G. Prestasi Penghargaan
1. Sriwijaya Air berdasarkan rilis Direktorat Jendral
Perhubungan Udara Department Perhubungan termasuk dalam kategori Satu untuk syarat
keselamatan. Dengan demikian, Sriwijaya Air termasuk kedalam 12 maskapai pemegang Air
Operator Certificate AOC dibawah Civil Aviation Safety Regulation yang masuk kategori satu.
2. Sebagai perusahaan yang menggunakan produksi dari
BOEING Intl, PT. Sriwijaya Air berkomitmen pada keamanan dan keselamatan terhadap semua pesawat
yang dioperasikannya. Dan pada Akhir tahun 2007 setelah melalui Audit yang cukup ketat dari BOEING
Intl, PT. Sriwijaya Air mendapatkan AWARD atas keselamatan dan maintenance pesawat selama ini.
3. PT Sriwijaya Air sebagai perusahaan yang sehat
selalu berkomitmen terhadap pelayanan penumpang sehingga semua penerbangan dapat on time sesuai
schedule yang tentunya hal ini tidak lepas dari lancarnya system pembayaran terhadap avtur pesawat
yang dikelola oleh PT. Pertamina, Tbk. Atas kelancarannya dalam melaksanakan kewajiban
Universitas Sumatera Utara
pembayaran secara baik PT. Pertamina Tbk memberikan penghargaan 2007 Aviation Customer
Partnership Award. 4.
Penghargaan Kelayakan Terbang dari Dirjen Perhubungan Dimana ini hanya diberikan kepada
Maskapai penerbangan yang telah memenuhi persyaratan untuk melayani transportasi udara di
Indonesia.
5. Penghargaan dari MarkPlus diberikan kepada
Sriwijaya Air atas pencapaiannya dalam melayani penumpang sehingga penumpang merasa puas pada
ulang tahun yang ke lima tahun 2008.
H. Sekilas Tentang Chandra Lie dan Sriwijaya Air
Lelaki kelahiran kota Pangkalpinang 04 April 1965 ini, dirinya merintis usaha karena merasa terpanggil untuk membangun daerahnya. Dunia bisnis bukan hal
baru bagi Chandra Lie. Sebelum mengibarkan Sriwijaya Air diawali dengan pengalaman getirnya ia sempat menjadi salesman di bidang garmen pada tahun
1986-1987 dan sampai akhirnya dia pada tahun 1989 memberanikan diri bekerjasama dengan Negara Italia untuk membuat Lisensi Grand merek
Leone’Utomo hingga sekarang. Dengan pengalaman sebagai pancarter, Pak Chandra lie berangan-angan ingin menguasai nusantara.
Universitas Sumatera Utara
Pengalaman sebagai pencarter dilakukan sejak tahun 1994 dengan menyewa pesawat dari F-28, F-100 hingga boeing 737-200 dari beberapa perusahaan
penerbangan seperti Pelita Air Service, Bouraq, Nurman Avia, Merpati,dan Bali Air. Rute yang dijajaki Bangka-Pontianak, kemudian berkembang ke Jambi dan
Palembang. Kiprah sebagai partner berakhir tahun 2003, setelah ia mengantongi ijin penerbangan regular pada April 2003 dan AOC pada 28 Oktober 2003.
Bersama kakak dan rekannya yaitu Pak Hendri Lie dan Pak Johannes Bunyamin. Pak Chandra berkongsi untuk mendirikan Sriwijaya Air yang melakukan
penerbangan perdana sejak 10 November tahun lalu. Perlahan-lahan, Sriwijaya tumbuh, bukan hanya membuka rute baru saja untuk memperluas pasarnya tetapi
juga didukung dengan penambahan armadanya. Saat ini Sriwijaya telah memiliki 15 pesawat Boeing 737-200 dari pesawat yang ditargetkan tahun 2005 dan
rencana smester pertama tahun 2006 akan dilakukan penambahan 3 buah pesawat B 737-300. Dan rencana awal tahun depan menambah pesawat B 737-300 dan B
737-400.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN