Definisi Istilah Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

11 digunakan dalam area geografis yang luas. Penelitian pengembangan ini membatasi pada mobile phone berbasis operasi sistem Android. 2. Media pembelajaran berbasis mobile learning Media pembelajaran berbasis mobile phone adalah media pembelajaran interaktif, dibuat dengan beberapa program software aplikasi, berisi materi pelajaran, diaksesdioperasikan melalui bantuan mobile phone Android, dan digunakan untuk menunjang dan membantu proses pembelajaran. 3. Kelayakan media pembelajaran Mobile learning ini layak digunakan sebagai media pembelajaran apabila memenuhi kriteria minimal Baik B. Kelayakan media pembelajaran dalam bentuk mobile game ini dapat ditinjau dari aspek materi dan soal; aspek kebahasaan; aspek keterlaksanaan; aspek tampilan audio dan visual; dan aspek rekayasa perangkat lunak. 4. Ahli Materi Ahli materiadalah dosen kimia yang memiliki pengetahuan tentang kimia khususnya pada materi konfigurasi elektron dan tabel preiodik unsur. 5. Ahli Media Ahli Media adalah dosen yang memiliki pengetahuan tentang teknologi informasi dan media pembelajaran yang baik dan menarik. 6. Peer Reviewer Peer Reviewer yaitu teman sejawat yang melaksanakan pengembangan serta memahami mobile learning sebagai media pembelajaran yang baik dan menarik. 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Kimia

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi dalam interaksi pembelajaran, baik faktor internal yang datang dari dalam individu maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi siswa E. Mulyasa, 2008: 100 . Pembelajaran kimia tidak lepas dari pengertian pembelajaran dan pengertian ilmu kimia itu sendiri. Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energitika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMAMA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energitika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak bisa dipisahkan, yaitu kimia sebagai produk pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori dan kimia sebagai proses yaitu kerja ilmiah E. Mulyasa, 2006: 132-133. 13 Pembelajaran kimia menekankan pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah Permendiknas No. 22 tahun 2006. Pembelajaran kimia dapat terlaksana dengan baik dengan adanya interaksi pembelajaran yang menarik antara guru dan siswa. Keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya, strategi belajar mengajar, metode dan pendekatan pembelajaran, serta sumber belajar yang digunakan baik dalam bentuk buku, modul, lembar kerja, media, dan lain-lain. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu keterbatasan guru dalam menyampaikan informasi maupun keterbatasan jam pelajaran di kelas. Media berfungsi sebagai sumber informasi materi pembelajaran maupun sumber soal-soal latihan. Kualitas pembelajaran juga dipengaruhi oleh perbedaan individu siswa, baik perbedaan gaya belajar, perbedaan kemampuan, perbedaan kecepatan belajar, latar belakang, dan sebagainya. Pengertian pembelajaran kimia konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur tidak terlepas dari pengertian pembelajaran kimia secara umum. Pembelajaran kimia konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur menekankan pemberian pengalaman belajar secara langsung terhadap objek konkrit yang berhubungan dengan materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur. Pembelajaran kimia konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur lebih mengarah kepada penanaman konsep kimia kepada siswa. Namun, keterbatasan waktu guru dalam mengajar mengakibatkan guru hanya berorientasi kepada penyelesaian materi dan kurang memberikan latihan soal pengalaman langsung kepada siswa.