Metabolit Sekunder TINJAUAN PUSTAKA

Kuinin merupakan senyawa alkaloid berbentuk kristal halus putih, tidak berbau dan memiliki rasa pahit. Kuinin bersifat basa dan dalam bentuk hidroklorida dan sulfat. Kuinin dalam bentuk hidroklorida memiliki rumus molekul C 20 H 25 N 4 O 8 Cl. Kuinin sulfat rumus molekulnya C 40 H 50 N 4 O 8 S. Kuinin termasuk dalam golongan kuinolina dan merupakan alkaloid penting yang diperoleh dari pohon kina Dinarliah, 2001; Wibisana, 2010. Alkaloid jenis kuinin sulfat dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan Gram negatif. Bakteri yang dapat dihambat pertumbuhannya antara lain S. aureus, Enterobacter agglomerans, Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa Rennie et al., 2003. Alkaloid jenis kuinin sulfat juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli Kharal et al., 2009. Kapang endofit tanaman kina C. calisaya Wedd. pada medium PDB menghasilkan kuinin sebesar 0,128 mgL. Kapang endofit tanaman kina C. succirubra menghasilkan 0,080 mgL Winarno, 2006. Maehara 2011 dan Simanjuntak 2002 melaporkan kapang endofit yang diisolasi dari tanaman kina juga menghasilkan alkaloid kuinin sulfat. Gambar 2. Struktur Alkaloid Kuinin Simanjuntak et al., 2002

2.6 Aktivitas Antibakteri

Antimikroba merupakan zat yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba Antimikroba terbagi menjadi antibakteri, antivirus dan antifungi. Mekanisme kerja dari senyawa antibakteri adalah merusak dinding sel, menghambat kerja enzim serta menghambat sintesis asam nukleat dan protein Pratiwi, 2008. Apabila suatu zat antibakteri dapat menghambat aktivitas atau pertumbuhan bakteri Gram positif maupun Gram negatif berarti termasuk ke dalam jenis spektrum luas. Berbagai galur Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. memproduksi berbagai senyawa metabolit sekunder yang bersifat antibakteri, antinematoda, antifungi atau antikhamir Wipf dan Kerekes, 2003. Metabolit sekuder hasil fermentasi kapang endofit Fusarium sp. pada lengkuas merah Alpinia galanga L. Wild dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Metabolit sekuder kapang endofit Cladosporium sp. pada lengkuas merah Alpinia galanga L. Wild dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli Kusumaningtyas et al., 2010.

2.7 Karakteristik Bakteri

Staphylococcus aureus S. aureus adalah bakteri yang bersifat Gram positif dan tidak motil Martin dan Landolo, 1999. S. aureus hidup di kulit dan membran mukosa dari hewan homoiterm. Bakteri S. aureus dapat ditemukan di dalam hidung manusia sekitar 10-40 Meggitt, 2003. Bakteri S. aureus hidup sebagai saprofit di dalam saluran-saluran pengeluaran lendir dari tubuh manusia dan hewan seperti hidung, mulut dan tenggorokan dan dapat dikeluarkan pada waktu batuk atau bersin.