Kampung Pacul Gowang Kampung Srotong Kampung Dara Gepak Kampung Klabang Nyander Kampung Lambang Teplok

1. Kampung Pacul Gowang

Merupakan bentuk bangunan kampung yang pokok ditambah dengan bagian bangunan yang lain yang berbentuk panggang pe. Sebagian bagian bangunan disebut emper atau serambi. Bangunan emper ini terletak pada salah satu sisi bangunan pokok. Jumlah saka enam atau 8 atau 12 dan seterusnya. Sedangkan atap pada dua belah sisinya bersusun atau bertingkat. Terdapat satu bubungan atau wuwung. Bentuk bangunan kampung ini menggunakan pula bagian yang disebut tutup keong.

2. Kampung Srotong

Bentuk bangunan pacul gowang yang ditambah lagi bangunan emper pada bagian sisi belakang bangunan pokok. Dengan demikian bentuk bangunan srotong ini merupakan bangunan kampung pokok yang mempunyai dua bangunan emper yang kesemuanya berbentuk panggang pe . Mempunyai saka jumlahnya 8, 12, 16 dan seterusnya. Sedangkan atap terdiri dari dua belah sisi masing-masing bersusun dua dan satu bubungan atau wuwung dan dua tutup keong.

3. Kampung Dara Gepak

Bentuk bangunan kampung yang kemudian disebut dara gepak ini terdiri dari tambahan bangunan-bangunan emper yang ditambahkan di sekeliling bangunan pokok. Dengan demikian ada empat bangunan emper yang mengelilingi bangunan kampung pokok. Tiang atau saka jumlahnya 16, 20, 24 dan seterusnya. Terdiri atas dua atap yang ada pada kedua belah sisinya bersusun dua. Ditambah dua atap lagi pada samping kanan dan kiri bangunan pokok yang bersusun serta satu bubungan atau wuwung, tutup keong dua buah.

4. Kampung Klabang Nyander

Bentuk bangunan ini merupakan bentuk bangunan kampung. Jumlah saka 16, 24 atau bisa juga lebih. Bentuk bangunan ini membutuhkan pengeret sebanyak 4 atau 6 buah. Sedangkan dua atap terletak pada kedua belah sisinya dan satu bubungan atau wuwung dengan dua tutup keong.

5. Kampung Lambang Teplok

Bentuk bangunan ini merupakan variasi lain bangunan kampung. Mempunyai renggangan antara atap brunjung, yaitu atap paling atas dengan penanggap yang fungsinya seperti blandar. Akan tetapi keduanya dihubungkan dengan tiang utama yang jumlahnya 4, yang disebut saka guru . Menggunakan saka 16, 24, yang ke empat buah saka di tengah merupakan saka guru. Atap terdapat pada kedua belah sisinya dan bersusun dalam posisi merenggang. Artinya tidak dihubungkan rapat antara atap bawah dengan atasnya. Memakai satu wuwung dan dua tutup keong .

6. Kampung Lambang Teplok Semar Tinandhu