Kajian Produk Akhir HASIL DAN PEMBAHASAN
84 pengembangan, implementation implementasi, dan evaluation evaluasi
Mulyanta, 2009:5. Namun pada penelitian pengembangan ini hanya dibatasi sampai pada tahap keempat, yaitu Implementasi. Melalui keempat tahap tersebut
dihasilkan suatu produk mobile learning yang dapat digunakan siswa sebagai media pembelajaran ataupun suplemen untuk belajar materi kimia konfigurasi
elektron, dan tabel periodik unsur. Mobile learning
merupakan inovasi baru dalam media pembelajaran di Indonesia. Negara-negara maju terutama di eropa sudah banyak yang
mengembangkan pembelajaran berbasis mobile learning. Namun, untuk negara Indonesia ini merupakan inovasi baru dalam media pembelajaran untuk
menghadapi kemajuan IPTEK yang semakin pesat. Penggunaan mobile learning sebagai media pembelajaran ini dapat
membantu paserta didik dalam mempelajari materi kimia secara mudah. Penggunaan mobile learning yang dijalankan dalam mobile phone membuat para
pengguna khususnya siswa akan dapat belajar dimana saja dan kapan saja. Mengingat ukuran mobile phone yang sangat kecil, maka untuk belajar dengan
mobile learning dapat dilakukan dalam kondisi apa saja, misalnya pada saat naik
bus, saat menunggu antrian ataupun yang lainnya. Pengembangan mobile learning ini ditujukan untuk dapat dioperasikan
pada smartphone dengan sistem operasi Android. Peneliti memilih smartphone berbasis android karena sistem operasi ini menjadi kacenderungan baru dalam
teknologi mobile phone dan sampai sekarang masih diminati masyarakat di Indonesia bahkan di dunia. Jadi, peluang untuk dipakai oleh banyak orang juga
85 besar. Selain itu, Android juga bersifat open source sehingga pengembangan OS
android ke depan akan semakin meningkat. Pada tahap pembuatan mobile learning ini menggunakan software adobe
flash professional CS6 . Pengembangan menggunakan software ini menggunakan
bahasa pemrograman android untuk membuat suatu aplikasi. Software ini sangat populer dikalangan pengembang aplikasi yang berbasis android, sehingga
pembuatan dengan aplikasi ini dapat menghasilkan produk yang baik dan dapat meminimalkan terjadinya errorbug pada aplikasi yang dibuat.
Mobile learning ini merupakan media pembelajaran interaktif yang dapat
memudahkan siswa untuk belajar kimia. Mobile learning ini berisi materi kimia SMA kelas XI yaitu mengenai konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur.
Selain itu, pada bagian mobile learning terdapat latihan soal yang akan keluar secara acak sebagai sumber belajar untuk melatih siswa dalam mengerjakan soal
kimia. Dengan begitu, kesempatan siswa untuk berlatih soal semakin mudah. Tujuan pemanfaatan mobile learning ini untuk membuat siswa menjadi
lebih tertarik dalam mempelajari materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur karena siswa dapat mempelajari materi dengan mudah yang disertai gambar
pendukung yang mempermudah pemahaman materi. Hal ini berbeda dengan pembelajaran di kelas yang terkadang siswa merasa malu karena takut salah bila
diminta gurunya untuk mengerjakan soal ke depan. Berlatih soal yang terdapat dalam mobile learning ini akan membantu
siswa dalam memahami materi karena setiap soal yang dikerjakan ada pembahasan yang dapat merangsang siswa untuk lebih memahami soal. Soal yang
86 ada dalam mobile learning akan dikeluarkan secara acak, sehingga dapat
menghindari siswa menghafal pertanyaan yang pernah muncul. Tipe soal yang ada dalam mobile learning, yaitu : Soal pilihan ganda.
Kualitas mobile learning ini diperoleh dari penilaian oleh reviewer dan oleh siswa. Reviewer dan siswa memberikan penilaian berdasarkan instrumen
penilaian kualitas yang sudah disediakan oleh peneliti. Selain memberi penilaian reviewer
juga memberikan masukan yang digunakan sebagai revisi tahap akhir produk mobile learning.
Data penilaian yang diperoleh dari reviewer dan siswa berupa data kualitatif, yang kemudian diubah menjadi data kuantitatif. Data kuantitatif yang
diperoleh diolah dan dianalisis dengan menghitung rata-rata nilai pada keseluruhan aspek dan setiap aspek. Nilai rata-rata yang diperoleh selanjutnya
dikonversi menjadi nilai kualitatif berdasarkan kriteria penilaian ideal. Berdasarkan hasil penilaian oleh reviewer, mobile learning ini
memperoleh skor rata-rata 109,2 dengan persentase keidealan 87,36. Skor rata- rata ini menunjukkan bahwa mobile learning ini termasuk dalam kategori Sangat
Baik 105,1. Berdasarkan penilaian dari reviewer maka dapat disimpulkan bahwa mobile learning ini layak digunakan sebagai media pembelajaran kimia
pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur yang dapat mempermudah siswa dalam belajar kimia.
Mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMAMA pada materi
konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur ini memiliki kelebihan dan
87 kekurangan dibandingkan media pembelajaran lainnya. Kelebihan dari mobile
learning ini antara lain :
1. Tidak perlu menunggu booting dalam pengggunaan mobile learning. 2. Simpel dan fleksibel karena ukuran gadget yang digunakan sangat kecil.
Mobile learning ini dapat digunakan dimana saja dan kapan saja serta ringan
untuk dibawa kemana saja. 3. Pengoperasian yang sangat mudah.
4. Tidak memerlukan space yang besar untuk menggunakan mobile learning ini. Karena ukurannya yang sangat mini, maka dapat digunakan pada kondisi
apapun, misalnya saat di bus, saat tiduran ataupun saat olahraga. 5. Materi yang disampaikan ringkas dan mudah dipahami.
6. Terdapat link ke internet bila materi yang disajikan masih terasa kurang. 7. Latihan soal dalam mobile learning keluar secara acak dan variatif, sehingga
siswa dapat mengetahui banyak tipe soal dan cara penyelesaiannya. 8. Merupakan inovasi baru dalam perkembangan media pembelajaran.
Selain memiliki kelebihan, mobile learning ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain :
1. Tidak dapat memuat objek 3D sehingga visualisasi hanya menggunakan gambar 2D.
2. Mobile learning hanya dapat di operasikan pada mobile phone dengan spesifikasi : OS Android min 2.2 froyo, minimal texture layar 2 x 4096 ,
RAM 256 MB, warna layar minimal 256 colour, processor minimal 600 MHz.
88 3. Mobile learning berpeluang untuk disalahgunakan dalam pembelajaran di
kelas, misalnya untuk mencontek. Oleh karena itu, diharapkan penggunaan mobile learning
disarankan hanya boleh digunakan di luar jam pelajaran. 4. Pesatnya perkembangan teknologi smartphone menyebabkan media
pembelajaran mobile learning harus meluncurkan versi selanjutnya untuk update
materi.
89