Tempat dan Waktu Penelitian

H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Banyak cara pengujian kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan penekukan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan memberchek. Dalam penelitian ini, untuk mengabsahkan data, peneliti menggunakan teknik ketekunan dalam penelitian. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Peneliti secara tekun memusatkan diri pada latar penelitian untuk menemukan ciri-ciri dari unsur yang relevan dengan persoalan yang diteliti. Peneliti mengamati secara mendalam pada novel agar data yang ditemukan dapat dikelompokkan sesuai dengan kategori yang telah dibuat dengan tepat. 11 Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi- dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas, sehingga dapat digunakan memeriksa data itu benar atau dapat dipercaya atau tidak. 11 Ibid, hal. 321 40

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Deskripsi Novel

1. Sinopsis Novel Jack and Sufi

Kota merupakan tempat tarung yang dahsyat, pergumulan batin yang dahsyat. Tempat keramaian orang dengan berbagai aneka perilaku, kepentingan dan pekerjaan akan menyebabkan seseorang tarik ulur antara satu dengan yang lain dalam diri pribadinya. Bukan hal yang mudah untuk menjadi manusia yang berpendirian teguh saat hidup di kota. Inilah ruang-ruang yang menyediakan sajian, makanan yang tidak disediakan label halal-haram dan menuntut kita sendiri yang arif memilah dan memilih. Apakah yang akan kita lakukan jika berhadapan perilaku yang bercampur baur, bersatu padu membentuk senya wa yang bernama “kehidupan kota”? Mengutukkah, mengasingkan diri di dalam rumah dan asyik bercengkerama dengan keluarga dan kebiasaan masing- masing? Melakukan aksi “pembersihan dengan kekuatan dan berbagai embel-embel lainkah? Atau akan malah terhanyut dengan segala gemerlapnya kota dan tanpa sadar kita semakin kehilangan diri, kesejatian diri? Ataukah malah sebaliknya kita hanyut tetapi tidak meladeni dengan keterhanyutan itu dan berusaha menolong teman, keluarga atau semua orang agar dapat kembali dari basah kuyupnya dunia remang-ramang? 1 Opsi yang terakhirlah yang diambil oleh Jack, tokoh sentral dalam buku ini. Jack tidak memposisikan diri sebagai orang yang anti riuh rendahnya kota dan 1 Kaha Anwar, Resensi Buku Jack Sufi; Sufisme di Remang-Remang Jakarta, 2013, www.wisata-buku.com