Preparasi Inokulum Bakteri Uji

3.5.9 Analisis Ekstraksi Metabolit Sekunder Kuinin Dengan HPLC

Hasil ekstraksi dengan pelarut kloroform selanjutnya dianalisis Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT. Kloroform adalah suatu pelarut non polar yang dapat digunakan untuk ekstraksi alkaloid Winarno 2006. Alat yang digunakan ialah HPLC merk PerkinElmer Series 200, eluen KH 2 PO 4 20 mM pH 2.5 : CH 3 CN = 9:1. Detektor yang digunakan ialah UV-VIS Detector Series 200, jenis kolom C18, kecepatan alir 2 mlmenit, tekanan alir 143-145 kgcm 2 , standar kuinin sulfat 0,1 mgl, μ 230 nm volume injeksi 10,0 µl. Simanjuntak et al., 2002; Winarno, 2006. Pembuatan larutan fasa gerak yaitu 6,8 g KH 2 P0 4 dan 3 g Hexylamin dilarutkan dengan 700 ml H 2 O diatur pH dengan H 3 PO 4 sampai pH 2,8, kemudian ditambah H 2 O sampai 940 ml dan 60 ml Acetonitrile Wibisana, 2010. Pembuatan larutan standar untuk uji alkaloid yaitu dengan melarutkan standar kuinin sulfat sebanyak 5 mg di dalam labu ukur 10 ml 500 ppm dilarutkan dalam larutan fase gerak Wibisana, 2010. Preparasi sampel dilakukan dengan menimbang sampel hasil ekstraksi lalu dilarutkan dengan larutan fase gerak, campuran disonikasi selama 30 menit. Tahapan selanjutnya campuran disaring dengan membran filter 0,45 l, lalu filtrat dinjeksikan ke HPLC sebanyak 10 l Wibisana, 2010.

3.5.10 Analisis Ekstraksi Metabolit Sekunder Dengan GCMS

Ekstrak kapang endofit dianalisis menggunakan GCMS Shimadzu QP 2010. Ekstrak kapang yang dianalisis hanya satu yaitu ekstrak yang memiliki zona hambat terbesar namun tidak mengandung alkaloid kuinin sulfat. Hal ini untuk mengetahui kandungan senyawa yang berperan sebagai antibakteri selain kuinin sulfat. Sampel sebanyak 1 µl diinjeksikan ke dalam GCMS yang dioperasikan menggunakan kolom kaca panjang 25 m, diameter 0,25 mm dan ketebalan 0,25 µl dengan fasa diam CP-Sil 5 CB dengan temperatur 10ºCmenit, gas pembawa helium bertekanan 12 kPa, total laju 30 mLmenit dan split ratio sebesar 1:50 Sastrohamidjojo, 2001.

3.6 Analisis Data

Analisis hasil aktivitas antibakteri pada penelitian ini menggunakan uji Analysis of Variance ANOVA satu arah One-way menggunakan batas keperca yaan sebesar λ5 αμ0,05. Pengujian antibakteri dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Jika terdapat perbedaan nyata maka dilakukan uji lanjutan Duncan. Pengujian hipotesis berdasarkan pada ketetapan H 1 dan H . H : Aktivitas antibakteri kapang terhadap bakteri uji tidak berbeda signifikan H 1 : Aktivitas antibakteri kapang terhadap bakteri uji berbeda signifikan Penarikan kesimpulan berdasarkan nilai signifikansi, yaitu: - Jika P0.05 maka H ditolak dan H 1 diterima - Jika P0.05 maka H diterima dan H 1 ditolak - Jika F tabel F hitung maka H ditolak dan H 1 diterima - Jika F tabel F hitung maka H diterima dan H 1 ditolak