Senthong Bentuk Fisik Bangunan Induk

Lantai jagasatru terbuat dari ubin tegel dengan pola-pola tertentu dan terkesan bersih, ketinggian peil lantai lebih tinggi dari tanah halaman. Untuk naik ke lantai jagasatru dari halaman dibuatkan trap dengan penyelesaian yang sama dengan lantai jagasatru. Antara jagasatru dengan senthong dan pawon dibatasi oleh gebyok. 73 Ornamen yang ada di dalam jagasatru meliputi dua perangkat meja kursi tamu, satu dengan model pendek untuk tamu perempuan, terletak di sebelah kiri atau kanan yang dekat dengan pintu yang menghubungkan ke pawon, dan seperangkat yang lain terletak di seberangnya, untuk tamu laki-laki. Tepat di depan pintu utama yang berada di tengah terdapat ancik-ancik atau pijakan kaki yang terbuat dari kayu berukir, sebab terdapat perbedaan tinggi antara peil lantai jagasatru dan senthong.

2. Senthong

Senthong adalah ruang dalam rumah tinggal tradisional Kudus. Di tengah-tengah senthong terdapat empat buah sakaguru yang menjadi pendukung utama struktur dan konstruksi atap. Konstruksi sistem rangka tersebut, dapat dipilah menjadi dua struktur, yaitu struktur rangka makro dan struktur rangka mikro. Struktur rangka makro, adalah susunan rangka balok dan kolom yang secara keseluruhan membentuk ruang tamu, gedhongan dan pawon. Sedangkan struktur rangka mikro, adalah susunan rangka balok dan kolom yang membentuk seluruh ruang yang disebut 73 Gebyok adalah dinding panel kayu yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran, pada salah satu bagiannya terdapat pembatas antara jagasatru dan senthong terdapat jendela kecil yang berjeruji kayu yang dahulu berfungsi untuk melihat bagi perempuan kepada calon suaminya yang sedang bertamu. senthong . Letaknya ada pada ruang gedhongan dan merupakan struktur tersendiri seolah terlepas dari ikatan struktur makro, sehingga dapat dikatakan juga sebagai struktur ruang di dalam ruang. Lantai terbuat dari susunan papan kayu jati atau disebut dengan gladag yang letaknya lebih tinggi dengan peil halaman. Pada bagian tengah hingga ke belakang senthong, kadang-kadang terdapat peninggian peil lantai yang lebih menyerupai amben 74 yang luas tanpa kaki. Di dalam senthong terdapat gedhongan, yaitu sebuah ruangan atau bilik yang letaknya di bagian tengah dan agak mundur ke belakang. 75 Gebyok muka gedhongan juga dipenuhi ukiran dengan berbagai ragam motifnya. Pintunya dilengkapi dengan gembok untuk lebih memperkuat keamanan. Ada kalanya di dalam gedhongan terdapat sebuah kamar rahasia yang ukurannya relatif kecil dan dilengkapi dengan pintu sorong atau geser yang ukurannya juga sangat kecil. Letak pintu tersebut, ada yang berada di bagian belakang dan ada juga yang berada di bagian bawah atau lantai gedhongan . Pada awalnya ruangan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga yang juga sebagai tempat yang disucikan, sakral, dan dikeramatkan dipakai untuk menyimpan benda pusaka serta harta pemiliknya. Tidak sembarang orang boleh masuk ke dalam gedhongan. Ruangan ini merangkap juga sebagai tempat tidur utama yang dihormati dan pada waktu-waktu tertentu dijadikan sebagai 74 Amben adalah ruangan yang berada dibelakang senthong yang juga dapat berfungsi sebagai tempat shalat keluarga yang dahulunya berfungsi sebagai tempat tidur bersama bagi anak- anak terutama laki-laki. 75 Pada rumah tradisional Jawa bagian selatan, ruang dalam dinamakan griya ageng atau omah jero , sedangkan bilik atau ruang yang berada di griya ageng dinamakan senthong. ruang tidur pengantin bagi anak-anak pemiliknya. Pada saat ini ruang- ruang tidur tidak lagi di dalam gedhongan namun berada di samping kanan dan kiri gedhongan. Dahulunya, bagi keluarga yang tidak mampu membuat senthong kanan ataupun kiri, orangtua tidur mengambil tempat di salah satu bagian omah jero bukan di senthong tengah yang sakral dimana pembatas ruangnya berupa sketsel-sketsel atau aling-aling. Hal tersebut juga berlaku bagi anak gadis yang sudah dewasa. Bagi anak laki- laki, bersama-sama tidur di atas sebuah amben atau bale-bale yang lebar yang ada di salah satu bagian omah jero. Pada rumah tradisional Kudus, di depan gedhongan juga terdapat amben. Di sebelah kiri atau kanan senthong terdapat pintu yang menghubungkan ke pawon. Pintu berukuran agak besar dan pada separuh bagian atasnya didesain seperti jendela, sehingga orang di senthong dan pawon dapat saling berkomunikasi tanpa harus membuka pintunya, tetapi cukup membuka daun jendela di bagian atas pintu. Ornamen yang terdapat di ruangan senthong antara lain dua buah kotak kecil atau botekan di sebelah kanan dan kiri depan gedhongan berfungsi menyimpan alat-alat kecantikan, dan sebuah lagi untuk menyimpan obat-obatan dan jamu. Di depannya terdapat satu atau dua buah meja marmer yang dilengkapi kursi, sebagai meja berhias anak-anak gadis. Menempel gebyok di samping kanan atau kiri terdapat almari untuk menyimpan pakaian dan yang lain untuk menyimpan barang pecah belah. Di sebagian rumah tinggal tradisional Kudus, gebyok senthong bagian belakang atau samping yang tidak berbatasan dengan pawon dibuat melengkung keluar, tidak berdiri lurus sebagaimana layaknya sebuah bangunan, hal ini dimaksudkan agar pemilik rumah banyak rezekinya.

3. Pawon