Review Studi Terdahulu PENDAHULUAN

Bab Kedua , dalam bab ini memuat Konsep Dasar Hukum Kewarisan Islam yang terdiri dari pengertian dan dasar hukum waris, rukun, syarat, sebab, dan penghalang mewarisi, asas-asas kewarisan, dan konsep jender. Bab Ketiga , dalam bab ini memuat pembahasan Kedudukan Anak Perempuan Mewarisi Bersama Saudara Laki-Laki Sekandung yang terdiri konsep hijab dan ashabah, pendapat para ulama tentang kedudukan anak perempuan mewarisi bersama saudara laki-laki sekandung, dan bagian saudara dalam KHI. Bab Keempat , dalam bab ini berisi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 86KAG1994 dan Analisa, yang terdiri dari kronologi perkara, tuntutan, putusan, pertimbangan hukum, analisis pertimbangan hukum dan analisa. Bab Kelima , penutup yaitu mencakup tentang kesimpulan dan saran. 13

BAB II HUKUM KEWARISAN ISLAM

A. Pengertian dan Dasar Hukum Kewarisan

1. Pengertian Kewarisan

Dalam beberapa literatur hukum Islam ditemui beberapa istilah untuk menamakan Hukum Kewarisan Islam, seperti fiqh mawaris, ilmu faraidh, dan hukum kewarisan. Perbedaan dalam penamaan ini terjadi karena perbedaan arah yang dijadikan titik utama dalam pembahasan. 1 Fiqh mawaris adalah kata yang berasal dari bahasa Arab fiqh dan mawaris. Menurut bahasa, fiqh adalah pengetahuan atau paham. 2 Menurut istilah, fiqh ialah ilmu untuk mengetahui hukum hukum syara‟ yang pada perbuatan anggota, diambil dari dalil-dalilnya yang tafsili terinci. 3 Sedangkan kata mawaris ثيراوم merupakan bentuk jamak dari ثاريملا miiraats yang berarti harta warisan atau peninggalan mayit. 4 Jadi fiqh mawaris adalah suatu disiplin ilmu yang membahas tentang harta peninggalan, tentang bagaimana proses pemindahan, siapa saja yang berhak 1 Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam, Jakarta: Kencana, 2012, Cet.IV, h. 5. 2 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab – Indonesia, Ed. II, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997, h. 1068. 3 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam Hukum Fiqh lengkap, Cet. XXXVIII, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005, h. 11. 4 Munawwir, Al-Munawwir, h. 1551.

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Analisis Tentang Putusan Mahkamah Agung Dalam Proses Peninjauan Kembali Yang Menolak Pidana Mati Terdakwa Hanky Gunawan Dalam Delik Narkotika

1 30 53

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No.92/Puu-X/2012 Ke Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2014 Tentang Mpr, Dpr, Dpd Dan Dprd

0 54 88