Indeks Harga Saham Gabungan IHSG .1 Pengertian IHSG

37 Di mana: SOR = Indeks Sortino Rp = rata-rata return reksa dana saham Rf = suku bunga bebas risiko yang ditetapkan sebagai MAR �Down= downside deviation Downside deviation dd dihitung dengan rumus sebagai berikut : �� 2 = 1 � � ��� − ��� � �=1 Dimana: Rpt = return reksa dana saham pada periode t, Rpt ≤ MAR MAR = minimum acceptable return, yaitu suku bunga bebas risiko Dengan syarat: Jika Rp – MAR negatif, maka digunakan Rp – MAR Jika Rp – MAR positif, maka digunakan angka 0 2.1.4 Indeks Harga Saham Gabungan IHSG 2.1.4.1 Pengertian IHSG Menurut Syahrul dalam Kamus Lengkap Investasi 2000:24, IHSG adalah angka yang menunjukkan perkembangan harga seluruh saham yang tercatat di bursa pada waktu tertentu. Sedangkan menurut Halim 2005:12, indeks harga saham merupakan ringkasan dari pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel yang berpengaruh, terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi. 38

2.1.4.2 Return IHSG

Return IHSG adalah nilai return pasar saham sub periode tertentu yang diperoleh dari nilai tukar Indeks Harga Saham Gabungan akhir bulan dikurangi dengan nilai akhir bulan sebelumnya Indeks Harga Saham Gabungan kemudian hasilnya dibagi dengan nilai akhir bulan sebelumnya Indeks Harga Saham Gabungan. Return IHSG kerap digunakan sebagai benchmark pada reksa dana saham. Alasan pemakaian IHSG adalah karena IHSG merupakan portofolio saham yang menggambarkan kondisi pasar secara umum sehingga pada reksa dana saham yang mayoritas minimal 80 dananya diinvestasikan pada instrumen saham, maka IHSG sangat sesuai digunakan sebagai benchmark. Pengukurannya dirumuskan sebagai berikut : R P = IHSG t − IHSG t −1 IHSG t −1 Dimana: R P = Return IHSG IHSGt = Return Pasar IHSG akhir bulan IHSGt-1 = Return pasar IHSG akhir bulan sebelumnya 39

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Metode Analisis Hasil 01 Lina Meytasari 2013 Evaluasi Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia dengan metode EROV, Sortino dan Sharpe EROV, Sortino, Sharpe kinerja Reksa Dana Saham dengan 3 rasio, EROV, Sortino dan Sharpe tidak signifikan pada tingkat signifikansi 5. Dan pengujian pada hipotesis kedua mengindikasikan bahwa ketiga rasio tersebut signifikan pada 5 dan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan kinerja pasar. Secara keseluruhan, Sortino merupakan rasio yang memiliki kinerja paing besar dalam penelitian ini. 02 Gratia Atanka Barus 2013 Analisis Pengukuran Kinerja Reksa Danadengan Metode Sharpe dan Metode Treynor Sharpe Treynor ada 5 Reksa dana memillik ikinerja di bawah kinerja IHSG. Hasil analisis dengan menggunakan metode Treynor menunjukkan bahwa 9 Reksa Dana yang mempunyai kinerja baik, dan satu kinerja Reksa Dana Saham yang memiliki kinerja di bawah kinerja IHSG yaitu Reksa Dana MNC Dana Ekuitas 03 Aditya Nugrogo Rahardi 2013 Analisi Komparasi Pengukuran Kinerja Reksa Dana menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Sharpe, Treynor M2 Terdaftar 17 reksa dana saham yang diteliti memiliki return lebih besar dari return benchmark. Kesimpulannya metode pengukuran kinerja reksa dana akan akan menunjukkan hasil yang sama apabila kondisi perekonomian negara tersebut stabil dan 40 M2 portofolio reksadana telah terdiversifikasi dengan baik. 04 Tehrani,dkk 2011 Analyzing performance of investment companies Listed in the Tehran Stock Exchange by selected Ratios Measure Sharpe, Treynor Sortino ketiga metode tersebut memiliki kontrol yang lebih baik untuk risiko sistematis daripada komponen lainnya. Dan dengaan menggunakan Anova dan Multiple Anova, menunjukkan bahwa perputaran portofolio perusahaan terbukti positif dan signifikan dalam kinerja perusahaan daripada ukuran lainnya. 05 Simforianus dan Hutagaol 2008 Analisis Kinerja Reksa Dana Saham dengan Metode Raw Return, Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino Raw Return, Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino hasil pengujian metode probabilitas menunjukkan tingkat konsistensi besar dengan rata-rata sebesar 71.50, dan didukung oleh hasil pengujiaan menggunakan chi-square dimana hipotesis yang menyatakan terdapat konsistensi antara kinerja Reksa Dana terbukti dan didapatkan 9 Reksa Dana yang tergolong superior.

