yang pasif hanya mendengarkan pemaparan peserta didik lain dan cenderung setuju saja terhadap pemamaparan temannya. Oleh karena
itu pada pelaksanaan siklus II, peneliti akan menunjuk peserta didik yang pasif untuk menyampaikan idegagasan mereka terlebih dahulu
sebelum mempersilahkan peserta didik yang aktif di kelas untuk menyampaikan
idegagasannya. Hal
ini dimaksudkan
untuk meningkatkan keberanian dalam proses penyampaian idegagasan yang
diberikan oleh setiap peserta didik, dan berusaha meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi mereka untuk memahami
permasalahan yang belum pernah diberikan kepada mereka sebelumnya.
6. Peserta didik banyak yang belum memahami apa yang harus diselesaikan di dalam bahan ajar, karena kurangnya informasi maupun
petunjuk kerja yang digunakan dalam penyelesaian permasalahan. Oleh karena itu dibutuhkan petunjuk kerja di setiap sub bab bahan ajar
untuk memudahkan mereka dalam menentukan apa saja yang harus diselesaikan, dan penggunaan info-info untuk membantu peserta didik
dalam membangun pengetahuan mereka masing-masing. 7. Pada proses mengerjakan latihan individu dan pengisian jurnal harian,
peserta didik membutuhkan waktu yang cukup lama. Terkadang pengerjaan tersebut harus menyita beberapa menit waktu pembelajaran
lain. Oleh karena itu jumlah latihan individu yang ada di dalam bahan ajar akan dikurangi, sehingga waktu pengerjaan jurnal harian akan
lebih lama. 8. Item kotak pertanyaan dan unit terakhir yaitu refleksi di dalam bahan
ajar tidak pernah diisi oleh peserta didik. Peserta didik lebih senang bertanya secara langsung dibandingkan menulis pertanyaan mereka di
dalam bahan ajar. Perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II yaitu meletakkan kotak pertanyaan hanya pada beberapa sub bab bukan
setiap sub bab, dan meletakkan unit refleksi hanya pada bahan ajar terakhir setiap siklus.
9. Aktivitas peserta didik berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan lebih di dominasi oleh peserta didik yang aktif, sedangkan
peserta didik yang pasif lebih malu-malu dan lebih banyak diam. Untuk itu, di dalam pelaksanaan siklus II, peneliti akan lebih
menitikberatkan aktivitas-aktivitas seperti menjawab pertanyaan, mempresentasikan hasil diskusi, dan lainnya kepada peserta didik yang
pasif. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah siklus I peserta didik
menunjukan rata-rata sebesar 62,76 dengan persentase rata-rata indikator pemecahan masalah adalah 62,5. Hal ini belum menunjukan hasil
intervensi tindakan yang diharapkan yaitu rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik adalah 70, dan persentase rata-rata
indikator kemampuan pemecahan masalah peserta didik adalah .
Berdasarkan hasil observasi peserta didik yang dilakukan, aktivitas peserta didik dapat dikategorikan dalam kategori aktif dengan rata-rata
persentase yaitu 59,92. Persentase ini sudah mencukupi hasil intervensi tindakan yang diharapkan oleh peneliti yaitu aktivitas peserta didik
termasuk dalam kategori aktif. Sejalan dengan persentase aktivitas peserta didik, persentase tanggapan positif peserta didik telah mencapai intervensi
tindakan yang diharapkan yaitu persentase tanggapan positif peserta didik terhadap bahan ajar dapat dikategorikan pada kategori baik. Oleh karena
itu, pelaksanaan tindakan di siklus II akan dilanjutkan untuk meningkatkan aktivitas dan tanggapan positif peserta didik.
