Kemunculan Keterampilan Proses Sains dalam LKS Biologi Kelas X
174
frekuensi keterampilan proses sains mengamati yang berjumlah 86,67 sedangkan pada LKS B sebanyak 95,83. Keterampilan proses sains mengkomunikasi pada
LKS A berjumlah 76,67 sedangkan pada LKS B yaitu 58,33. Keterampila n proses sains mengklasifikasi pada LKS A berjumlah 86,67 lalu pada LKS B
sebanyak 95,83. Pada LKS A dan B keterampilan proses sains dasar yang paling sedikit muncul yaitu melakukan pengukuran dimana pada LKS A terdapat sebanyak
20 dan pada LKS B yaitu 20,83. Keterampilan proses sains menyimpulkan pada LKS A terdapat sejumlah 80 sedangkan pada LKS B yaitu 87,5. Keterampila n
proses sains memprediksi terdapat pada LKS A sebanyak 63,33 dan pada LKS B
yaitu 70,83.
Keterampilan proses sains terpadu yang paling sering muncul dalam LK S A dan B sama yaitu menganalisis hasil penelitian. Keterampilan proses sains
identifikasi variabel pada LKS A berjumlah 26,67 sedangkan pada LKS B hanya 4,16. Keterampilan proses sains membuat tabel pada pada LKS A sebanyak 40
dan pada LKS B yaitu 33,33. Keterampilan proses sains membuat grafik atau diagram pada LKS A terdapat sejumlah 6,67 dan pada LKS B 0 atau tidak
muncul sama sekali. Hal ini membuat keterampilan proses sains membuat grafik atau diagram merupakan keterampilan proses sains terpadu yang paling sedikit
muncul dalam LKS A dan LKS B serta merupakan keterampilan proses sains yang paling sedikit muncul pada seluruh bab pada kedua LKS tersebut. Keterampila n
proses sains mendeskripsikan hubungan antar variabel pada LKS A berjumla h 46,67 sedangkan pada LKS B yaitu 37,5. Keterampilan proses sains
175
mengumpulkan dan mengolah data pada LKS A sebanyak 60 dan pada LKS B 45,83. Keterampilan proses sains menganalisis hasil penelitian pada LKS A
terdapat sejumlah 76,67 sedangkan pada LKS B yaitu 66,67. Keterampila n proses sains menyusun hipotesis pada LKS A sejumlah 13,33 dan pada LKS B
4,16. Keterampilan proses sains menetapkan variabel operasional pada LKS A sebanyak 56,67 sedangkan pada LKS B yaitu 45,83. Keterampilan proses sains
menyusun percobaan pada LKS A terdapat sejumlah 20 dan pada LKS B 29,16. Keterampilan proses sains melakukan percobaan pada LKS A sebanyak 46,67
sedangkan pada LKS B yaitu 41,67.
Keterampilan proses sains dasar merupakan keterampilan proses sains yang paling sering muncul pada LKS A dan LKS B sedangkan keterampilan proses sains
terpadu lebih sedikit muncul pada kedua LKS tersebut. Keterampilan proses sains dasar yang muncul dalam LKS A dan LKS B porsinya lebih banyak karena
keterampilan proses sains dasar merupakan pondasi terbentuknya kemampua n berpikir logis sebab itu sangat penting untuk dimiliki dan diajarkan kepada siswa
sebelum melanjutkan untuk mempelajari keterampilan proses sains yang lebih rumit. Keterampilan proses sains terpadu bermanfaat untuk memecahkan masalah
ketika proses percobaan atau eksperimen, sehingga keterampilan proses sains terpadu lebih mengarah pada penerapan atau aplikasi. Keterampilan proses sains
terpadu seharusnya dimunculkan secara utuh dalam LKS A dan LKS B karena dapat mengajarkan siswa untuk menyelesaikan masalah dan merancang percobaan.
Rezba: 1999:29.
176