33
2.1.3.6.2 Penilaian Kinerja Reksa Dana
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk menilai kinerja sebuah reksa dana kita tidak bisa hanya melihat tingkat return yang dihasilkan reksa dana tersebut,
tetapi kita juga harus memperhatikan faktor-faktor lain seperti tingkat risikonya. Dengan berdasarkan pada teori pasar modal, beberapa metode pengukuran kinerja
reksa dana sudah memasukkan faktor return dan risiko dalam perhitungannya. Metode tersebut yaitu Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode Sortino.
1. Metode Sharpe
Metode Sharpe dikembangkan oleh William Sharpe dan sering juga disebut dengan reward-to-variability ratio. Metode Sharpe mendasarkan perhitungannya
pada konsep garis pasar modal capital market line sebagai patok duga, yaitu dengan cara membagi premi risiko portofolio dengan standar deviasinya. Semakin tinggi nilai
Rasio Sharpe semakin baik kinerja reksa dana. Untuk menghitung Indeks Sharpe, kita bisa menggunakan persamaan berikut ini:
Rumus perhitungan Sharpe Brandy, 2002: S
P
= R
R
���� − R
SBI
������ σ
Dimana: S
P
= Indeks Sharpe reksa dana saham R
R
���� = Rata − rata ������ reksa dana saham R
SBI
������ = Rata − rata tingkat suku bunga SBI σ = Standar deviasi dari tingkat pengembalian reksa dana saham
34
Indeks Sharpe dapat digunakan untuk membuat peringkat dari beberapa reksa dana saham berdasarkan kinerjanya. Semakin tinggi Indeks Sharpe suatu reksa dana
saham dibanding reksa dana saham lainnya, maka semakin baik kinerja reksa dana saham tersebut.
2. Metode Treynor
Metode Treynor mengukur risk premium yang dihasilkan perunit risiko yang diambil dengan menggunakan pembagi beta
β yang merupakan risiko fluktuasi relatif terhadap risiko pasar. Semakin tinggi nilai Rasio Treynor makin baik kinerja
reksa dana saham. Rumus perhitungan Treynor Brandy, 2002:
T
R
= R
R
���� − R
SBI
������ β
Keterangan: T
R
= Indeks Treynor reksa dana saham R
R
���� = Rata − rata ������ reksa dana saham R
SBI
������ = Rata − rata tingkat suku bunga SBI β = Beta reksa dana saham terhadap IHSG
Indeks Treynor besarnya sama dengan slope garis yang menghubungkan posisi reksa dana saham dengan tingkat return bebas risiko. Reksa dana saham yang
mempunyai Indeks Treynor yang lebih kecil dari Indeks Treynor pasar akan terletak di bawah garis pasar sekuritas, dalam hal ini menunjukkan bahwa kinerja reksa dana
saham tersebut berada di bawah kinerja pasar. Sebaiknya, reksa dana saham yang
35
berada di atas garis pasar sekuritas mempunyai kinerja di atas kinerja pasar. Semakin besar slope garis atau semakin besar Indeks Treynor yang dimiliki reksa dana saham,
berarti kinerja reksa dana saham tersebut akan menjadi relatif baik dibanding reksa dana saham yang mempunyai Indeks Treynor yang lebih kecil.
3. Metode Sortino