16 = dalam gramcm
3
R, x, z = dalam ribuan feet
2.3.2 Silinder Horizontal
Efek gaya berat silinder horizontal dengan penampang berupa lingkaran homogen tak hingga dapat diperlakukan sebagai model benda dua dimensi,
dianggap seluruh massa silinder terkumpul pada sumbu utamanya. g
z = 2
3
........................................................................ 2.19 Dimana M adalah massa persatuan panjang sumbu utama, sehingga :
m = R
2
g
z =
2 R
2
2
+
2
................................................... 2.20
2.3.3 Silinder Vertikal
Secara umum efek gaya berat terhadap benda silinder vertikal yang terletak pada sumbu utamanya adalah :
17
2.3.4 Prisma Siku-siku
Untuk suatu prisma siku-siku horizontal sampai tak hingga sehingga penampangnya berbentuk persegi panjang, efek gaya beratnya dinyatakan oleh :
g
z
= 2 G {x ln
+
1 4 2 3
+ b.ln
2 1
+ D
2
+
4
– d
1
–
3
}………… 2.23 Model prisma siku-siku dapat dikembangkan untuk mewakili model-
model lain dengan menggunakan variasi atau susunan beberapa prisma, antara lain step model untuk interpretasi sesar.
2.4 Penentuan Rapat Massa Batuan
Dalam eksplorasi geofisika dengan metode gaya berat dimana besaran yang menjadi sasaran utama adalah rapat massa atau kontras rapat massa maka
perlu diketahui distribusi harga rapat massa batuan, baik untuk pengolahan data maupun interpretasi.
Rapat massa batuan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah rapat massa butir atau matriks pembentuknya, porositas, dan kandungan fluida
yang terdapat dalam pori-porinya. Namun demikian terdapat banyak faktor lain yang ikut mempengaruhi rapat massa batuan diantaranya adalah proses
pembentukan, pemadatan kompaksi , akibat tekanan dan kedalaman serta derajat pelapukan yang telah dialami batuan tersebut. Dengan demikian harga
rapat massa batuan tidak dapat ditentukan secara tunggal atau unik hanya berdasarkan jenis batuannya saja, melainkan meliputi suatu distribusi harga
tertentu. Dengan tambahan informasi mengenai sifat-sifat fisik dan kondisi