Rukun Waris Syarat Waris

sebab semata-semata telah melakukan akad nikah, meskipun belum melakukan jima‟ dan belum berkhalwat. Ini telah ditetapkan oleh Allah dalam surah An-Nisaa ayat 12 yang artinya : “Dan bagimu suami-suami seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika Isteri-isterimu itu mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya ..” 21 b. Nasab adalah kekerabatan yaitu hubungan darah yang mengikat para ahli waris dengan si pewaris. Sebab hubungan kekerabatan ini diatur oleh Allah dalam Surat Al Anfal ayat 75, yang artinya: “Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat di dalam kitab Allah.” 22 c. Wala‟ adalah wala’-nya seorang budak yang dimerdekakan. Yaitu ikatan antara dirinya dengan orang yang memerdekakannya. 23 Terjalinnya suatu tali ikatan di atas dalam istilah fiqh dinamakan ushubah sababiyah, yakni ushubah yang disebabkan oleh pemerdekaan. 24 Akan tetapi dalam Kompilasi Hukum Islam Indonesia pasal 174, sebab sebab mewarisi hanya ada 2, yakni karena adanya hubungan darah dan adanya hubungan perkawinan. Pada KHI tidak dicantumkan hubungan wala ‟, karena dianggap sudah 21 Al-Utsaimin, Ilmu Waris, h. 25-26. 22 Al-Utsaimin, Ilmu Waris, h. 27. 23 Al-Utsaimin, Ilmu Waris, h. 27. 24 Ash-Shiddieqy, Fiqh Mawaris, h. 28. tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia kini. Dimana saat ini tidak ada lagi perbudakan di Indonesia, karena setiap warganya telah dilindungi hak kemerdekaannya sebagai manusia dan warga negara.

4. Penghalang-Penghalang Mewarisi

Penghalang-penghalang mewarisi ialah tindakan atau hal-hal yang dapat menggugurkan hak seseorang untuk mewarisi harta peninggalan setelah adanya sebab-sebab mewarisi. 25 Maka, yang dilarang mendapatkan hak waris adalah seseorang ahli waris yang mempunyai sebab mewarisi, tetapi ia melakukan tindakan yang dapat menggugurkan kelayakan mewarisi. Penghalang-penghalang kewarisan yang disepakati oleh segenap ulama ialah: a. Pembunuhan. Pembunuhan ialah kesengajaan seseorang mengambil nyawa orang lain secara langsung atau tidak langsung. Para ulama fiqh sepakat bahwa pembunuhan merupakan salah satu penghalangan dalam hukum waris. Dengan demikian seseorang pembunuh tidak bisa mewarisi harta peninggalan orang yang dibunuh. 26 Hal ini berdasarkan Hadis Nabi dari Abu Hurairah menurut riwayat Abu Dawud: Dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW bersabda: “Pembunuh tidak boleh mewarisi”. 27 25 Al-Azhar, Mesir, Hukum Waris, h. 45-46. 26 Al-Azhar, Mesir, Hukum Waris, h. 56. 27 Ibnu Majah, Sunanu Ibnu Majah, Juz II, Darul Fikri, h. 913

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Analisis Tentang Putusan Mahkamah Agung Dalam Proses Peninjauan Kembali Yang Menolak Pidana Mati Terdakwa Hanky Gunawan Dalam Delik Narkotika

1 30 53

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No.92/Puu-X/2012 Ke Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2014 Tentang Mpr, Dpr, Dpd Dan Dprd

0 54 88