ER GBK 2: GS GBK 3 : MS
GBK 1: ER GBK 2: GS GBK 3 : MS
Faktor yang menyebabkan keberhasilan dan kelemahan peran wali kelas dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling
Pagi yang cerah ini, mengahantarkan peneliti kembali melakukan aktivitas penelitian, yaitu berangkat menuju ke sekolah. setiba di sekolah peneliti langsung menuju ruang BK, dan kebetulan di ruang bimbingan dan konseling ibu GS dan ibu MS belum ada di ruang bimbingan dan konseling. Kemudian tidak beberapa lama, datang lah ibu GS dan tidak beberapa kemudian datang juga ibu MS. Tidak beberapa lama kemudian terjadilah obrolan ringan dan kemudian peneliti mulai masuk untuk melakukan pembicaraan yang bertemakan berkenaaan dengan penelitian. P
: Apa ne bu yang bisa kita kerjakan pada hari ini? GBK 2
: Apa ya, pekerjaan kemaren udah dikerjakan belum pak ER
GBK 1 :Belum bu, masih ada data beberapa kelas yang belum dimasukkan (pada saat itu guru BK sedang mendapatkan tugas dari kepala sekolah untuk memasukkan data SNMPTN)
GBK3 :Data yang kelas ibu gimana pak ER udah dimasukkan?
GBK1 :Sudah bu, tinggal data satu kelas lagi.
P :Banyak ya bu pekerjaan guru BK sekarang.
GBK2 :Kalau sudah waktu-waktu begini sibuk guru BK, tapi kalau selesai binggung kita mau kerja apalagi, jam masuk kelas tidak ada lagi.
P :Jadi bu kalau tidak ada lagi jam masuk kelas ini gimana mau memberikan layanan dalam bentuk format klasikal?
GBK2 :Secara incidental saja, kalau guru mata pelajaran tidak masuk kita yang menggantikan.
P :Lalu program yang ada ini (sambil memengang dan membaca program bimbingan dan konseling yang ada di sekolah) bagaimana caranya agar bisa di sampaikan kepada siswa.
GBK3 :Program itu tidak semuanya bisa kita laksanakan, itu hanya melengkapai persyaratan kalau diminta laporan kera saja dari kepala sekolah, karena kita meyadari betul sulit melaksanakan kegiatan tersebut karena kita tidak mempunyai jadwal masuk kelas.
P ;Sepertinya jadi masalah sekali ya bu kalau guru BK tidak ada jam masuk kelas.
GBK1 :Iya betul, sulit rasanya bisa melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling karena kita tidak punya jam khusus masuk kelas. apalagi siswa juga jarang sekali ada yang secara sukarela datang ke ruang bimbingan dan konseling untuk melaksanakan konseling.
P :Lalu kalau begitu bagaimana dengan wali kelas? apakah memanfaatkan peran mereka untuk memasyarakatkan bimbingan dan konseling?
GBK 2 :Jarang ya bu (meminta penegasan dari ibu GBK3) karena wali kelas juga tidak paham dengan bimbingan dan konseling.
P :Gimana dengan upaya ibu sendiri dalam menjalin komunikasi dengan wali kelas dalam mengenalkan kegiatan bimbingan dan konseling dengan wali kelas, atau pesronel sekolah lainnya dalam penanganan siswa bermasalah?
GBK2 :Sebagai guru BK ibu menyadari bahwa upaya membangun komunikasi antara guru BK dengan wali kelas dalam hal penaganan siswa bermasalah masih sangat kurang, hal ini dikarenakan wali kelas kurang paham dengan peran guru BK di sekolah, pendapat guru bahwa bimbingan dan konseling ini adalah tempat anak-anak yang melanggar tata tertib sekolah saja, selain itu saya juga menyadari guru BK juga jarang memasyarakatkan GBK2 :Sebagai guru BK ibu menyadari bahwa upaya membangun komunikasi antara guru BK dengan wali kelas dalam hal penaganan siswa bermasalah masih sangat kurang, hal ini dikarenakan wali kelas kurang paham dengan peran guru BK di sekolah, pendapat guru bahwa bimbingan dan konseling ini adalah tempat anak-anak yang melanggar tata tertib sekolah saja, selain itu saya juga menyadari guru BK juga jarang memasyarakatkan
GBK3 :Iya, pengetahuan ibu tentang perkembangan bimbingan dan konseling masih terasa kurang, dalam penanganan siswa bermasalah yang direkomendasikan oleh wali kelas, biasanya saya membina anak melalui nasehat dan memanggil orangtua wali namun apabila nasehat sudah diberikan dan anak tidak mau berubah dan saya GS mengirim siswa tersebut kepada wakil kepala sekolah untuk direkomendasikan pindah ke sekolah lain karena sekolah ini tidak menerima siswa yang tidak mau di bina. Entah yang saya lakukan itu benar atau tidak menurut ilmu konseling.
P :Lalu bagaimana dengan kepala sekolah bu? Apakah ada upaya pembinaan yang dilkukan untuk guru BK?
GBK3 :Selama ini, belum tampak upaya pembinaan dari kepala sekolah yang mengarah langsung kepada guru BK, yang telah dilakukan kepala sekolah masih berupa wacana tentang kegiatan sekolah untuk meningkatkan mutu pengajaran guru secara umum GBK3 :Selama ini, belum tampak upaya pembinaan dari kepala sekolah yang mengarah langsung kepada guru BK, yang telah dilakukan kepala sekolah masih berupa wacana tentang kegiatan sekolah untuk meningkatkan mutu pengajaran guru secara umum
GBK2 :Iya benar, semenjak ibu bertugas di sekolah ini, jarang sekali ada upaya pembinaan yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru BK. Tetapi, untuk kegiataan bimbingan dan konseling di sekolah, kepala sekolah sangat mendukung kegatan yang dilakukan oleh guru BK selama itu dilakukan untuk kepentingan sekolah.
Berdasarkan wawancara di atas dapat dimaknai bahwa kompetensi guru BK sendiri dalam penyelenggaraan bimbingan juga dirasa masih lemah, oleh karena itulah selain tidak ada jam khusus masuk kelas yang diberikan oleh kepala sekolah, fakor lemahnya komptensi guru BK ini juga yang melandasi tidak terjalinnya komunikasi fungsional guru BK dengan wali kelas, sehingga penyelenggaraan peran wali kelas dalam bimbingan dan konseling belum berjalan secara optimal
Lampiran Catatan Lapangan (CL) 10 Tanggal
Informan 1 : Wali Kelas XI IPS Keterangan
: P = Peneliti