29 gunung, sehingga mempengaruhi harga gayaberat pengamatan. Akibat adanya
gaya tarik massa gunung atau kekurangan massa pada lembah menyebabkan efek gayaberat pengamatan menjadi berkurang, sehingga akan mengurangi harga
koreksi bouguer. Untuk mempermudah koreksi di lapangan telah dibuat hammer chart
yaitu dengan membagi daerah penelitian menjadi daerah-daerah dibatasi oleh lengkungan kompartemen . Kompartemen ini kemudian disebut terrain chart.
Tinggi stasiun yang dimaksud dalam tabel adalah perbedaan tinggi pada setiap kompartemen. Efek gaya berat pada suatu sektor dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut : +
− +
+ −
=
2 2
2 2
1 1
2
z r
z r
r r
G KT
ρθ ………………………. 2.34
Dengan : KT
= Koreksi Terrain G
= Konstanta Universal = Rapat massa batuan
= Sudut yang dibentuk oleh kompartemen r
1
= Jari-jari lingkaran dalam r
2
= Jari-jari lingkaran luar z
= Ketinggian bukit kedalaman lembah = z
stasiun pengamatan
– z
rata-rata
30 Gambar 2.5 Topografi sekitar titik amat P mengakibatkan
pengurangan medan yang harus dikoreksi
2.6 Anomali Bouguer
Data hasil observasi lapangan atau disebut data mentah tidak dapat langsung digunakan untuk interpretasi kondisi bawah permukaan suatu daerah.
Dengan menerapkan koreksi-koreksi gravitasi gaya berat yang telah disebutkan sebelumnya pada harga pembacaan gaya berat observasi, maka diperoleh data
jadi. Hasil pengukuran atau pembacaan gaya berat di lapangan yang telah
direduksi terhadap efek pasang surut dan koreksi driff untuk pengamatan suatu lintasan tertutup kembali ke titik basis , menghasilkan harga yang terkorelasi
terhadap keadaan sekitar struktur geologi di bawah permukaan yang disebut Anomali Gravitasi. Sebenarnya harga anomali ini merupakan penyimpangan dari
nilai teoritis, anomali yang didapat disebut Bouguer Anomali. Pada dasarnya Anomali Bouger adalah selisih antara harga gaya berat
pengamatan dengan harga gaya berat teoritis yang seharusnya terukur untuk titik
31 pengamatan tersebut. Yang dimaksud harga gaya berat teoritis adalah harga gaya
berat normal pada titik pengamatan yang telah dikoreksi dengan koreksi udara bebas, koreksi bouguer dan koreksi medan. Dengan demikian, secara matematis
rumus untuk mendapatkan nilai anomali bouguer di suatu titik pengamatan, dapat dituliskan pada persamaan berikut ;
BA = g
obs
– g – FAC + BC – TC = g
obs
– g + FAC - BC + TC ..................................................... 2.35 Dimana :
BA = Bouguer Anomali g