkan pada LKS B sebanyak 95,83. Keterampilan proses sains mengkomunikasi pada LKS A berjumlah 76,67 sedangkan pada LKS B yaitu 58,33. Keterampila n proses sains mengklasifikasi pada LKS A berjumlah 86,67 lalu pada LKS B sebanyak 95,83. Pada LKS A dan B keterampilan proses sains dasar yang paling sedikit muncul yaitu melakukan pengukuran dimana pada LKS A terdapat sebanyak 20 dan pada LKS B yaitu 20,83. Keterampilan proses sains menyimpulkan pada LKS A terdapat sejumlah 80 sedangkan pada LKS B yaitu 87,5. Keterampila n proses sains memprediksi terdapat pada LKS A sebanyak 63,33 dan pada LKS B yaitu 70,83. Keterampilan proses sains terpadu yang paling sering muncul dalam LK S A dan B sama yaitu menganalisis hasil penelitian. Keterampilan proses sains identifikasi variabel pada LKS A berjumlah 26,67 sedangkan pada LKS B hanya 4,16. Keterampilan proses sains membuat tabel pada pada LKS A sebanyak 40 dan pada LKS B yaitu 33,33. Keterampilan proses sains membuat grafik atau diagram pada LKS A terdapat sejumlah 6,67 dan pada LKS B 0 atau tidak muncul sama sekali. Hal ini membuat keterampilan proses sains membuat grafik atau diagram merupakan keterampilan proses sains terpadu yang paling sedikit muncul dalam LKS A dan LKS B serta merupakan keterampilan proses sains yang paling sedikit muncul pada seluruh bab pada kedua LKS tersebut. Keterampila n proses sains mendeskripsikan hubungan antar variabel pada LKS A berjumla h 46,67 sedangkan pada LKS B yaitu 37,5. Keterampilan proses sains