KAJIAN EMPIRIS KAJIAN PUSTAKA

54 Belajar dengan memahami konsep akan lebih lama tersimpan dalam memori dibandingkan dengan belajar menghafal. Penanaman konsep yang dihubungkan langsung dengan pengalaman belajar siswa atau melalui alat peraga akan memudahkan siswa dalam memahami konsep yang baru. Konsep matematika yang abstrak akan bertahan lama dalam memori dan melekat dalam pola pikir siswa apabila siswa belajar melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja.

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian relevan yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang menggunakan model STAD. Hasil penelitian yang mendukung penerapkan model STAD antara lain sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan oleh I Ketut Parna, Nyoman Dantes, A.A.I.N. Marhaeni tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Motivasi Berprestasi dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus VII Kecamatan Kubu Tahun Pelajaran 20142015”. Data dianalisis dengan menggunakan MANOVA berbantuan SPSS 17.00 for windows. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, motivasi berprestasi siswa yang belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD secara signifikan lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional F= 79,790; p0,05. Kedua, hasil belajar IPA siswa yang belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD secara signifikan lebih baik dari pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional F= 41,804; p0,05. Ketiga, secara 55 simultan motivasi berprestasi dan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD secara signifikan lebih baik daripada siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Penelitian yang dilakukan oleh Arnold Lago tahun 2014 dengan berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan di Kelas IV SD GKST Hanggira”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi membandingkan dan mengurutkan pecahan. Pada siklus I menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada proses pembelajaran masih digolongkan pada kategori kurang baik, observasi aktivitas guru tergolong dalam kategori baik, dan ketuntasan belajar klasikal 72,22. Pada siklus II menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada proses pembelajaran telah digolongkan pada kategori baik, observasi aktivitas guru tergolong dalam kategori sangat baik dan ketuntasan belajar klasikal 94,44 . Penelitian yang dilakukan oleh Hasaruddin Hafid tahun 2013 dengan judul “Application Cooperative Model Tipe STAD Student Teams Achievement Divisions to Increase Mastery of Student Learning Result of Grade VI Elementary School Kasi- Kassi Makasar”. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas guru dalam menerapkan model STAD pada 3 siklus dikategorikan sangat baik, aktivitas siswa juga sangat baik. Prestasi belajar yang dicapai siswa setelah menerapkan model STAD meningkat dalam setiap siklus. 56 Penelitian yang dilakukan oleh Idha Novianti tahun 2013 dengan judul “Experimentation Cooperative Learning Student Team Achievement Division STAD Type Viewed From Learning Motivation”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model STAD dapat meningkatkan prestasi matematika siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada motivasi tinggi, sedang atau rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Ehsan Alijanian tahun 2012 dengann judul “The Effect of Student Teams Achievement Division Technique on English Achievement of Iranian EFL Learners ”. Hasil analisis data menunjukkan bahwa adanya perbedaan signifikan antara 2 kelas yang menjadi sampel penelitian. Satu kelas menggunakan model STAD dan kelas yang lain menggunakan model tradisional. Model digunakan pada mata pelajaran Bahasa Inggris selama 2 bulan. Nilai dari kelas yang menggunakan model STAD lebih tinggi dari pada kelas yang menggunakan model tradisional.

2.3 KERANGKA BERPIKIR