2.3 Kerangka Konseptual

Pengukuran kinerja menggunakan data historis reksa dana berupa return dan risiko dapat mempermudah investor menentukan reksa dana saham mana yang akan dijadikan sebagai pilihan investasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kinerja antara reksa dana saham dan IHSG di Indonesia dengan menggunakan Metode Sharpe, Metode Lanjutan Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu 41 Treynor dan Metode Sortino dalam rangka pemilihan reksa dana saham yang tepat untuk dijadikan sebagai wahana berinvestasi. Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan, kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan pada gambar berikut: Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran teoritis yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan rata-rata kinerja reksa dana saham dan IHSG dengan menggunakan Metode Sharpe di Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2012-2014 2. Terdapat perbedaan rata-rata kinerja reksa dana saham dan IHSG dengan menggunakan Metode Treynor di Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2012-2014 3. Terdapat perbedaan rata-rata kinerja reksa dana saham dan IHSG dengan menggunakan Metode Sortino di Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2012-2014 Rata-rata kinerja reksa dana saham dengan Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode Rata-rata kinerja IHSG dengan Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode Sortino 42 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono 2003:11 penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independen tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Jadi, berdasarkan teori tersebut di atas, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dimana data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil dari 4 empat situs yaitu : www.bapepam.go.id www.idx.co.id www.ojk.go.id dan www.bi.go.id Penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan Mei 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Reksa dana yang diteliti dan diukur kinerjanya adalah reksa dana saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. 43 b. Metode yang digunakan dalam mengukur kinerja reksa dana saham adalah Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode Sortino c. Biaya transaksi atau biaya perdagangan yang meliputi biaya pembelian entry fee dan penjualan kembali redemption fee dianggap tidak ada atau diabaikan karena pengelola dana berbeda serta agar mencerminkan nilai teoritis dari harga pasar sekuritas. d. Pembagian dividen dan capital gain dianggap tidak ada selama periode penelitian.

3.4. Defenisi Operasional

Berikut ini akan dijelaskan definisi operasional masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian. 1. Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode Sharpe Pengukuran Indeks Sharpe dari reksa dana saham diperoleh dengan cara membagi risk premium dengan standar deviasi tingkat pengembalian return reksa dana saham. Risk premium diperoleh dengan cara mengurangkan rata-rata return reksa dana saham dengan rata-rata perolehan investasi bebas risiko, dalam hal ini digunakan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI.

2. Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode Treynor

Dokumen yang terkait

Analisis Pengukuran Kinerja Reksa Dana dengan Metode Sharpe, Metode Treynor, dan Metode Jensen (Studi Kasus Pada Reksa Dana Saham Periode 2013-2015)

0 3 130

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN PADA BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 195

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM SYARIAH DENGAN METODE SHARPE, TREYNOR, JENSEN DAN M² PADA BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 200

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR, DAN METODE JENSEN (Studi Pada Reksa Dana Saham Periode 2012-2014).

0 0 229

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, JENSEN DAN M2 PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014.

0 3 280

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM YANG TERCATAT PADA BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN.

0 0 259

Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode Sortiono (Studi pada Reksa Dana Saham di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)

0 0 24

2.1.1.2 Tujuan Investasi - Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode Sortiono (Studi pada Reksa Dana Saham di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)

0 1 26

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode Sortiono (Studi pada Reksa Dana Saham di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)

0 0 15

SKRIPSI ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE SORTINO (STUDI PADA REKSA DANA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2012-2014)

1 2 13