3. Penelitian Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan mulai tanggal 22 November 2013 sampai dengan 6 Desember 2013. Seperti pada pelaksanaan siklus I,
pelaksanaan siklus II dilaksanakan empat kali pertemuan dan satu kali pertemuan sebagai pelaksanaan tes siklus II. Pelaksanaan tindakan pada
siklus II merupakan tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki pelaksanaan penelitian pada siklus sebelumnya. Tindakan yang akan
dilakukan ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah peserta didik dan mengoptimalkan aktivitas peserta didik di dalam pembelajaran matematika. Materi yang akan dibahas pada
pelaksanaan siklus II ini adalah aritmatika sosial. Aritmatika sosial merupakan materi yang mencakup pembahasan nilai keseluruhan dan
nilai per unit, untung, rugi, harga jual, harga beli, dan permasalahan bunga tunggal. Permasalahan yang dibahas di dalam aritmatika sosial
merupakan permasalahan yang biasa ditemukan di dalam konteks kehidupan sehari-hari.
a. Tahapan Perencanaan
Tahapan perencanaan dimulai dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang akan digunakan pada pelaksanaan
siklus II. RPP yang dibuat disesuaikan dengan tahap refleksi yang telah dibuat pada siklus I. Beberapa hal lain yang dipersiapkan pada tahapan ini
adalah pembuatan instrument test kemampuan pemecahan masalah siklus II, lembar observasi peserta didik, jurnal harian, pedoman wawancara,
catatan lapangan, dan lembar observasi teman sejawat. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada pelaksanaan siklus II
adalah pembagian kelompok peserta didik dan manajemen waktu. Pembagian kelompok merupakan salah satu hal penting dalam proses
kelangsungan pembelajaran pada siklus II ini. Kesalahan dalam pembagian kelompok peserta didik akan membuat pembelajaran di kelas menjadi
tidak kondusif. Untuk itu peneliti mendiskusikan dengan hati-hati kepada guru pengampu mata pelajaran dalam pembagian kelompok. Sebelum
mendiskusikan pembagian kelompok, peneliti menanyakan kepada peserta didik yang cukup aktif di kelas mengenai siapa saja peserta didik yang
sering mengobrol beserta teman mengobrolnya di kelas. Hal ini digunakan untuk menghindari terjadinya anggota kelompok yang mengobrol secara
aktif di kelas. Selain pembagian kelompok, manajemen waktu juga merupakan
salah satu hal yang perlu diperhatikan dengan baik. Peneliti harus dengan
cermat membagi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan bahan ajar serta presentasi yang akan dilakukan oleh peserta didik, sehingga waktu
yang digunakan tidak terbuang percuma. Peneliti juga harus dengan cermat dalam memfokuskan perhatian peserta didik saat pembelajaran
berlangsung, dan memfokuskan kegiatan pembelajaran kepada peserta didik yang pasif pada saat pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran siklus II ini untuk mencapai target skor kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik
70, persentase rata-rata indikator kemampuan pemecahan masalah
70, persentase rata-rata aktivitas peserta didik di dalam pembelajaran
matematika yang berlangsung dikategorikan dalam kategori aktif dan pada umumnya peserta didik memberikan tanggapan positif.
b. Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan selama empat kali pertemuan, ditambah satu kali pertemuan sebagai pelaksanaan tes siklus II.
Pelaksanaan kegiatan ekonomi dijadwalkan menggunakan jam mata pelajaran matematika terapan pada hari Rabu pukul 12.30
–13.10. Berikut adalah rincian kegiatan pada pelaksanaan siklus II:
1. Pertemuan Kelima
Pertemuan pertama di siklus II ini dilakukan pada hari Jum’at, 22 November 2013. Pertemuan ini dilaksanakan selama 2 x 35 menit dimulai
dari pukul 07.30 sampai dengan 08.40. Pertemuan diawali dengan membaca doa bersama. Setelah membaca doa, pembelajaran dilanjutkan
dengan mengabsen peserta didik. Tercatat dua orang peserta didik tidak hadir
dikarenakan sakit.
Pembelajaran dilanjutkan
dengan menginformasikan tujuan pembelajaran pada hari ini. Sebelum membagi
peserta didik ke dalam beberapa kelompok baru, peneliti mengecek pemahaman peserta didik terhadap materi nilai keseluruhan dan nilai per
unit serta untung dan rugi. Peserta didik terlihat berusaha mengingat materi yang telah mereka pelajari tersebut di bangku SD. Setelah proses