Ragam Hias RUMAH TRADISIONAL KUDUS SETELAH BERKEMBANGNYA

nama dan sifat-sifat Allah yang berjumlah 99. Dengan mengingat akan nama-nama dan sifat-sifat suci Allah tersebut, seluruh penghuni rumah berharap senantiasa mendapat perlindungan dan keselamatan dari Allah. Karena mereka percaya apabila menyebut dan mengingatnya di luar kepala, akan dimasukkan ke dalam surga Allah SWT.

D. Ragam Hias

Seni ornamen ukiran yang terdapat pada unsur-unsur bangunan merupakan unsur-unsur simbolik yang penting dan tidak terpisahkan dari keseluruhan tata ruang rumah Kudus. Secara umum, aneka ornamen ukiran yang menjadi unsur-unsur simbolik dalam tata ruang itu terwujud dalam bentuk pola hias : geometrik, tumbuh-tumbuhan, kedok, binatang, mahkota dan arabesk. 80 Unsur-unsur simbolik dalam ornamen ukiran yang berpola hias geometrik, pertama, adalah motif swastika atau banji. Ukiran dengan motif ini, terdapat pada pintu sorong dan lis atau balok dasar pada dinding ruang jogosatru, kedua, simbol berikutnya dari ornamen ukiran yang berpola hias geometrik adalah motif hias sorot antefik atau tumpal. Pola hias sorot itu, tersusun atas tiga pengulangan bentuk yang sama dari bawah ke atas dalam suatu bidang kayu segi empat yang ditempatkan pada bagian bawah tiang- tiang dinding ruang jogosatru, ketiga, pola hias geometrik dalam suatu bidang kayu segi empat dengan motif dasar wajikan yang di dalamnya terisi oleh 80 Triyanto, “Makna Ruang dan Penataannya dalam Arsitektur Rumah Kudus”, Tesis S2, Universitas Indonesia, 1992, h. 266. unsur patran abstraksi daun waru. Ornamen ukiran ini terwujud dalam enam susunan memusat dengan abstraksi bentuk bunga sebagai pusatnya. Ukiran dengan motif ini, terdapat pada tiang-tiang dinding ruang jogosatru, keempat, motif masjid, berbentuk segiempat dikombinasikan dengan bentuk mendekati setengah lingkaran diatasnya, seperti bentuk pintu atau jendela masjid. Pola seperti ini terdapat pada gebyok bagian depan, di kanan dan kiri pintu, terakhir, pola hias geometrik tetesing embun yang memenuhi bidang balok- balok tumpang sari dalam aneka perwujudan bentuk tumpal, meander, pilin. menjadi salah satu simbol dalam tata ruang rumah Kudus adalah ukiran pada tumpang sari di ruang gedongan. Hiasan ukiran tersebut terdapat pada tumpang sari di ruang gedongan. Unsur-unsur simbolik dalam seni ornamen dengan pola hias tumbuh- tumbuhan, pertama, motif hias abstraksi daun pisang. Terdapat pada balok dasar dinding ruang jogosatru yang mengelilingi dasar dinding ruang, kedua, motif hias buah nanas. Hiasan ini umumnya menggantung di bawah dodo peksi atau pertengahan balok blandar ruang jogosatru di depan pintu masuk ruang gedongan, ketiga, motif bunga telasih, yang kadang berdiri sendiri atau adakalanya dipadu dengan pola hias tumbuh-tumbuhan menjalar. Motif hias bunga yang tersebar hampir di semua panel-panel dinding, tiang, atau balok pada ruang jogosatru, pawon, dan gedongan, bahkan juga pada genteng atap atau wuwungan, keempat, motif kelopak daun yang bentuknya seperti jari-jari manusia. Hiasan ini terdapat pada bagian paling atas tiang di ruang jogosatru. Unsur-unsur simbolik dalam seni ornamen dengan pola hias kedok atau motif wajah, perwujudan hiasan itu terwujud dalam abstraksi bentuk wajah motif kala pada candi dengan mata yang terbuka lebar sebagai tanda selalu waspada mengamati atau berjaga-jaga. Secara sepintas memang tidak terlihat menggambarkan abstraksi sebuah wajah atau kedok. Hiasan itu terukir pada panel-panel dinding ruang jogosatru. Unsur-unsur simbolik dalam seni ornamen dengan pola hias binatang, pertama, adalah ukiran ular naga liong yang disamar dalam rangkaian tumbuh-tumbuhan menjalar. Karena tersamar, secara sepintas hiasan ini memang tidak memperlihatkan motif ular naga. Ukiran tersebut terdapat pada undak di ruang jogosatru tepat di muka pintu masuk ruang gedongan, kedua, motif burung phoenix atau sebagian orang menyebutnya burung hong. Hiasan ini terukir pada ambang tengah pintu sorong kere. Unsur-unsur simbolik dalam seni ornamen dengan pola hias mahkota, biasa berpadu dengan ukiran sulur-suluran. Umumnya terdapat pada gembel atau pelipit antar tiang dinding atau tebeng ventilasi pembatas ruang jogosatru dan ruang gedongan. Sementara itu, unsur-unsur simbolik dalam seni ornamen dengan pola hias arabesk, berupa motif jalinan tali. Motif arabesk ini terwujud dari abstraksi bentuk-bentuk tanaman menjalar, geometrik, atau kaligrafi dalam suatu rangkaian jalinan yang ritmis, saling menyambung tanpa henti. Hiasan dengan motif ukiran ini dapat dilihat pada tiang-tiang dinding pembatas ruang jogosatru dan gedongan serta tiang-tiang dinding pada sentong utama.

E. Tinjauan Unsur-Unsur Budaya Islam