Kemampuan mengorganisasi data dan memilih informasi yang Kemampuan membuat dan menafsirkan model matematika
                                                                                lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  siklus  I.  Berikut  adalah  persentase aktivitas  peserta  didik  berdasarkan  lembar  observasi  peserta  didik  yang
didapatkan peneliti:
Tabel 4.9 Skor Aktivitas Peserta Didik Siklus II
Indikator Pert.
V Pert.
VI Pert.
VII Pert.
VIII Rata-
rata
Menyelesaikan bahan ajar berbasis
pendekatan kontekstual 89,66
82,76 79,31
82,76 83,62
Mengajukan atau menjawab pertanyaan
guru 82,76
79,31 62,07
65,52 72,42
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
86,21 72,41
58,62 65,52
70,69 Menyampaikan
idegagasan 72,41
65,52 48,28
55,17 60,35
Membuat kesimpulan 89,66
79,31 55,17
75,86 75
Bekerja sama di dalam kelompok
82,76 82,76
68,97 75,86
77,59
Rata-rata Keseluruhan 73,28
Diidentifikasi dari tabel yang telah disajikan, aktivitas peserta didik dikategorikan kedalam  kategori  aktif dengan  rata-rata persentase  73,28.
Hal  ini  mengalami  peningkatan  dari  skor  persentase  rata-rata  pada  siklus sebelumnya. Persentase tertinggi terdapat pada aspek menyelesaikan bahan
ajar  berbasis  pendekatan  kontekstual  sebesar  83,62,  sedangkan  aspek yang  mendapatkan  persentase  terendah  yaitu  menyampaikan  idegagasan
sebesar  60,35.  Urutan  kedua  ditempati  oleh  aspek  bekerja  sama  dalam kelompok,  kemudian  membuat  kesimpulan,  mengajukan  atau  menjawab
pertanyaan guru, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Rendahnya  aktivitas  menyampaikan  idegagasan  dikarenakan peserta  didik  tidak  mau  memberikan  idea  atau  cara  lain  yang  dapat
digunakan dalam proses penyelesaian masalah. Mereka lebih terpaku pada proses  penyelesaian  yang  biasa  dilakukan  oleh  mereka  dan  tidak
memperhatikan  penyelesaian  dengan  menggunakan  cara  lainnya.  Selain itu,  sifat  malu-malu  juga  masih  terdapat  dalam  diri  mereka  meskipun
beberapa diantara mereka sudah berani dalam mengemukakan pendapat. Aspek  menyelesaikan  bahan  ajar  merupakan  aspek  yang  tetap
mendapatkan persentase tertinggi. Hal ini dikarenakan peserta didik masih bersemangat  dalam  menyelesaikan  bahan  ajar  yang  dirasakan  memiliki
desain yang berbeda dengan buku paket mereka, dan penggunaannya lebih mudah untuk dipahami.
Aspek  mempresentasikan  hasil  diskusi  kelompok  mengalami peningkatan  dibandingkan  siklus  sebelumnya.  Hal  ini  dikarenakan
beberapa  peserta  didik  yang  pasif  sudah  mulai  berani  untuk mempresentasikan  hasil  diskusi  di  depan  kelas,  meskipun  masih  harus
diberikan  semangat  lebih  agar  tidak  malu-malu.  Beberapa  peserta  didik juga  sudah  berani  dalam  mengemukakan  pendapat  mereka  dalam
pembelajaran. Bekerja  sama  di  dalam  kelompok  menduduki  urutan  kedua  pada
siklus II. Peningkatan tersebut terjadi oleh karena peneliti mengganti ketua kelompok dengan peserta didik yang pasif dan mengingatkan peserta didik
untuk  berpartisipasi  aktif dalam kelompok dengan memberikan tambahan nilai psikomotor bagi peserta didik yang aktif di dalam pembelajaran juga
dalam  berkelompok.  Peserta  didik  pada  siklus  II  tidak  terlhat  ragu  untuk berdiskusi bersama dengan kelompoknya, dan sudah mulai terbiasa dengan
pembelajaran berkelompok. Secara  umum,  aktivitas  terendah  peserta  didik  terjadi  pada
pertemuan ketujuh. Hal ini diakibatkan semangat peserta didik yang sangat menurun  pada  pertemuan  ketujuh.  Pada  pertemuan  ketujuh,  dilaksanakan
kegiatan  Jum’at  bersih  oleh  pihak  sekolah  dimana  peserta  didik
                                            
                