Batasan Masalah Sistematika Penulisan

5 1. BAB I. PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, sistematika penulisan. 2. BAB II. LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang teori dan prinsip gaya berat, teori pengolahan data gravitasi, dan tinjauan geologi daerah penelitian. 3. BAB III. METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang tahap pengambilan data, alat dan software, tahap pengambilan data, tahap pengolahan data, dan tahap interpretasi data. 4. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang pengolahan data dan interpretasinya sehingga didapatkan hasil penelitian yang telah dilakukan. 5. BAB V. KESIMPULAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. 6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Medan Gravitasi

Teori dasar dalam penelitian gravitasi didasarkan pada hukum Newton tentang gravitasi yang dipublikasikan oleh Newton pada tahun 1687 dengan judul “Philosophiae Naturalis Principia Mathematica”, menyatakan besar gaya gravitasi antar dua massa sebanding dengan perkalian massa keduanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar kedua pusat massa. Pada gambar 2.1 gaya yang ditimbulkan antara partikel dengan massa m yang berpusat pada titik Q x’, y’, z’ dan partikel m o pada titik Px, y, z persamaan matematisnya sebagai berikut: Gambar 2.1 Gaya Gravitasi F = G ……………………………………………….. 2.1 7 Massa m 1 dan m 2 mengalami gaya gravitasi bersama yang sebanding dengan m 1 , m 2 dan r 2 , dimana : m 1 = massa bumi m 2 = massa benda r = jarak antara m 1 dan m 2 G = konstanta gravitasi Newton 6,672 x 10 –11 m 3 Kgs 2 Harga gravitasi yang dialami oleh suatu titik di bumi adalah akibat dari pengaruh resultan semua gaya yang bekerja pada titik itu. Harga gaya berat rata- rata pada permukaan bumi dalam satuan SI adalah 9.8 ms 2 . Satuan yang lebih kecil dinyatakan dalam mikrometers 2 atau g u gravity unit . Di dalam satuan CGS gayaberat dinyatakan dengan cms 2 atau dipakai juga satuan dyne, millidyne. Semenjak 1986 oleh Von Oetingen Jerman diperkenalkan satuan gal sebagai pengganti satuan cms 2 untuk menghormati nama Galileo yang telah banyak berjasa. Untuk harga yang biasanya dijumpai dalam pengukuran gaya berat digunakan satuan miligal 1 mgal , setara dengan 10 gravity unit. 1 mgal = 10 -3 gal = 10 -3 cms 2 Besaran yang diukur dalam metode gaya berat adalah percepatan gaya berat yang dialami suatu massa benda akibat tarikan massa bumi M yang merupakan gaya per satuan massa yang dinyatakan sebagai berikut : g = = - G …………………………………………….. 2.2 Percepatan tersebut menyatakan ukuran dari medan gaya berat bumi yang bekerja pada suatu titik, dan untuk keperluan geofisika lebih dikenal satuan mgal.