Informan Penelitian

C. Informan Penelitian

Informan penelitian merupakan orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Lexy J. Moleong, 1998: 90) oleh karena itu dalam penelitian studi kasus, informan merupakan posisi kunci yang dapat memberikan berbagai informasi sebanyak karakteristik elemen yang diperlukan. Untuk menentukan siapa yang akan dijadikan informan, peneliti terlebih dahulu menentukan siapa yang akan dijadikan informan kunci. Selanjutnya dari informan kunci ditetapkan informan berikutnya. Pemilihan informan kunci menurut Lexy J. Moleong (1998: 90) didasarkan atas informan tersebut benar –benar menguasai permasalahan dan siap memberikan informasi baru kepada peneliti.

Menurut Gay (2009: 430) cara memilih informan dalam penelitian studi kasus adalah sebagai berikut:

1) Review document abouts the proposed case study site to

determine whetther or not it is an appropriate choice. For example, local newspaper stories, school board minutes, and departements of education publications can provide a wealt of histrorical information about a particular school or district.

2) Conduct informal interview of keys participants in the study to determine their willings to participate in the study and to unsrure that they fully understand the nature of their commitment over the length of the study.

3) Determine whetther the case study participants have the necessary exprience and knowledge of the phenomenon under investigation and the ability to provide information. For example, selecting someone who provides only monosyllabic responses to questions to be a key informant can make for very long interviews, not all interviewees will be conversational in the way they interact with the researcher, but verry shy participants who are unwilling or uncomfortable to converse with the research may not be the best choice.

Berdasarkan cara pemilihan informan yang dikemukakan oleh Gay tersebut, proses pemilihan informan penelitian dapat dilakukan dengan cara melihat dokumen, meminta keterangan orang yang memahami fokus penelitian, baik secara formal maupun informal. Dalam penelitian ini, informan yang dipilih haruslah memiliki pengalaman yang banyak mengenai latar penelitian dan benar-benar terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Oleh karena itu yang dijadikan sebagai informan kunci adalah wali kelas, hal yang menjadi pertimbangan peneliti memilih wali kelas sebagai informan kunci, karena wali kelas seyogyanya adalah orang yang paling mengetahui perannya dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling yang akan diteliti.

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian maka, yang menjadi informan dalam penelitian ini sebagai berikut:

2 1) 1 Wali kelas yaitu, wali kelas X , wali kelas XI IPS dan wali Kelas XII

2 IPA 2 . Wali kelas X merupakan guru bidang studi bahasa Indonesia, wali kelas XI IPS 1 adalah guru ilmu pengetahuan sosial dan wali kelas

2 XII IPA adalah guru mata pelajaran matematika. Pemilihan ketiga 2 XII IPA adalah guru mata pelajaran matematika. Pemilihan ketiga

2) Semua guru BK SMAN 1 Pariangan sebagai informan tambahan, dengan asumsi bahwa guru BK, terlibat penuh pada lingkungan kegiatan yang menjadi sasaran penelitian dan subjek yang mempunyai cukup banyak waktu atau kesempatan untuk dimantai informasi.

3) Guru mata pelajaran dan siswa yang pernah masuk ruang bimbingan dan konseling. Hal bertujuan untuk mendapatkan informasi dari bermacam-macam sumber dengan fokus penelitian yang sama.

4) Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah sebagai informan pendukung dalam pemberian informasi. Dalam penelitian studi kasus ini, Emzir, (2010: 20) menjelaskan

bahwa, seorang peneliti dapat menetapkan prosedur purposive sampling untuk mengidentifikasi orang-orang yang akan menjadi informan penelitian. Pemilihan informan harus didasarkan pada kemampuan mereka memberikan kontribusi, pemahaman tentang fenomena yang akan diteliti (sampling intensitas). Mengacu pada pernyataan tersebut maka, dalam penelitian ini pengambilan informan dipilih berdasarkan pada sampling intensitas, yaitu wali kelas yang cukup lama dan berpengalaman menjadi wali kelas.