Hakikat Belajar KAJIAN TEORI

38 adalah mengasosiasikan pengetahuan baru dengan prior knowledge pengetahuan awal si pembelajar Suprihatiningrum, 2013: 31. Materi geometri melalui fase-fase Van Hiele diajarkan melalui tiga proses pembelajaran matematika yaitu pengenalan konsep, pemahaman konsep dan pembinaan keterampilan. Siswa belajar melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja. Berdasarkan teori-teori belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus memahami teori-teori belajar sebagai pandangan dalam membelajarkan siswa. Pemahaman tentang teori-teori tersebut dapat digunakan guru untuk mengetahui pengalaman dan proses berpikir siswa serta dapat digunakan dalam membuat rancangan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.6 Hakikat Belajar

2.1.6.1 Pengertian Belajar Setiap individu melakukan kegiatan yang dinamakan belajar. Dengan belajar, individu akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru. Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku berdasarkan pengalaman tertentu. Pengertian belajar menurut beberapa tokoh adalah sebagai berikut. Slameto 2010: 2 mengemukakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Ha l tersebut sesuai dengan pendapat Rifa’i dan Anni 2012: 66 yang menyatakan belajar merupakan proses penting bagi perubahan 39 perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang. Suprihatiningrum 2013: 14 berpandangan bahwa perubahan diperoleh melalui pengalaman latihan bukan dengan sendirinya berubah karena kematangan atau keadaan sementara. Pembentukan tingkah laku meliputi perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Belajar adalah suatu proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Oleh sebab itu, belajar adalah proses aktif, yaitu proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu yang dipelajari. Hakim dalam Hamdani, 2011: 21 mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain. Apabila tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, orang tersebut belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain, ia mengalami kegagalan di dalam proses belajar. Berdasarkan beberapa pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku tertentu sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan di sekitar individu. Perubahan tersebut ditampakkan 40 dalam bentuk peningkatan kualitas kemampuan, seperti peningkatan pengetahuan dan pemahaman, sikap, dan keterampilan. Jadi pada intinya perubahan tersebut ditandai dengan perubahan individu dari tidak tahu menjadi tahu dan menjadi lebih baik. 2.1.6.2 Ciri dan Prinsip Belajar Belajar pada intinya adalah perubahan melalui serangkaian kegiatan, baik perubahan tingkah laku, penampilan, ataupun pemikiran. Darsono dalam Hamdani, 2011: 22 menyebutkan ciri-ciri belajar sebagai berikut. 1. Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolok ukur keberhasilan belajar. 2. Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Jadi, belajar bersifat individual. 3. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dengan lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan pada lingkungan tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbagai potensi untuk belajar. 4. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lainnya. Adapun prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran yaitu: 1 kesiapan belajar; 2 perhatian; 3 motivasi; 4 keaktifan siswa; 5 mengalami sendiri; 6 pengulangan; 7 materi pelajaran yang menantang; 8 balikan dan penguatan; 9 perbedaan individual Hamdani, 2011: 22. 41 Berdasarkan ciri dan prinsip belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan individu secara sadar melalui interaksi dengan lingkungannya untuk memperoleh kemampuan sehingga individu mampu menggunakan kemampuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan tersebut meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. 2.1.6.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Rifa’i dan Anni 2012: 80 mengatakan bahwa faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi internal dan eksternal peserta didik. Kondisi internal, mencakup: 1 kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; 2 kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional; 3 kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Oleh karena itu kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang dimiliki oleh peserta didik akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses, dan hasil belajar. Faktor-faktor internal ini dapat terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan, pengalaman belajar sebelumnya, dan perkembangan. Sedangkan kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada di lingkungan peserta didik seperti: 1 variasi dan tingkat kesulitan materi belajar stimulus yang dipelajari direspon; 2 tempat belajar, 3 iklim; 4 suasana lingkungan; 5 budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar. 42 Slameto 2010: 54-71 juga mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar meliputi faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern terdiri dari: 1 faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh; 2 faktor psikologis, meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan; 3 faktor kelelahan, meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari: 1 faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan; 2 faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah; 3 faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. Jadi untuk mengetahui perbedaan kemampuan yang dimiliki peserta didik dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi internal dan eksternal peserta didik, dengan begitu guru dapat menciptakan kondisi belajar yang efektif, sehingga dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2.1.7 Hakikat Pembelajaran