46
Usaha untuk peningkatan kualitas pembelajaran harus mengingat pada perbedaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Proses pembelajaran mandiri
mengharuskan peserta didik aktif dalam belajar, menemukan dan mengembangkan informasi yang diperoleh. Kegiatan pembelajaran mandiri
memerlukan suatu media yang dapat membantu peserta didik belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki setiap peserta didik.
Perkembangan teknologi informasi sekarang ini sangat membantu proses pembelajaran mandiri dalam mengembangkan inovasi pada media yang
digunakan. Peserta didik ditingakat SMAMA sekarang ini hamper semua mempunyai handphone, sehingga kegunaan handphone disini sangat penting
sebagai alat komunikasi dan informasi. Handphone yang digunakan peserta didik dianggap sebagai barang pokok dan penting yang sering dibawa oleh peserta didik
kemanapun dan dimanapun pergi. Peserta didik lebih sering beraktivitas dengan handphone daripada beraktivitas membaca buku. Handphone sekarang dianggap
sebagai barang yang sangat pening bagi siswa dan sering digunakan, maka di kembangkan sebuah inovasi media pembelajaran berupa handphone. Diharapkan
handphone ini dapat membantu peserta didik didalam proses belajar mandiri sesuai dengan tempat dan waktu peserta didik belajar.
47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif dengan menggariskan langkah
– langkah atau prosedur yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Produk yang akan akan dikembangkan dalam penelitian ini berupa aplikasi learning
berbasis android yang berisi materi tabel periodik unsur. Model penelitian pengembangan adalah model penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2010: 407.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan prosedural. Model yang digunakan dalam penelitian ini pengembangan dapat berupa model
prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Tim Puslitjaknov, 2008:8.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian pengembangan mobile learning mengikuti langkah - langkah yang dikemukakan Brog Gall 1983:775. Model ini terdiri dari 10
langkah yang dapat dilakukan dengan lebih sederhana melibatkan 5 langkah utama, yaitu Tim Puslitjaknov, 2008:11:
1. Analyze analisis
a. Analisis kurikulum bertujuan untuk mengkaji materi kimia SMAMA yang sesuai untuk disampaikan melalui pengembangan media belajar mobile
48
learning . Proses ini meliputi kajian materi kimia yang sesuai dengan
kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP. b. Perumusan tujuan adalah kegiatan perumusan tujuan pembelajaran dengan
terlebih dahulu menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan yang memungkinkan dapat disampaikan dalam mobile
learning c. Pemilihan jenis media yang akan dikembangkan, yakni dipilih handphone
yang bisa di gunakan sebagai mobile learning berbasis android.
2. Design Desain
Tahap desain merupakan tahap rancangan pembuatan Mobile learning. Tahap desain meliputi :
a. Pembuatan desain mobile learning secara keseluruhan storyboard dalam bentuk flowchart . Desain game dapat dilihat pada lampiran 18.
b. Pengumpulan referensi materi yang mendukung untuk pembuatan mobile learning
. c. Penyusunan materi, soal, jawaban, dan pembahasan yang akan dimuat dalam
mobile learning . Selanjutnya materi, soal, jawaban, dan pembahasan dibuat
dalam bentuk gambar dengan format png portable network graphics dengan menggunakan CorelDRAW Graphic Suite X5.
d. Validasi soal yang akan digunakan dalam mobile learning. Soal yang dibuat divalidasi secara logis oleh dosen pembimbing.
e. Pembuatan background, gambar, efek suara, musik dan tombol-tombol. Background,
gambar, dan tombol-tombol dibuat dalam format gambar