Ada tiga alasan pokok perlunya mengadakan penilaian terhadap kinerja karyawan:
1. Untuk mendorong perilaku yang baik atau memperbaiki serta mengikis kinerja prestasi di bawah standar. Orang-orang yang berkinerja baik
mengharapkan imbalan, walau sekedar pujian. 2. Untuk memuaskan rasa ingin tahu karyawan tentang seberapa baik kerja
karyawan. Setiap orang memiliki dorongan ilmiah untuk ingin mengetahui seberapa cocok seseorang dengan organisasi tempat orang tersebut bekerja.
Seorang karyawan mungkin tidak suka dinilai, tetapi dorongan untuk mengetahui hasil penilaian ternyata sangat kuat.
3. Untuk memberikan landasan yang kuat bagi pengambilan keputusan selanjutnya sehubungan dengan karir seorang karyawan. Hal-hal seperti
kenaikan gaji, promosi, pemindahan atau pemberhentian dapat ditangani dengan lebih baik bila karyawan telah mengetahui kemungkinan itu
sebelumnya.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja
Kinerja performance dipengaruhi oleh tiga faktor: 1. Faktor individual yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar
belakang, dan demografi. 2. Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, attitude sikap, personality
kepribadian, pembelajaran, dan motivasi. 3. Faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan,
penghargaan, struktur, dan job design Mangkunegara, 2005: 14.
Universitas Sumatera Utara
Menurut A. Dale Timple Mangkunegara, 2005:15, faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor internal disposisional, yaitu faktor yang dihubungkan dengan
sifat-sifat seseorang. b.
Faktor eksternal, yaitu faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan, seperti perilaku, sikap, dan
tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi.
Faktor-faktor internal dan eksternal ini merupakan jenisjenis atribusi yang mempengaruhi kinerja seseorang.
Menurut Mangkunegara 2005: 16-17, faktor penentu prestasi kerja individu dalam organisasi adalah faktor individu dan faktor lingkungan.
1. Faktor Individu Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang memiliki
integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisiknya. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu untuk mampu
mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai
tujuan organisasi. 2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang
dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai,
Universitas Sumatera Utara
target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan
fasilitas kerja yang relatif memadai. Mangkunegara 2000 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi
kinerja antara lain : a.
Faktor kemampuan Secara psikologis kemampuan ability pegawai terdiri dari
kemampuan potensi IQ dan kemampuan realita pendidikan. Oleh karena itu pegawai perlu dtempatkan pada pekerjaan yang sesuai
dengan keahlihannya. b.
Faktor motivasi Motivasi terbentuk dari sikap attiude seorang pegawai dalam
menghadapi situasi situasion kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap
mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.
Menurut Zainul et al., 2008, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu:
1. Efektivitas dan Efisiensi
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak
dicari kegiatan mempunyai nilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan ketidak puasan walaupun efektif dinamakan
Universitas Sumatera Utara
tidak efisien. Sebaliknya bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efisien.
2. Otoritas wewenang
Arti otoritas adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki diterima oleh seorang anggota
organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya sumbangan tenaganya. Perintah
tersebut menyatakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam organisasi tersebut.
3. Disiplin
Disiplin kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi di mana dia kerja.
4. Inisiatif
Berkaitan dengan daya dan kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Jadi,
inisiatif adalah daya dorong kemajuan yang bertujuan untuk mempengaruhi kinerja organisasi.
Robert L. Mathis dan John H. Jackson 2001 : 82 mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:
1. Kemampuan mereka, 2. Motivasi,
3. Dukungan yang diterima, 4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan
Universitas Sumatera Utara
5. Hubungan mereka dengan organisasi.
3. Penilaian Kinerja