KERANGKA BERPIKIR KAJIAN PUSTAKA

56 Penelitian yang dilakukan oleh Idha Novianti tahun 2013 dengan judul “Experimentation Cooperative Learning Student Team Achievement Division STAD Type Viewed From Learning Motivation”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model STAD dapat meningkatkan prestasi matematika siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada motivasi tinggi, sedang atau rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Ehsan Alijanian tahun 2012 dengann judul “The Effect of Student Teams Achievement Division Technique on English Achievement of Iranian EFL Learners ”. Hasil analisis data menunjukkan bahwa adanya perbedaan signifikan antara 2 kelas yang menjadi sampel penelitian. Satu kelas menggunakan model STAD dan kelas yang lain menggunakan model tradisional. Model digunakan pada mata pelajaran Bahasa Inggris selama 2 bulan. Nilai dari kelas yang menggunakan model STAD lebih tinggi dari pada kelas yang menggunakan model tradisional.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Penelitian ini mengkaji variabel bebas dan variabel terikat yang saling berhubungan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model STAD berbasis Teori Van Hiele, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika. Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris yang telah dipaparkan, diperoleh alur berpikir bahwa pembelajaran matematika pada siswa kelas V SDN Gugus Diponegoro kabupaten Pati belum optimal yang disebabkan oleh permasalahan- permasalahan sebagai berikut: 1 siswa hanya belajar jika ada PR dan ulangan 57 saja; 2 siswa kurang konsentrasi saat guru menjelaskan materi pelajaran; 3 partisipasi siswa dalam pembelajaran masih kurang; 4 kerjasama antara siswa masih kurang; 5 sebagian siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit; 6 banyak siswa yang tidak mampu menjawab soal bangun ruang dengan tepat pada saat ulangan akhir semester; 7 guru jarang menerapkan metode diskusi kelompok; 8 guru belum menerapkan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan semangat siswa dalam belajar matematika. Model STAD berbasis teori Van Hiele diharapkan dapat menjadi model pembelajaran yang efektif. STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu: presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, dan rekognisi tim. Fase-fase Van Hiele meliputi fase informasi, fase orientasi, fase penjelasan, fase orientasi bebas dan fase integrasi. Melalui fase-fase teori Van Hiele pemelajaran geometri diajarkan melalui tiga proses pembelajaran yaitu pengenalan konsep, pemahaman konsep dan pembinaan keterampilan. Untuk menguji keefektifan model STAD berbasis Teori Van Hiele digunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model STAD berbasis Teori Van Hiele, sedangkan kelas kontrol menggunakan model TPS. Sebelum melakukan treatment, peneliti terlebih dahulu memberikan pretest pada kedua kelas untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah itu, peneliti memberikan treatment pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Keefektifan model tersebut diukur berdasarkan hasil belajar dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat diketahui dengan memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan treatment. Aktivitas 58 siswa pada kelas eksperimen diamati menggunakan lembar pengamatan. Hasil pengamatan aktivitas siswa kelas eksperimen dihubungkan dengan hasil posttest kelas eksperimen. Alur kerangka berpikir dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.4 HIPOTESIS PENELITIAN